Playlist 04 : Hello My Hero

46 4 4
                                    

ty_there comments : Kak, mana cerita hijrahnya? Malah bahas masa sekolah terus

Uti-Ultimatum comments : ini mah gamon zaman sekolah kk

Bersabarlah, wahai netizen. Sesungguhnya setiap proses dalam hidup ini pasti panjang dan seringnya berbelit-belit. Agar kisah hijab maupun hijrahku itu menjadi lebih rapi maka aku uraikan pelan-pelan timeline dan kronologinya. Supaya nantinya akan bertemu di titik balik itu, yang kurasa bisa saja relate dengan cerita kalian.

Eleh, banyak cerita! Lanjutkan aja.

Jadi, cerita ini kulanjutkan di waktu kelulusan SMP.

Ya, alhamdulillah lulus juga. Tapi nilai-nilai ujian UN dan US nya pas-pasan. Nggak akan sanggup dipaksa menembus tembok sekolah negeri seperti yang ayah dan bunda harapkan.
Eh, jangan pikir aku nggak berusaha. Aku mengusahakan semampuku. Belajar dengan giat dan rajin latihan soal-soal. Namun semua perkara kemampuan yang nggak bisa berubah dalam satu malam. Harusnya aku berusaha lebih awal. Sebab, aku sedikit melihat hasil dari usahaku itu. Ada beberapa nilai yang naik di daftar nilai dan raport-ku. Quotes Putri tempo lalu ada benarnya. Semua tentang gimana kita ubah sudut pandang dulu, kemudian berusaha dan doa. Soal hasil, hanya Allah tempat berserah.

Akhirnya, kalian pasti bisa menebak ke mana aku melanjutkan pendidikan SMA-ku. Ya, tentu saja ke rencana awal. Ke SMA Gema Bangsa. Memasuki gerbang sekolah ini dengan mengambil jalan yang berbeda menuju area SMA memberikan sensasi mendebarkan. Padahal masih satu kompleks sama SMP, tapi kesannya terasa asing.

Tahu, nggak aroma apa yang paling khas saat jadi anak tahun ajaran baru? Yap, bau baju sekolah baru. Tas baru. Sepatu... ya, kalo sepatu ku sisaan SMP kemarin. Soalnya Bunda bilang, "enak aja mau semua baru. Hitung-hitung potong biaya uang sekolah kamu tiga bulan ke depan." Padahal aku dapat potongan banyak karena melanjutkan SMA ke Gema Bangsa. Nggak perlu bayar uang pendaftaran dan pembangunan karena alumni yayasan yang sama. Dan itu jumlahnya lumayan.

Ah, Bunda emang paling pandai mengelola kata-kata dan jalannya keuangan rumah tangga. Tapi berkat itu lah kondisi ekonomi ke depannya akan stabil walau aku masuk ke SMA Swasta. Ya sudahlah sepatu nggak baru juga nggak ngaruh. Yang penting rencanaku udah terealisasikan. Waktunya melangkah lebih dekat menuju "my hero." Bukan 'hero' pahlawan ya, tapi pemeran utama laki-laki dalam cerita. Sebutlah cerita kehidupan ini.

Hal yang paling nggak mengenakkan dari anak tahun ajaran baru? MOS-nya. Mungkin ini pendapat pribadiku aja, sih. Karena aku memang nggak mau repot aja menjalani masa MOS selama 3 hari ini. Namun kabar baiknya, si cowok SMA itu... eh, mungkin aku akan panggil dia senior aja mulai sekarang. Atau... pakai namanya aja, ya. Ehem... Bang Giran. Iya, dia ternyata ikut berpartisipasi jadi panitia MOS.

Seluruh anak baru alias anak kelas sepuluh berbaris di lapangan. Tahun ini muridnya makin banyak. Kemungkinan terbagi 3 kelas. Pembagiannya nanti akan ditentukan setelah kegiatan MOS selesai. Untuk saat ini kelas masih ditempati secara random sesuai urutan pendaftaran. Gimana pun juga sekolah swasta ini tetap memberikan perhatian terhadap kelas unggulan. Di sana akan diprioritaskan murid-murid berotak encer sebanyak 60 persen sisanya yang biasa-biasa kayak aku ini.

Aku sendiri nggak terlalu memikirkan di kelas mana akan berada, yang penting dapat kelas, haha.

Acara MOS dibuka oleh ketua panitia. Namanya Bimo, yang ternyata adalah korban jahil Giran selama ini. Saat Bimo sedang memulai pidato singkatnya, Giran malah nahan ketawa. Emang jahil betul. Sampai Bimo pun gatel pengen nendang dia, kayaknya.
Aku yang berdiri di barisan tengah cuma bisa merapatkan bibir supaya nggak senyum ataupun ketawa melihat tingkah usil seniorku itu.

Setelah pidato singkat dari Bimo, kami dibagi menjadi sepuluh kelompok. Jumlah yang sama dengan jumlah panitia MOS. Aku berdoa supaya satu kelompok dengan Giran. Tapi Allah tidak mengabulkan doa makhluk yang lupa sholat subuh tadi ini.

My Hijab (Love) StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang