Awal dari popularitas

30 5 0
                                    

Di sebuah kota yang penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan urban, Lalisa Brucsweiler menjalani hari-harinya dengan impian yang besar. Di dunia nyata, ia adalah seorang gadis biasa yang gemar mengejar mimpi-mimpi sederhana. Namun, di dunia maya, ia dikenal sebagai Lisa, seorang selebgram yang memikat hati banyak orang dengan pesonanya yang menawan dan gaya hidup yang selalu up-to-date.

Lisa tinggal di sebuah apartemen kecil di pusat kota, tempat di mana mimpi-mimpi besar sering kali terwujud. Pada pagi yang cerah itu, ia duduk di meja kecil dekat jendela, menatap layar ponselnya yang terus berdering dengan notifikasi dari Instagram. Jumlah pengikutnya terus bertambah, menembus angka lima ribu hanya dalam waktu yang singkat.

“Wow, pengikutku sudah mencapai lima ribu!” seru Lisa dengan kegirangan, matanya bersinar penuh semangat.

Instagram bagi Lisa awalnya hanya sebuah pelarian dari rutinitas sehari-hari yang monoton. Ia mulai mengunggah foto-foto sederhana tentang kesehariannya, mode, dan pemandangan kota. Namun, pesonanya yang alami dan sentuhan estetikanya yang unik membuat banyak orang tertarik untuk mengikuti akun Instagramnya. Dalam waktu singkat, ia menjadi pusat perhatian di dunia maya, tempat di mana keindahan dan kesederhanaan bertemu dalam harmoni yang sempurna.

Hari itu, Lisa memutuskan untuk mengunggah foto baru. Ia memilih foto dirinya berdiri di tepi sungai, dengan latar belakang cakrawala kota yang berkilauan di bawah sinar matahari sore.

Ia menuliskan caption yang sederhana namun bermakna, "Terkadang, kita hanya perlu berhenti sejenak untuk menghargai keindahan di sekitar kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menuliskan caption yang sederhana namun bermakna, "Terkadang, kita hanya perlu berhenti sejenak untuk menghargai keindahan di sekitar kita."

Tidak butuh waktu lama bagi foto tersebut untuk menarik perhatian. Notifikasi mulai berdatangan, komentar dan like membanjiri akun Lisa. Orang-orang memuji kecantikan dan pesan inspiratif yang ia sampaikan. Namun, di balik semua pujian dan perhatian yang datang, Lisa juga mulai menerima pesan dari pria-pria yang terpesona oleh kecantikannya. Beberapa dari mereka mengirimkan pesan yang bernada terlalu berlebihan, mengungkapkan perasaan yang hampir menyeramkan.

“Kamu benar-benar seperti malaikat yang turun dari langit,” tulis seseorang dalam pesan pribadi. “Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu, Lisa. Tolong, beri aku kesempatan untuk mengenalmu lebih dekat,” kata yang lain dengan nada obsesif.

Lisa merasa tidak nyaman dengan pesan-pesan tersebut. Meskipun perhatian yang ia terima sebagian besar positif, ada sisi gelap dari popularitas yang mulai mengganggunya. Ia mulai merasa bahwa hidupnya tidak lagi sepenuhnya miliknya sendiri, tetapi menjadi milik orang lain yang terus mengamati dan mengomentari setiap gerak-geriknya.

Sore harinya, Lisa bertemu dengan sahabatnya, Maya, di sebuah kafe kecil yang nyaman di sudut kota. Maya adalah sahabat yang selalu mendukung Lisa dalam setiap langkahnya. “Kamu semakin terkenal, Lisa. Aku benar-benar bangga padamu!” kata Maya dengan senyum lebar.

Lisa tersenyum, tetapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. “Terkenal itu menyenangkan, Maya. Tapi aku juga merasa seperti kehilangan diriku sendiri di tengah semua ini. Terkadang, aku merasa seperti boneka yang harus selalu tampil sempurna di depan kamera.”

Maya menatap Lisa dengan penuh pengertian. “Aku mengerti, Lisa. Tapi ingatlah, kamu tetap memiliki kendali atas hidupmu. Jangan biarkan popularitas mengubah siapa kamu sebenarnya.”

Kata-kata Maya memberikan Lisa semangat baru. Ia menyadari bahwa di balik semua kilauan dan sorotan, yang paling penting adalah tetap menjadi dirinya sendiri. Lisa memutuskan untuk lebih selektif dalam memilih pekerjaan dan kerjasama dengan merek, hanya menerima tawaran yang sejalan dengan nilai-nilainya.

Di malam hari, Lisa merenungkan hari yang telah berlalu. Ia merasa senang dengan pencapaiannya, tetapi juga sadar akan tanggung jawab besar yang datang bersamanya. Popularitas mungkin membawa kilauan dan pujian, tetapi juga bisa menjadi beban yang berat. Lisa memandang ke luar jendela, melihat gemerlap kota yang tidak pernah tidur, dan berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu jujur pada siapa dirinya, meskipun dunia maya terus memanggilnya dengan gemerlap yang memikat.

Dan begitulah, Lisa memulai perjalanannya di dunia yang penuh kilauan, dengan tekad untuk menemukan keseimbangan antara popularitas dan kebahagiaan sejati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kehidupan SelebgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang