Four

530 74 0
                                    

Tahun 2017...

"Sudah tidak ada cara lain lagi, bu. Semua proposal kerja sama yang saya ajukan kepada perusahaan lain selalu ditolak, saya tidak tau pasti apa penyebabnya tapi untuk sekarang semua perusahaan tidak ingin menerima kerja sama dengan perusahaan kita selain FN'S COMPANY."

Ara mengacak rambutnya dengan kasar, sekarang apalagi? Kenapa semuanya menjadi semakin rumit seperti ini, oh god.

Jika dia tidak mengambil tawaran kerja sama dari perusahaan sialan itu, perusahaan miliknya bisa saja terancam bangkrut dalam waktu dekat ini. Tapi jika dia menerima tawaran itu, dia harus kembali berurusan dengan seseorang yang sangat dia hindari.

"Menurut saya ibu sebaiknya menerima tawaran ini jika tidak ingin perusahaan menjadi benar-benar bangkrut, untuk sementara sepertinya ibu harus bisa mengesampingkan permasalahan pribadi ibu dan ibu fiony terlebih dahulu."

Ya, mira benar. Sepertinya masalah bisnis dan masalah pribadi antara dia dan fiony selaku ceo dari FN'S COMPANY tidak bisa dia campur adukan terlebih dahulu, jika dia memang ingin mempertahankan perusahaan miliknya.

Ara menegakkan badannya yang sejak tadi bersandar pada sandaran kursi itu matanya menatap mira yang berada di depannya.

Sepertinya memang sudah tidak ada cara lain.

"Terima tawaran itu. Setelah ini berikan kabar kepada pihak FN'S COMPANY, katakan pada mereka bahwa dalam 2 jam lagi kita akan melakukan meeting pembahasan tentang kerja sama ini. Dan mira tolong beritahukan pada yang lainnya untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk meeting ini secepat mungkin. Bisa dimengerti mira?"

"Bisa bu, saya akan secepatnya memberikan kabar pada pihak FN'S COMPANY."

"Bagus kalau begitu, kamu bisa keluar dari sini dan persiapankan semuanya."

"Kalau begitu, saya pamit, bu."

Ara mengangguk, setelahnya mira beranjak keluar dari ruangan bersuhu dingin yang sudah sejak tadi dia tempati itu.

Melihat pintu yang kembali tertutup serta mira yang wujudnya sudah tidak terlihat lagi itu, ara kembali menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

Lengannya beralih meraih secangkir kopi hitam yang masih cukup hangat untuk dia minum hingga habis.

Matanya terpejam diatas kursi kebesaran yang dia miliki, mungkin istirahat sejenak bisa membuat fikirannya kembali tenang. Lagian dia masih mempunyai waktu dua jam sebelum meeting itu dilakukan.

★★★

Saat ini ara tengah berdiri di depan cermin besar yang ada di dalam toilet kantornya, melihat dirinya dari atas hingga bawah. Matanya yang menghitam karna kurangnya istirahat membuatnya terlihat aneh.

Meeting antara perusahaan miliknya dan fiony sudah selesai, kini kedua perusahaan itu sudah resmi bekerja sama.

Huft~

Helaan nafas yang dibuang dengan cukup kasar terdengar, ara menggelengkan kepalanya lalu mencuci kedua tangannya di wastafel.

'ini cuma untuk satu tahun kedepan, setelah semua kembali normal dia tidak harus kembali bertemu dengan wanita itu. Ya, hanya satu tahun.'

Fikirannya berkecamuk sibuk meyakinkan dirinya bahwa dia pasti bisa melewati satu tahun ini dengan baik-baik saja.

Cklek!

About usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang