About Love - Part 11

455 10 0
                                    

About Love – Part 11

“w.. what?” terdengar suara seseorang yang ga asing lagi ditelinga gue diiringi dengan suara sesuatu yang sepertinya jatuh ke lantai. Gue langsung menoleh dan gue liat harry yang memberikan tatapan tajam sekaligus tak percaya ke gue dan Niall.

“ha.. harry?” ucap gue sama kagetnya. Apa dia ngedengarin semua pembicaraan gue sama niall? Apa dia ngedenger gue pas gue bilang kalau gue sayang sama niall? Apa dia salah sangka dan ngira kalo gue sama niall jadian? Oh God. Tapi kenapa? Kenapa gue jadi khawatir kalo harry ngedenger semua percakapan itu dan salah paham ke gue? Kenapa rasanya sakit? Kenapa? Perasaan apa ini? Apa gue takut kehilangan harry? Apa gue takut harry marah ke gue? Tapi kenapa? Kenapa gue ngers\asa’in semua itu?

“harry?” kini suara niall yang terdengar. Gue langsung tersadar dari lamunan gue. Ternyata harry udah pergi menjauh. Apa dia marah sama gue?

“niall.. dia kenapa?” tanya gue ke niall yang masih terdiam menatap punggung harry yang semakin menjauh.

“gue gatau..” ucap niall dengan nada sedih sambil menundukkan kepalanya.

***

gue pulang kerumah dengan rasa bersalah yang entah kenapa membebani gue. Kenapa gue merasa bersalah? Apa mungkin gue jatuh cinta sama harry? Ngga! Ngga mungkin gue jatuh cinta sama harry. Gue memang ‘sempat’ mengagumi dia, tapi ga mungkin kalau gue jatuh cinta sama dia.

gue ngebuka horden dan jendela gue. Gue menatap lurus ke arah jendela kamar harry. Sepi.., ga ada siapa siapa. Apa dia belum pulang? Kemana dia? Bukannya tadi dia pulang duluan dan ninggalin gue & Niall yang masih bingung di lapangan basket indoor? Ahh, bukan urusan gue.

gue berbaring di atas tempat tidur gue. Ada kaleng lagi. Apa surat dari orang yang misterius itu? Orang yang selalu menulis ‘xx’ pada akhir suratnya? Karna penasaran, gue ngebuka kaleng itu. Gue juga bingung. Gimana caranya dia bisa masuk dan ngasih surat ini?

Perlahan tapi pasti, gue mulai membuka surat itu.

“It’s hurt the most my darl. But I will love you forever. Even if you’ll always hurt my heart. Xx”

itulah yang tertulis disurat itu. Apa maksudnya? Bahkan gue pun ga pernah kenal sama dia. Apa arti dari kata kata ini? Otak gue ga bisa bekerja untuk memikirkan hal ini. Kepala gue terlalu pusing dengan kejadian tadi. Kenapa harus se-ribet ini?

***

hari demi hari berlalu. Setiap hari gue selalu berusaha mendekati harry sekedar untuk bertanya ‘kenapa akhir akhir ini dia ngejauh dari gue?’ apa bener dia marah sama gue? Tapi apa alasan dia marah sama gue? Sejuta pertanyaan membelit di otak gue. Dan dari sekian bayak pertanyaan itu, satupun ga ada yang bisa gue jawab. Gue bener bener pusing. Gue ga nemuin satu jawabanpun.

Setiap hari juga, orang yang sering mengirimkan surat itu selalu mengirimkannya secara rutin. Dan isinya pun bermacam. Ada yang tertulis. “good night darling. I miss you. xx” ada juga yang gini “it hurts me when you hold his hand, sweetheart. Xx” atau “darling, it should be me. Xx” atau juga “my darl, I hate him. Xx” dan lagi “sweetheart, I want to kill him. But it will hurt you. Xx” dan lain lain yang membuat gue bingung. Kebanyakan dari isinya adalah hal hal yang gue ga ngerti sama sekali. Entah kenapa otak gue jadi dangkal seketika pas ngebaca setiap surat itu. Otak gue ga mampu bekerja untuk memikirkan arti dari setiap kata kata itu. Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia manggil gue dengan sebutan “my darl”, “my dear”, “sweetheart”, dan “darling”. Dan kenapa dia selalu ngasih ucapan selamat malam serta kata kata yang ga pernah bisa gue mengerti setiap harinya? Kenapa?

sejuta pertanyaan – pertanyaan bodoh berkecamuk di dalam pikiran gue. Ga ada satupun dari mereka yang bisa gue jawab. Gue ga nemuin satu jawabanpun tentang itu. Yang ada, semakin hari pikiran gue makin penuh dan pusing kala mengingat dan mencoba memikirkan itu semua.

Gue pergi ke balkon kamar gue, memandangi jendela harry berharap bahwa dia akan muncul dan membuat gue jengkel seperti saat pertama kali ketemu dia. Berharap kalo dia bilang “gue kangen sama lo carly” atau bilang “maaf gue udah nyuekin lo”. Tapi itu ga mungkin terjadi. Dia bahkan ga mau natap wajah gue. Gimana bisa dia bakal muncul dan bilang hal hal yang gue harapkan?

“harry.. I miss you…” tanpa sadar, kata itulah yang gue ucapkan sambil memandangi jendela kamar harry. Gue ga tau perasaan apa yang melanda hati gue, apa mungkin ini “CINTA”?

***

“Carlyyyyyyyyyyyyyyy!!!!!!!!!!!!” seru sebuah suara yang udah sangat gue kenal. Gue langsung menoleh ke arah sebuah suara yang berasal dari pintu kelas gue. Disana ada Rachel yang berlari ke arah gue.

“ada apa?” tanya gue yang bingung sama sikap Rachel. Ga biasanya dia aneh kayak gini, karna biasanya yang bersikap aneh itu selalu gue.

“gue baru denger berita yang buruk buat lo..” ucap Rachel dengan nafas tersenggal seggal.

“berita buruk? Maksudnya? Mending lo minum dulu nih..” gue ngasih botol air mineral gue ke dia.

“harry..”

“harry kenapa?” tanpa sadar gue bertanya ke Rachel dengan wajah panik. Berharap ga ada sesuatu yang buruk terjadi ke dia.

“dia….” Sejenak Rachel menunduk. Ada apa ini? Apa sebegitu buruknya berita ini?

“Rachel! Ada apa? Please lo jangan ngegantungin omongan lo.. harry baik baik aja kan? Dia ga kecelakaan kan?” tanya gue tergesa gesa.

“engga carl.. mungkin ini ga sesuatu yang buruk buat gue, tapi gue tau ini sesuatu yang buruk buat lo..” ucap Rachel dengan nada antara tega dan ga tega buat ngasih tau berita ini ke gue.

“rachel! Bisa ga sih lo ngasih tau gue dan ga bikin gue penasaran?” kali ini tingkat kesabarangue udah habis. Tanpa sengaja gue udah ngebentak sahabat gue sendiri. “ma.. maaf..” ucap gue merasa bersalah.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang