3

200 30 6
                                    

typo.

helaan nafas itu kembali terdengar menggema di ruangan. Jake sudah menunggu lama di depan piano namun orang yang di tunggunya belum memperlihatkan batang hidungnya.

suara kamera yang ditekan membuat Jake menoleh dan mendapati orang yang dinantinya akhirnya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

suara kamera yang ditekan membuat Jake menoleh dan mendapati orang yang dinantinya akhirnya datang. Benjamin menatap wajah datar Jake dengan tersenyum! lagi - lagi dirinya menganggumi orang di depannya.

Kelas piano sedang libur namun mereka membuat janji temu untuk bermain piano.

"Topi itu sangat cocok untukmu! Kau semakin manis" Puji Benjamin

Jake hanya diam dan mengabaikan apa yang dilontarkan belah bibir Benjamin padanya.

Benjamin pun mengambil duduk di sebalah Jake "Mari kita bermain"

"Seharusnya kau dapat belajar untuk menghargai waktu! Kau tahu Tuan Benjamin waktu itu sangat berharga bagi semua orang termasuk diriku dan kau membuang waktuku hanya untuk menung-"

Jake melebarkan matanya tat kala merasakan gumpalan daging bertubrukkan dengan bibirnya. Dia bisa melihat sekarang benjamin tengah mempertemukan bibir keduanya.

"Maafkan aku! aku tidak akan mengulanginya lagi"

Jake hanya diam dirinya masih terkejut dengan apa yang terjadi! Dirinya tidak pernah membayangkan bahwa Benjamin akan melakukan hal yang begitu tidak sopan padanya.

"Kenapa kau melakukannya?"

Benjamin menatapnya dengan dalam "Karena aku menyukaimu"

Dirinya kembali melebarkan matanya setelah mendengar jawaban tak terduga "sejak kapan?"

Benjamin mengerutkan keningnya "Bukankah dari awal aku mengatakan aku menyukaimu! Bahkan aku tak pernah mengatakan kita berteman"

Jake terkejut dan berdiri dengan menatap Benjamin "kau tahu kita adalah lelaki! Sangat tidak pantas lelaki menyukai lelaki lainnya! peraturan dalam mencintai adalah seorang wanita dengan seorang pria!"

Benjamin berdiri dan memegang kedua bahu Jake! Dirinya menatap wajah Jake dalam "Apa kau mencintaiku?"

Jake terdiam dirinya mengalihkan atesinya agar tidak melihat mata kelam Orang didepannya! Benjamin menarik dagu Jake agar menatap ke arahnya "Dirimu tak pandai dalam berbohong"

Benjamin kembali menyatukan bibir keduanya. Dirinya bisa melihat Jake yang menutup matanya untuk menikmati dosa yang sekarang mereka lakukan!

Semuanya berubah setelah pengakuan itu! Benjamin meyakinkan Jake bahwa peraturan akan kalah dengan cinta!'Jalani apa yang kita inginkan! Mari kita lupakan sejenak orang - orang dan terfokus pada diri kita sendiri' mereka merahasiakan hubungan keduanya. Pada abad ke 18 kisah cinta sesama jenis akan sangat di tentang.

Benjamin mengikuti apa yang disukai Jake. Apapun yang disuka kekasihnya dirinya juga akan sangat menyukainya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AMERTA (Keabadian Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang