Bab 6 Perbedaan setiap Tempat

19 12 3
                                    

Di dunia setelah kematian, dunia yang berbeda dengan dunia yang sebelumnya, di dunia ini ada 4 kota berbeda yang di tempati manusia. Above City dengan slogan terdepan, Right City dengan slogan kebenaran, Left city dengan slogan kebaikan dan below city kota terbelakang terlemah yang ingin menjadi kota yang bangkit dari keterpurukan.
   Karena semuanya mempunyai slogan yang berbeda jadinya aturan, tujuan, perlakuan pemimpin pada penduduknya juga berbeda. Dan oleh karena itu semua kemampuan orang - orang bisa terpengaruh. Seperti Above City dari aturan atau tujuan yang dibuat keras membuat kemampuan kekuatan orang - orang penduduknya menjadi kuat. Dan seperti Below City yang aturan, tujuan, pemikiran setiap orang yang tinggal di below city paling rendah membuat kemampuan atau kekuatan orang - orang disitu paling lemah.
   Namun bukan berarti yang terlemah tidak bisa menang dan yang terdepan atau terkuat tidak bisa kalah, tentu saja semua kemungkinan bisa terjadi, tapi tetap saja perbedaan kekuatan orang - orang yang lemah dan kuat itu dapat berpengaruh dalam pertarungan.

   Di kota Right City kini telah dipimpin oleh Budi yang dapat membawa para penduduknya untuk selalu bertindak dengan benar.
   Budi sangat tegas memimpin bersikap sesuai aturan yang ada di Right City. Itu dilakukan supaya sikap Budi bisa dicontoh orang - orang yang ada di kotanya. Budi selalu bertanggung jawab menyuarakan atau membela kebenaran.
   Ketika Budi melihat lagi ada kasus pembullyan di kotanya Budi langsung menghampirinya.
   " Ahahaha lu itu lemah, kenapa ya ada orang lemah kayak lu disini? kenapa gak pindah aja ke kota Below City yang isinya juga banyak orang lemah. "
   Sama seperti sebelumnya Budi menghentikan para pembully.
   " oh tidak itu ada pemimpin kota Budi ampun kita bakal pergi. "
   Kini jika ada pelaku pembullyan melihat Budi sedikit saja langsung pergi ketakutan.

   Lalu di kota Right City jika ada orang yang terlihat mempunyai masalah, meskipun demi kebaikan namun jika perbuatannya salah tetap dinyatakan bersalah.
   Suatu waktu Budi sedang duduk di gedung balai kota, lalu ada orang yang memasuki gedung ingin melapor tentang masalahnya.
   " Permisi pak Budi saya mau melapor, saya mempunyai masalah dengan keluarga saya yaitu bapak saya. "
   Budi menjawab
   " Masalah apa itu coba katakan. "
   Teman teman tim Budi juga ada di dalam ruangan gedung balaikota.
   " Tunggu dulu kamu menerobos masuk ke dalam ruangan ini. Bisa tidak kamu keluar dulu dan menunggu di ruangan tunggu? "
   " Tidak apa Satria kita juga kan sedang tida sibuk mari kita dengarkan dan selesaikan masalahnya. "
   Satria mencoba menghadang orang itu, namun dibiarkan oleh Budi dengan tenang.

   Teman - teman Budi yang lain yaitu Sarah dan Yuki memuji sikap Budi.
   " Memang bijak ya teman gua yang satu ini. Gua jadi suka deh ngeliat lu Budi. "
   " Jangan menggoda gua lah Sarah. "
   " Budi teman kebanggan gua. "
   " Bahkan pujian lu juga simple ya Yuki. "
   Sarah pun mempersilahkan orang yang ingin melapor tentang masalahnya itu untuk duduk.
   " Ayok sini mas silahkan duduk di sini berhadapan dengan Budi. "
   " Ah iya terima kasih ya. "
   Orang itu pun duduk berhadapan di depan mejanya Budi.

   " Jadi masalah kamu ini apa? "
   " Ah iya jadi di keluargaku ini kan hanya ada bapakku dan aku. Kami berdua ini punya kekuatan air. Trus masalahnya adalah bapakku ini suka bermain judi atau bertaruh uang dengan teman - temannya. Kami sedang kesusahan uang, jadi tolong hentikan bapakku dan teman - temannya yang bermain judi. Lebih parahnya lagi adalah dalam permainan judi atau bertaruh itu, bapakku yang sering kalah. "
   " Oh gitu ya. Sudah jelas lah itu tindakan yang salah karena itu permainan tidak saling menguntungkan ada yang dirugikan. "
   " Wah jadi apa pemimpin kota Pak Budi mau membantu? "
   " Tentu saja. Ayok kita datangi rumahmu itu. "
   " huhuhu terima kasih ya kalian semua. "
   Lalu semua teman Budi menjawab secara bersamaan
   " Iya sama - sama. "

   Keesokan harinya Budi, Sarah, Yuki dan Satria pergi ke rumah orang yang di hari kemarin melapor menceritakan masalahnya di balai kota itu. Saat sudah sampai rumahnya, orang itu juga telah menunggu di depan rumahnya.
   " Ini rumahku, kali ini bapakku juga sedang berjudi lagi dengan teman - temannya. Ayok kita hentikan permainan judi mereka. "
   " Tadi kamu bilang keluargamu ini punya kekuatan air kan? lalu teman - temannya yang lain kekuatannya apa? "
   " Mereka juga punya kekuatan air. "
   Budi memastikan kekuatan mereka terlebih dahulu sebelum menyerang. Melihat Budi yang sedang memikirkan cara untuk menyerang, Satria berkata bahwa dia yang akan menyerang karena punya kekuatan tanah.
   " Kalau kekuatan mereka air biar gua aja yang nyerang. Kekuatan gua tanah merupakan kelemahan dari kekuatan air. "

Kebenaran dan KebaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang