Diggory.

61 12 1
                                    

•••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••••••••••

Carina terbangun di lantai kompartemen dengan bingung dan perasaan yang tidak enak. Ia melihat sekitarnya, Blaise berada di sebelah kanannya sedangkan Pansy berada di sebelah kirinya.

Draco berdiri di depan pintu kompartemen dengan nafas tersengal sengal dan seorang pria yang jauh lebih tua dari mereka berdiri di samping Draco. Ke empat orang tersebut menatap Carina dengan panik.

"I- what just happened?" Carina bertanya dengan bingung seraya menatap orang orang di dekatnya, mencari jawaban atas apa yang baru saja menimpanya.

"Dementor datang dan well.. he got you." Pria yang cukup berumur tadi yang menjawab pertanyaan Carina.

Carina menatapnya bingung sedangkan si pria itu menatapnya balik dengan senyum di wajahnya, seolah ia senang melihat Carina, "Oh aku profesor Lupin. Remus Lupin. Profesor DADA baru di Hogwarts." Pria itu, yang ternyata bernama Remus Lupin berkata, seakan ia bisa membaca wajah bingung Carina.

"Setelah kau tak sadarkan diri Draco segera berlari mencari bantuan, bahkan ia melewati Dementor itu. Lalu ia berpapasan dengan pria ini dan membawanya kesini, maaf maksudku profesor Lupin."

"Lalu profesor Lupin menggunakan mantra patronum untuk mengusir si Dementor." Blaise tiba tiba berbicara, menjelaskan semuanya pada Carina membuat gadis itu menaikkan alis dan menatapnya bingung.

"Diam Blaise.." celetuk Draco seraya memelototi Blaise.

Draco? Mengubur rasa takutnya pada Dementor dan melewatinya begitu saja hanya untuk menyelamatkan dirinya? Carina tak pernah menyangka sepupu yang tak dekat dengannya itu mau melakukan hal itu. Ia masih tidak percaya dengan perkataan Blaise.

"Well are you okay, Black?" Pansy bertanya membuat Carina hanya mengangguk anggukkan kepalanya pelan, ia masih shock.

"Ini ambillah, ini akan membuatmu lebih baik, it's alright it's just a chocolate." Ucap profesor Lupin membuat perhatian Carina teralihkan padanya dan melihat ia memegang sebatang coklat ditangannya.

Carina ragu ragu sebelum ia mengambil coklat dari profesor tersebut dan menyunggingkan senyum kecil, "terimakasih."

"Tidak masalah, Mr. Potter juga mengalami masalah yang sama tadi tapi dia merasa lebih baik setelah memakan coklat, kuharap kau juga akan membaik Ms. Black." Ucap profesor Lupin membuat ke empat siswa Slytherin itu terkejut.

Draco menyeringai kecil seraya menaikkan alisnya, "Potter? Ia pingsan karena Dementor?" Ia bertanya seraya melirik pada Pansy dan Blaise. Carina tau, ia pasti akan membuat candaan konyol tentang itu setahun penuh.

"Alright then, excuse me.. aku perlu berbicara pada masinis." Profesor Lupin berkata sebelum ia berjalan pergi.

Blaise membantu Carina duduk di kursi kompartemen lagi sebelum Pansy dan Draco juga duduk di tempat mereka.

Kompartemen menjadi sunyi, Carina melirik ke arah Draco yang sedang melihat ke luar jendela. Sungguhkah ia yang berlari untuk mencari bantuan?

Lamunan Carina terpecah saat kereta mulai bergerak lagi dan melanjutkan perjalanannya di Hogwarts. Ia menggigit coklat di tangannya seraya mendengarkan Blaise dan Pansy yang berbicara mengenai Harry Potter yang pingsan, seolah mereka lupa Carina juga mengalami hal yang sama.

"Bisakah kalian diam? Suara kalian membuat kupingku panas.. kita bisa membicarakan tentang Potter saat kita sampai di Hogwarts." Celetuk Draco tiba tiba membuat semua orang bingung, biasanya Draco yang pertama kali akan bersemangat saat membahas keburukan Harry. Tapi apapun itu Carina bersyukur topiknya berubah sekarang.

Kereta berhenti, keempat siswa Slytherin itu segera merapikan kopernya dan keluar dari kompartemen mereka. Pansy keluar pertama diikuti dengan Blaise dan Draco tapi jalur keluar sangat ramai dan sempit membuat Carina harus menunggu terlebih dahulu agar bisa keluar kompartemen, membuatnya tertinggal.

Ia bisa melihat Draco dan Blaise menoleh kebelakang mencari dirinya sebelum diberi senyuman kecil oleh Carina mengisyaratkan agar mereka lebih dulu saja. Lagipula berhenti di tengah tengah jalur kompartemen hanya akan membuat macet.

Saat jalur kompartemen sepi ia segera menggunakan kesempatannya untuk keluar kompartemen. Itu pun membuatnya tak sengaja menabrak seseorang di belakangnya.

"Whoa careful there, are you okay?" Suara seseorang dapat terdengar membuat Carina menatap kebelakang dan ia melihat Cedric Diggory.

Siapa yang tak kenal Diggory? Seeker dan captain team quidditch Hufflepuff, jangan lupakan bahwa ia adalah seorang prefect Hufflepuff juga. Seolah ia adalah salah satu anak emas Hogwarts.

Carina menganggukkan kepalanya seraya mulai berjalan, diikuti dengan Cedric disebelahnya, "yeah I'm okay.. maaf aku tak melihatmu tadi." Ucap Carina yang dijawab kekehan oleh Cedric.

"Tak apa, jalur kompartemen memang ramai.." ucap Cedric seraya melirik ke arah Carina.

"I'm Cedric, Cedric Diggory."

"I know who you are. I'm Carina, Carina Black."

"And I know who you are too.." ucap Cedric dengan senyum di wajahnya, Carina menatapnya bingung beberapa saat sebelum ia ingat bahwa seisi Hogwarts membicarakan tentang pamannya.

"Tidak tidak, bukan karena rumornya.." ucap Cedric cepat saat melihat perubahan di wajah Carina.

"Aku mengenalmu sejak tahun pertamamu.. Ingat? Saat itu kau tersesat di malam hari dan aku akhirnya aku menemanimu kembali ke asrama Slytherin." Jelas Cedric membuat Carina mengingat kejadian itu kembali, ia tak bisa begitu melihat wajah sang penyelamatnya saat itu karena gelap.

Carina terkekeh sebelum tersenyum simpul, "ah that's kinda embarrassing.. aku tak pernah tau bahwa itu kau.. jadi terimakasih Diggory."

"Cedric. Panggil aku Cedric saja. Dan tak perlu malu, aku bahkan tersesat berkali kali saat tahun pertamaku di Hogwarts." Ucap Cedric membuat Carina menatapnya terkejut.

"Sungguh? Seorang Cedric Diggory tersesat?" Carina bertanya dengan kekehan.

"Everyone has their phase.." jawab Cedric seraya menatap Carina disebelahnya.

Tanpa sadar mereka telah tiba ditempat dimana disediakan banyak Hogwarts carriage. Semacam dokar yang akan membawamu dari Hogsmeade station menuju ke Hogwarts.

Carina melihat sekeliling mencoba mencari anak Slytherin, syukur syukur jika mereka seangkatannya namun tak ada, mereka telah lebih dahulu pergi.

"Ayo. Ini angkutan terakhir." Ucap Cedric dengan senyuman, ia melihat kedalam dokar, ada dua anak Hufflepuff lain yang sepertinya tak begitu menyukai keberadaan Carina, dapat dilihat dari ekspresi mereka. Atau lebih bisa dibilang takut.

Carina ragu ragu sebelum Cedric terkekeh dan menarik tangan Carina dengan pelan ke dokar, "tak apa mereka teman temanku.." ucap Cedric yang dibalas anggukan kepala oleh Carina.

"Well.. he seems nice."

-With love, Cokodunot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-With love, Cokodunot.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Last Black | Harry Potter Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang