About Love - Part 16 {Ending}

616 21 3
                                    

About Love – Part 16 {Ending}

Disini lah gue, duduk di salah satu bangku yang ada di taman belakang sekolah sesuai janji gue dengan Mr.Misterius itu. Gue akui, gue memang udah ga sabar buat ketemu dia, karna gue penasaran sama wujudnya. Siapa sih dia? Apa gue kenal dia?

“Hey!” sebuah suara menyapa gue. Gue langsung menoleh ke asal suara itu. Seseorang memakai jacket hitam, topi putih, masker yang menutupi mulutnya, beserta sunglasses hitam. Itu semua membuat gue ga bisa liat siapa dia.

“lagi ngapain?” tanyanya.

“lagi nunggu seseorang.” Jawab gue polos. Ngga tau kenapa gue malah ngejawab pertanyaan orang yang ngga gue kenal.

“siapa?”

“ngga tau.” Jwab gue sambil mengangkat kedua bahu gue.

“kok ngga tau? Tanyanya lagi. Ini orang nanya mulu..

“gue juga ga kenal sama dia.. tapi gue rasa dia kenal gue..”

“maksudnya?”

“okay. Gue jelasin. Dia itu sering ngirimin surat kegue. Dia juga sering nyebut gue dengan panggilan ‘my darl’, ‘sweetheart’, ‘my dear’, ‘darlin’, etc. tapi, gue akuin, secara ga langsung dia udah ngisi hari hari gue yang hampa.. walaupun hamper seluruh suratnya ga ada yang gue mengerti. Sampai suatu hariii….” Gue menggantung omongan gue.

“kenapa?” tanyanya dengan penasaran.

“suatu hari.., tepatnya sekitar 1 tahun yang lalu.., dia ninggalin gue.. dia bilang dia mau pergi jauh dari gue.. gue juga ga tau kenapa. Padahal, melihat wujudnya pun gue belum pernah.. dan itu buat gue sedih..  gue masih ingat surat yang dia kasih ke gue sebelum dia pergi..”

“apa?” tanya cwo itu yang semakin penasaran.

“I just want to say GOOD BYE!”

“This letter, will be the last letter from me.”

“I love you more than you know. I love you forever and always.”

“But, I will go. Go away from you.”

“And I will come back sweetheart.”

“Next year, or maybe a bit longer. Someday. When I can see you again, my darl. Xx”

“itulah isi suratnya..” lanjut gue.

“lo suka sama orang yang ngirimin surat itu yah?”

“uuurmm, mungkin. Karna secara ga langsung dia udah berperan penting dalam hidup gue. Gue kangen sama dia. Gue kangen masa 1 tahun yang lalu dimana dia selalu girimin surat surat yang ga gue mengerti dan selalu ngucapin ‘Good Night’ ke gue setiap malamnya. Ya.., tapi.., gue lagi dalam dilemma dimana gue punya 2 orang penting dalam kehidupan gue., yaitu, cwo yang sering ngirim surat itu daaannn…., Wait! Kenapa gue jadi curcol sama lo?” ucap gue yang tersadar kalo gue udah ngomong terlalu panjang.

“yaahhh., nanggung nih.. lanjutin dong.. siapa?” ucapnya dengan nada memelas..

“ngga!” tegas gue.

“pleaseeee…..” dia memohon dengan nada yang melelehkan hati gue. Tapi gue ga boleh meleleh.

“ngga! Gue udah ngomong terlalu banyak.. lagian ngapain coba gue ngasih tau kisah hidup gue ke lo? Gue juga ga kenal sama lo.. jadi buat apa?

“uhh…” desahnya. Dia mulai membuka jacket hitamnya, lalu maskernya, tpi dan yang terakhir sunglasses nya. “kalau gini?” lanjutnya. OMG! Apa gue ga salah liat? Apa ini beneran dia? Siapapun tolong sadarin gue dari mimpi ini!

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang