JAKARTA DAN PENDUDUKNYA YANG INDAH

387 88 1
                                    



Apakah kita akan selamanya? atau kita akan saling lupa?

*****



Kantin selalu menjadi tujuan murid di saat jam istirahat telah tiba, di jam istirahat kali Nino menyempatkan diri untuk menemui Nala di kantin yang kondisinya sedang ramai-ramainya.

Matanya celingak-celinguk mencari keberadaan sang perempuan, banyaknya murid di sana membuat Nino sulit untuk mencari keberadaan Nala.

"Cari siapa?" ucap Nala membuat Nino seketika kaget.

"heh, ngagetin." Nino memegangi dadanya, "untung cewek gue, kalau orang lain udah gue bogem, nih."

Nala terkekeh, lalu tangannya memberikan sebuah makanan dan minuman ke Nino, "buat kamu"

Nino menatap Nala serius, bukan karena jajanan atau minuman yang ingin diberikan oleh Nala, tetapi kata kamu.

"nggak mau, ya?" kata Nala karena Nino masih diam saja.

"tadi lo bilang apa? kamu?" ucap Nino.

Nala mengangguk, "iya, kamu."

"udah kamu-kamu aja, nih." goda Nino dengan kekehannya.

"kenapa, nggak boleh?" tanya Nala, wajahnya mengekspresikan menantang.

"boleh, sayang..." ucap Nino, lalu memberanikan diri untuk menggandeng tangan Nala.

"ih, kemana?" tanya Nala karena tangannya ditarik oleh Nino meninggalkan kantin.

"ke hati gue." celetuk Nino.

Rooftop. Ya, Nino mengajak Nala untuk ke sana, tempat yang menurutnya sangat nyaman untuk tempat istirahat, sedangkan Nala, ini baru pertama kali dirinya ke sana.

"apa ini?" tanya Nala, asing dengan tempat ini.

"rooftop, Na, kalau istirahat di sini tenang, nggak ramai." beritahu Nino.

Nala mengangguk, mulutnya berbentuk 'O'

Nino bergerak mengajak Nala duduk di kursi yang ada di sana, mereka duduk berdampingan hingga tak sadar jika ada Liam, Lion dan Gio yang sudah lebih dulu ada di rooftop.

"ekhem..."

Secara bersamaan Nala dan Nino menolehkan kepalanya untuk melihat siapa orang itu.

"sejak kapan kalian?" tanya Nino, ia melihat ada tiga temannya yang sedang sibuk dengan rokok di tangan mereka.

"kalian ngerokok, jadi lebih baik kalian agak jauhan dari gue." Nino melindungi perempuan di sampingnya dari asap rokok yang berasal dari ketiga temannya.

"oke, bos." ucap Liam menggeser badannya, di susul juga oleh Lion dan Gio.

Nala tersenyum melihat love language dari Nino, sepertinya ia tidak salah untuk menjatuhkan cinta pertamanya kepada Nino, ia merasa beruntung sekarang.

"ini buat kamu makan." Nala memberikan sebuah makanan dengan dibungkus di wadah.

"apa ini?" tanya Nino, menerima makanan yang diberikan oleh Nala.

"ada sayur sop sama telur." jawab Nala.

"beli?" tany Nino.

"tadi pagi masak sendiri." beritahu Nala.

ABOUT NALA (NA2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang