HAPPY READING
Bintang-bintang bersinar terang di langit gelap. Angin malam berbisik lembut, membawa aroma khas malam yang menenangkan. Di kejauhan, bulan purnama bersinar terang, menerangi jalanan yang sepi. Suasana malam pun menjadi begitu memesona, membius siapa pun yang menyaksikannya.
Pada malam ini Adara sedang bersiap-siap akan dinner bersama Gibran. Adara terlihat begitu cantik pada malam ini. Ia mengenakan dress berwarna hitam dengan rambut yang sengaja digerai olehnya. Hal itu membuat Adara semakin terlihat mempesona.
Adara berada di depan kaca seraya berdandan, ia juga sempat bermonolog di hadapan kaca, "Gua menor banget enggak ya? Kalau Gibran ilfeel gimana?"
"Bodo amat lah, gua enggak peduli kalau memang Gibran ilfeel sama penampilan gua," ucap Adara tak peduli akan penampilannya pada malam ini.
Saat Adara sedang berdandan, sebuah notifikasi masuk ke handphonenya berkali-kali.
Ting...
Ting...
Ting...
"Siapa sih? berisik bener," cibir Adara.
Adara pun mengecek handphone miliknya untuk memastikan notifikasi tersebut.
"Gibran"
"Ngapain dia spam chat," kesal Adara.
Adara membuka notifikasi tersebut dan muncul 3 pesan yang dikirim oleh Gibran.
Gibran
Dara
Gua kesana sekarang ya...
wait a minute, darling!Adara yang membaca pesan paling terakhir dari Gibran sedikit merasa geli. Bagaimana bisa seorang Gibran memanggil Adara dengan sebutan darling.
"Ihh, geli banget dipanggil darling," gerutu Adara.
Walaupun Adara merasa geli dipanggil darling oleh Gibran, ia tetap membalas pesannya dengan ekspresi senang yang terpancar dari wajahnya.
Adara
Okay, hati-hati bro!Balas Adara dengan singkat.
Adara kembali berdandan sembari menunggu Gibran yang sedang di jalan.
⚝⚝⚝
Tak butuh waktu yang lama, Gibran telah berada di depan gerbang rumah Adara.
Gibran pun menelpon Adara agar segera keluar.
"Dara, gua udah di depan rumah Lo," ucap Gibran dalam telepon
"Tunggu bentar, gua otw ke luar!" balas Adara.
"Okay," Gibran pun mematikan telepon sepihak itu.
Kini, Adara telah berada di depan gerbang.
Gibran menatap Adara dari atas sampai bawah. Gibran benar-benar terkesima dengan penampilan Adara pada malam ini.
"Cantik," satu kata yang keluar dari mulut Gibran saat melihat Adara.
"Masa?" tanya Adara tak percaya.
"Iya. Lo cantik banget!" balas Gibran dengan senyuman manisnya.
"Thanks bro"
"Udahlah jangan liatin gua terus, ayok berangkat!" Perintah Adara yang melihat Gibran masih memandangi dirinya dari atas sampai bawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perantara
Fiksi RemajaAdara Bianca & Gibran Narendra adalah kisah tentang pertemuan dua jiwa yang terjalin dalam konflik. Adara, sosok gadis yang sulit percaya dengan orang yang sudah mengecewainya dan Gibran, sosok pemuda yang berjuang untuk mendapatkan hati Adara meski...