Bab 1 Twin Brother

37 13 4
                                    

Pada suatu hari lahirlah bayi kembar berjenis kelamin laki - laki. Bayi kembar itu dinamakan Budiansyah dan Rudyansyah. Jika kebanyakan anak kembar itu biasanya dapat saling mengerti, dapat bekerja sama, mempunyai chemistry yang kuat, Budiansyah dan Rudyansyah itu berbeda, mereka berdua selalu bertengkar, berbeda pendapat, berbeda tujuan.

   Di suatu waktu ibu dari bayi kembar ini Budi dan Rudy sedang memberikan susu kepada mereka. Si ibu sangat pusing kewalahan menangani bayi kembar tersebut, karena selalu saja menangis, dan kedua bayi ini juga seperti terlihat selalu bertengkar termasuk saat berebut botol susu yang diberikan oleh si ibu.
  
   " Huaa... Huaa... " Si bayi bernama Budi menangis saat botol susu diberikan pada Rudy.

   " Huaa.. Huaa... " Si bayi Rudy juga menangis terlihat menendang kembarannya si Budi.

   Si Ibu nampak pusing menangani kedua bayi kembarnya, Setelah si ibu sudah memberikan susu kepada bayi kembarnya dia langsung pergi keluar dari kamar bayinya dan pergi ke kamar tidurnya untuk segera tidur beristirahat karena capek.

   Setelah Ibu mereka pergi Budi dan Rudi Sudah tidak menangis lagi. Budi dan Rudy meminum susu mereka masing - masing sampai habis. Sehabis meminum susu botol Budi dan Rudy memainkan barang mainan mereka di tempat tidur ( Toy ), saat sedang asyik bermain Budy dan Rudy kembali bertengkar saling memukul menggunakan barang mainan mereka.

   " Uhhh... "Budi memukul mainannya kepada Rudy.
   " Huaa... Huaa.. " Rudy menangis dipukul Budi.
   " Uhh... " Rudy membalas memukul Budi.

   Sementara budi dan Rudy saling bertengkar dan menangis, di ruangan sebelah ibu mereka tidak bisa tidur dengan tenang terganggu oleh pertengkaran bayi kembarnya.

   Keesokan harinya si ibu sedang mengurus Budi dan Rudy untuk mandi, sama seperti sebelumnya bayi kembarnya ini kembali bertengkar, namun kali ini bertengkar sambil tertawa bermain air.
   " Hahaha... yayaya "
   " Hahaha... Yayaya Hahaha... "
   Budi Dan Rudy saling menyiram air, dan ibu mereka sedang menggosok badan mereka dengan sabun.
Ibunya pun Berkata
   " Hey kalian jangan main air dong, ibu susah memandikan kalian. "
   " Yeyey... hahaha. "
   " yeyey... hahaha. "
   Budi dan Rudy tetap saja asyik bermain air, betapa sulitnya diasuh kedua kembar ini.

   Setelah selesai mandi waktunya makan. Si Ibu memasak bubur bayi untuk kedua anak kembarnya Budi dan Rudy, dan memasak makanan nasi goreng buat si Ayah. Kemudian setelah makanan selesai di masak waktunya makan bersama sekeluarga.

   Saat sedang makan Budi dan Rudy kembali bertengkar. Sambil makan sendok makanan yang dipegang, mereka saling mengotori baju saudaranya. Melihat perilaku anak mereka si Ayah dan si Ibu mengobrol.
   " Aku rasa kamu pasti capek ya ibu mengurusi mereka berdua. " memeluk dan mengelus pundak si ibu
   " Iya ayah, aku pusing sekali mereka kembar tapi kenapa tidak bisa saling akrab ya. "
   " Yang sabar ya bu. "
   " Iya ayah ini anak kita berdua, mau bagaimanapun aku sayang mereka. "

   Di suatu malam si ibu membacakan buku cerita dongeng sebelum tidur kepada anak - anaknya.
   " Akhir cerita sang adik dan sang kakak saling berpelukan. Meskipun mereka berselisih, namun ternyata perasaan mereka yang sesungguhnya adalah rasa sayang. "
   Budi dan Rudy menyukai buku yang diceritakan oleh ibunya sampai membuat mereka mengantuk. Dan setelah selesai bercerita, sebelum si ibu pergi dia mengatakan hal yang penting kepada kedua anaknya.
   " Buat anak - anakku tercinta, aku sayang kalian berdua. Semoga kalian bisa akrab satu sama lain, bisa saling membantu tidak banyak bertengkar. Aku tau sebenarnya kalian berdua juga saling sayang. "
   Si Ibu pun mencium kedua anak kembarnya dan pergi ke kamar tidurnya.

   Kebenaran atau kebaikan mana yang lebih benar atau baik untuk dipilih? Apakah kebenaran yang harus dipilih demi untuk menciptakan hidup yang tidak menyalahi aturan tanpa adanya pelanggar aturan? Bagaimana jika yang benar belum tentu baik dan yang salah belum tentu jahat? Atau apakah harus memilih kebaikan demi menciptakan hidup yang ideal demi kebaikan bersama untuk semua orang? Tapi bagaimana jika yang baik itu justru merusak hidup seseorang?
Hidup itu adalah pilihan tidak semua orang mempunyai pilihan yang sama. Setiap pilihan yang dipilih sesudahnya harus bisa menerima resikonya. Lantas pilihan seperti apa yang bagus untuk dipilih? Jika pada akhirnya Semuanya harus menerima resiko. Tetap saja setiap orang merasakan ketakutan, keraguan, kegelisahan, dan rasa bersalah akan selalu ada tidak pernah hilang. Dan setiap orang tidak bisa mengulangi waktu yang sudah dilalui itu.

Kebenaran dan KebaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang