About Love – Part 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“hellooo carly!” seperti biasa harry nyapa gue dari jendelanya. “kali ini lo beneran udah ga shirtless kan?” ucap gue mencoba mastiin hal kemaren ga keulang lagi. “iyaaa…” jawabnya. “good boy.” Gue berbalik dan untungnya dia ga bohong. “ada apa?”
“gue Cuma mau nanya tentang permintaan lo. Lo pura pura lupa gue kalah?” dia keliatan kesal. Wajar aja, seorang playboy senior yang udah nyakitin hati puluhan cwe + ketua tim basket malah dikalahin tanding basket sama cwe yang masih baru di SHS itu. “okay. Gue mau lo minta maaf dan berlutut ke semua mantan lo. Inget ya., SEMUA! –tanpa terkecuali-. Dan itu harus lo lakuin di depan murid murid yang tadi nonton pertandingan kita.” Ucap gue sambil tersenyum bangga. Jelas gue bangga. Gue bisa bales perlaukan cwo gila ini ke gue.“what?” dia terlihat kaget mendengar permintaan gue.
“itu udah perjanjiannya kan? Lo mau jadi pengecut?” ledek gue.
“lo gila? Pamor gue bisa turun drastic.” Ucap harry memasang wajah yang keliatan kayak orang bego. Lucu.
“emang gue peduli?” balas gue. Enak aja dia mau ingkarin janji. Coba kalo gue yang kalah? Apa dia mau batalin perjanjian?
“setidaknya kurangin dikit deh. Jngan di depan murid lain.” Ucapnya sambil memasang puppy face nya. Imut banget. Tapi engga. Gue ga boleh biarin dia gitu aja. Malahan dia bisa makin buat gue menderita.
“ENGGA!!!!!” teriak gue.
“okay. Dengan sangat sangat terpaksa gue mau. Ingat yah, gue tekankan sekali lagi. DENGAN SANGAT SANGAT TERPAKSA!”
“LEBAY!” ucap gue dan langsung nutup jendela beserta hordennya. Setelah itu gue ketawa sampe puas krna gue bisa balas dendam ke harry. Haha. :D***
Sesuai janji, pulang sekolah gue udah ngumpulin puluhan mantan harry. Kenapa gue bisa ngumpulin mereka semudah ini? Karena mereka juga kesel sama harry. Walaupun diantara mereka selalu bertengkar satu sama lain untuk memperebutkan harry, tapi dalam hal satu ini mereka kompak. Dari mantan yang satu, ngasih tau mantan lainnya ke gue dan begitulah seterusnya sampe gue ngumpulin 27 mantan Harry. Bener bener gila. Yang gue tau aja 27. Dan itu mash yang disekolah ini, kalo yang diluar sekolah? Ada berapa lagi? Okay, harus gue akui dia memang playboy senior yang sudah sangat amat handal. -_-
Harry memulai aksinya. Dan bisa gue liat raut wajahnya malu banget. Mungkin pamornya bakal turun drastis. Sedangakan para mantannya? Mereka malah senyum senyum serasa nge’fly krna harry berlutut di depan mereka. Jelas aja. Biasanya, mereka yang mohon mohon buat bisa kencan bareng harry. Gue dan Rachel? Kita berdua ketawa puas ngeliatin wajah harry yang udah malu berat. Ya, kita tertawa di atas penderitaan harry. Oh, dan satu lagi, gue maksa harry buat ngegombalin para mantannya. Dan ga boleh berhenti ngegombal dan merayu mantannya sampe mantanya bilang kalo mereka maafin harry. Padahal, gue udah ngebujuk mantannya dengan segala upaya supaya mereka ga semudah itu nerima permintaan ma’af Harry. Mereka juga seneng. Mereka malah sengaja pura pura belom bisa maafin harry. Hahah. RASAKAN! :D
Skip-
Gue pulang dengan rasa senang yang luar biasa. Kali ini gue pulang bareng Rachel. Rencananya kita mau nonton film kesukaan Rachel. Entahlah. Sepanjang perjalanan kita berdua ga henti hentinya ketawa dan mengingat kembali hal hal yang dilakukan harry. Benar benar hal yang lucu. Dan itu terjadi selama lebih dari 2 jam. :D
Sesampainya dirumah, kita berdua –gue dan Rachel- main dulu sama ade gue. Ade gue masih umur 5 tahun, tapi dia udah fasih ngomong bahsa inggris, karna udah dibiasakan. Malahan belum terlalu bisa ngomong bahasa Indonesia. Ade gue namanya Claristha. Tapi lebih sering dipanggil clara.
Setelah bermain bersama Clara. Gue dan Rachel masuk ke kamar gue. Ya, Rachel ngoceh ga jelas tentang kamar gue. Lebih tepatnya memuji. Dan tentunya itu membuat suara yang cukup brisik.
“puas lo buat gue malu?” ucap sebuah suara. Rachel langsung natap gue seakan akan berkata ‘yang ngomong itu siapa?’
Gue langsung buka horden dan jendela gue. Benar saja, yang ngomong itu harry. Gue ngeliat harry lagi berkacak pinggang dengan wajah horornya. “kalo lo tanyague puas atau engga, jelas jawaban gue PUAAASSSS BANGEETTTT UDAAAHHH BIIKIINNN PAMOOR LOOO TURUNN DRAASSSTTIIIISSSSSSS!” ucap gue sambil julurin lidah. Sedangkan gue ngeliat kea rah Rachel yang bener bener bingung dengan keadaan. Okay. Dia memang belum tau kalo gue sama Harry tetangga’an.
“ha.. harry?” kali ini Rachel yang ngomong.
“ahh., lo bawa temen? Nyesel gue muncul.” Ucap harry datar.
“napa? Lo masih malu?” ledek gue.
“lo masih nanya gue malu apa ngga? Jelas gue malu!” ucap harry dengan menaikkan nada 1 oktaf.
“hahah. Baguslah. Kalo lo malu, itu tandanya gue berhasil..” gue langsung nutup horden dan jendela gue dan berbalik badan melihat Rachel yang masih diam dengan wajah yang aneh.“carly! Harry itu tetangga lo?” ucap Rachel yang masih memasang wajah bodoh itu.
“iya. Emang napa?” ucap gue polos.
“pantes aja lo bisa kenal sama dia.”
“iya, dan BODOHnya lagi, dia nantangin gue buat tanding basket padahal gue sering main basket tiap sore. DASAR TETANGGA BODOH.” Ucap gue dengan suara yang keras. Yah, niatnya supaya dia denger. Dan, bener terjadi. Dia langsung buka jendelanya lagi dan teriak. “lo bilang apa?” nada suaranya naik 1 oktaf.
“gue bilang lo bodoh. Masih kurang jelas?” ledek gue.
“kalo lo emang pinter, coba lo depak gue dari peringkat satu pas test bulan ini. Lo bisa?” ucapnya dengan nada menantang. Peringkat satu? Apa gue salah denger? Seorang harry dapet peringkat satu past test bulanan? Sejenak gue ngelirik ke arah Rachel. Dan dia langsung mengangguk dengan yakin seakan akan dia tau pertanyaan yang ada di tak gue.
“gimana? Lo bisa? Asal lo tau, gue selalu berada di peringkat teratas pas test setiap bulannya. Karna apa? Karna gue adalah murid paling pintar seangkatan gue.” Lanjutnya lagi dengan nada sombong. Dasar..
“okay. Kalo gue bisa?” kali ini gue berani’in diri gue.
“terserah lo mau minta apa dari gue. Tapi kalo lo ga bisa, lo harus nurutin permintaan gue.
“emang permintaan lo apa?”
“rahasia. Itu terserah gue.”
“gue ga harus cium lo kan?”
“uuummm, gimana yahhh…” ucap harry dengan nada genit. “liat aja nanti..”
“gue serius kriting!”
“itukan terserah gue. Yang pasti kita DEAL dan lo ga boleh ingkar janji.” Dia langsung nutup jendela + hordennya dan meninggalkan gue yang masih buka mulut lebar lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
Hayran KurguCharolette Evans. Cwe cantik berambut Brunette yang biasa disapa dengan sebutan ‘Carly’ ini baru aja pindah ke London karna tuntutan pekerjaan ayahnya. Rumah barunya di London memberikan warna tersindiri di kehidupannya terutama tentang cinta. Begit...