Bab 7 Pertemuan

18 11 1
                                    

Ketika para prajurit below city sudah selesai merayakan kemenangan mereka saat melawan monster ular, mereka sudah mulai beraktivitas kembali seperti biasa. Dimulai membersihkan bekas - bekas sampah di ruangan kamp mereka, lalu mereka mulai latihan.
   " Huuh Haah ( Menghela Nafas ) Akhirnya kita bisa punya waktu tenang sekarang. " Kata salah satu prajurit
   Putri kini juga mulai berlatih dengan prajurit disana, begitu juga dengan Adam yang juga mulai berlatih.
   Sambil berlatih Putri berkata.
   " Jangan terus - terusan kalian merasa bahagia. Jika ingin menjadi kuat selalu waspada kembali diperlukan. "
   Putri, Adam dan semua prajurit sedang sibuk, tiba - tiba ada orang yang datang terlihat lemah kecapekan habis berlari. Dia punya kekuatan listrik sepertinya dia capek karena menggunakan banyak kekuatan energi listriknya.

   Putri dan Adam menghampiri orang itu.
   " Eh lu kenapa? " Putri bertanya.
   " Ini gua habis lari kabur dari serangan prajurit yang ada di Left City. "
   " Hah mereka nyerang lu? "
   " Iya mereka nyerang gua, tapi gua berhasil kabur dan selamat sampai disini. "
   Adam pun berbicara menyuruh Putri untuk berangkat ke Left City.
   " Putri mendingan lu kesana pimpin bawa sebagian prajurit buat antisipasi bila terjadi peperangan. Trus gua gak ikut, Gua akan menjaga kota ini saat lu pergi ke Left City. "
   " Baiklah. Gua juga penasaran ingin tahu mendengar penjelasan mereka secara langsung, mengapa mereka sudah menyerang orang dari kota kita ini. "

   Putri pun bergegas berangkat menuju kota Left City.
   " Gua berangkat dulu ya Adam. "
   " Iya lu hati - hati ya disana kalau terjadi peperangan mundur saja dulu, trus kalau mau melawan tungguin kita para prajurit yang ada disini untuk bergabung. "
   " Siap gua akan berhati - hati. "
   Lalu di tengah jalanan kota Putri melihat ada Ibunya yaitu Ibu Ratu sepertinya ingin sedikit memberi pesan pada Putri.
   " Putri kamu sudah mau pergi keluar kota sebagai prajurit ya. Hati - hati ya nak, ingat ibu memperbolehkan kamu jadi prajurit tapi kamu harus pintar jaga diri sendiri ya. "
   " Iya ibu tenang saja aku akan selalu ingat itu. "
   Lalu Putri pun pergi keluar kota menuju Left City.

   Singkat cerita Putri dan para prajuritnya telah sampai di depan gerbang kota Left City, disana sudah ada para prajurit left city yang berjaga.
   Para prajurit Left City terlihat siap siaga dan Putri beserta prajuritnya juga sangat waspada. Lalu di sisi prajurit Left City muncul salah satu petingginya, dan itu adalah Jack.
   Putri memberanikan diri mendekat dan Jack juga terlihat seram menghadapi menatapi Putri.
   " Wahai kalian para prajurit Left City, saya ingin berbicara baik - baik dengan kalian. "
   " Hooh mau berbicara baik - baik ya? Tapi kok kelihatannya tidak begitu, kalian datang seperti ingin mengajak perang. Jangan berbohong kalian cepat katakan dengan sejujurnya maksud kalian datang kemari apa sebenarnya?! "
   " Kami benar - benar hanya ingin berbicara kok. Kami buktikan dengan kami tidak akan menyerang duluan. "

   Jack pun memanggil salah satu prajuritnya dan berbicara padanya.
   " Hei sini, coba tolong lu panggilkan pemimpin kota Rudy untuk kemari. Biar dia yang memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan. "
   " Siap pak. "
   Setelah dipanggil Rudy langsung datang.
   " Ada apa ini Jack benarkah ada prajurit dari kota lain yang akan menyerang? "
   " Lu lihat saja itu Rudy coba bicara dengannya, setelah itu kita akan berperang atau tidak berdasarkan keputusan lu. "
   Putri pun berbicara kembali
   " Wahai para prajurit Left City, saya ingin berbi - eh eh eh Ru - Rudyyy...? "
   " Ehhhh Putri? "

   Rudy dan Putri bertemu kembali, dan karena mereka saling berkenalan Rudy mempersilahkan Putri masuk ke kota Left City dan menuju Balai kota.
   Sudah sampai di dalam Balaikota Rudy dan teman - temannya dan juga Putri ditemani para prajuritnya berbicara santai sambil duduk di sofa dan minum teh yang disiapkan oleh pak Zul.
   " Silahkan dinikmati Putri santai saja. Omong - omong dia ini namanya pak Zul baru aku jadikan pekerja disini. "
   " Iya aku minum ya Rudy. Terima kasih ya pak Zul. "
   " Silahkan nyonya. "
   " Ternyata kamu benar - benar jadi prajurit ya Putri dan kelihatannya kamu sangat berpengaruh ya. "
   " Iya ini semua juga berkat bantuanmu Rudy pada awalnya, kamu juga ternyata jadi pemimpin disini ya Rudy. "

Kebenaran dan KebaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang