-Part 36-

432 88 25
                                    

Hanya suasana hening yang menyelimuti ruang tamu apartment yang ditinggali oleh para gadis karena saat ini Chaeyoung lagi menatap mereka semua untuk menuntut penjelasan bahkan Jisoo, Seulgi dan Wendy ikut berada disana karena Chaeyoung yang meminta sahabatnya itu menghubungi ketiganya.

"Jelaskan!" dingin Chaeyoung.

Limario menelan ludahnya dengan kasar "Chaeng, maaf,"

"Kenapa kamu sanggup mempermainkan perasaan aku Lim?" tanya Chaeyoung dengan mata berkaca-kaca.

"Chaeng-ah, aku tidak mempermainkan perasaan kamu. Aku terpaksa mengganti identitas aku untuk menjadi Lisa agar aku ada peluang untuk mendekati kamu. Waktu itu kamu masih takut sama cowok makanya aku menjadi cewek agar bisa terus disamping kamu," jelas Limario dengan serius.

Chaeyoung menggigit bibir bawahnya "Kalian juga ikut sama rencana gila ini?" tanyanya menatap yang lain secara bergantian.

"Chae, maafin kita. Kita terpaksa karena-,"

"Cukup Eon," Chaeyoung memotong penjelasan Jennie "Aku pikir kalian memahami aku tapi ternyata kalian sama saja. Aku cukup kecewa sama kalian," lirihnya bergegas ke kamarnya.

"Sesuatu yang gue takutkan akhirnya terjadi," keluh Irene.

"Arghh!" teriak Limario mengusap rambutnya dengan frustasi.

"Chaeyoung benar. Seharusnya kita memahami dia. Sekarang gue menyesal karena mengikuti rencana gila kalian ini," keluh Jennie.

"Tapi kenapa Chaeyoung harus marah? Bukannya kita melakukan semua ini demi kesembuhan dia juga?" tanya Wendy.

"Chaeyoung tidak marah soal itu. Dia hanya kecewa karena dia merasa dipermainkan. Selama ini juga dia terlanjur nyaman sama Lisa. Lisa yang menjadi teman curhat Chaeyoung. Dan sekarang malah kebongkar kalau Lisa itu adalah Limario. Siapa juga yang tidak akan kecewa jika hal seperti itu terjadi?" jelas Joy.

Jisoo menepuk pundak Limario "Sekarang tugas lo untuk meyakinkan Chaeyoung kalau lo tidak berniat untuk mempermainkan hati dia,"

Limario mengangguk "Gue pasti akan meyakinkan dia,"

"Kalian tunggu disini. Gue akan menemani Chaeyoung," Jennie bangkit dan berganjak menuju ke kamar Chaeyoung.

Tok tok tok

Ceklek

"Chae," panggil Jennie menghampiri Chaeyoung yang duduk diatas kasur.

Dahi Jennie mengernyit ketika melihat badan Chaeyoung yang gementar seakan ketakutan itu.

"Chaeyoung!" dengan buru-buru Jennie menghampiri Chaeyoung lantas dia menangkup kedua pipi Chaeyoung.

Ditatapnya iris mata Chaeyoung yang bergerak dengan gelisah itu "Chaeyoung, tatap Eonnie! Eonnie didepan kamu!"

Chaeyoung berusaha menatap Jennie namun bayangan-bayangan sosok Jeffri dan sosok Jeykey terus saja muncul dipikirannya membuat dirinya semakin ketakutan "J-Jangan,"

"Chaeyoung, ini Jennie Eonnie," Jennie beralih menutup kedua kuping Chaeyoung dan dia terus memastikan agar Chaeyoung menatapnya.

"E-Eonnie," lirih Chaeyoung pada akhirnya.

Jennie bernafas lega "Iya, ini Eonnie. Kamu tenang ya. Tidak ada siapa-siapa yang bisa menyakiti kamu,"

Chaeyoung mula terisak "T-Tapi Lim menyakiti aku Eon. Dia bohong. Aku sudah terlanjur nyaman sama Lisa tapi ternyata Lisa tidak wujud,"

Jennie membawa Chaeyoung kedalam dakapannya "Chaeyoung, kamu tahu apa itu cinta?"

"Cinta? Itu h-hanya sesuatu yang palsu," balas Chaeyoung terisak kecil.

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang