32

261 23 2
                                    

Lanjut....

Selamat Membaca

Jangan tanya perasaan Olla dan Jessi keduanya kini. Keduanya kini merasa sedih, terpukul, dan kecewa di waktu yang bersamaan. Mereka gagal membawa pulang medali dan hadiah yang sudah menjadi impian dan sangat mereka idam idamkan. Seluruh perjuangan mereka kini terasa sia sia, dan kegagalan mampu menghancurkan semua harapan yang telah mereka bangun dengan susah payah. Walaupun rasa kecewa dan sedih terus menyerang hati mereka, tapi Olla dan Jessi berusaha dengan keras untuk menerima hasil yang sudah diputuskan oleh juri. Olla dan Jessi akan menjadikan hal ini sebagai pelajaran bagi mereka agar untuk ke depan nya mereka bisa lebih baik lagi.

"Olla, Jessi ibu tahu kamu pasti sedih dan kecewa tapi jangan menyerah ya. Masih ada kesempatan lain yang bisa kalian coba. Ingat, kami akan selalu siap membantu kalian dalam belajar dan mengharumkan nama sekolah. Yuk jangan nangis lagi entar cantiknya hilang loh" Ucap Gaby memberi semangat pada Olla dan Jessi agar mereka tak sedih lagi. Selain itu Gaby juga meyakinkan bahwa kegagalan atau kekalahan mereka kali ini bukan akhir dari segala-galanya, tapi adalah bagian dari proses belajar dan pengembangan diri.

"Betul tuh, masak seorang Olla dan Jessi nangis sih. Gak banget deh" Tambah Marsha dengan nada ceria mencoba mengangkat semangat Olla dan Jessi yang hilang entah kemana. Marsha ingin candaan ringan darinya bisa membuat Olla dan Jessi tersenyum kembali dan meluapkan sejenak rasa kecewa yang mereka rasanya.

"Makasih semuanya, maaf Aku sama Olla gak bisa kasih yang terbaik" Ucap Jessi dengan suara serak, tangisnya muali reda namun air mata yang keluar masih tersisa dan menempel di pipinya. Rasa bersalah dan penyesalan masih membekas di hati mungilnya karena mereka sudah mengecewakan orang orang yang telah mendukung mereka yang tangisnya mulai reda.

"Gak kok La, Jess, gw yakin lu pada udah kasih yang terbaik kok" Ucap Zee yang penuh pengertian dan dukungan. Zee tahu Olla dan Jessi sudah berusaha keras. Dan dia meyakinkan bahwa usaha mereka tidak sia sia.

Sahabat dan Guru-guru yang ada di sekitar Olla dan Jessi kini terus memberikan dukungan secara moral agar semangat dan senyuman kembali terlukis di wajah mereka. Tawa kecil kini mulai keluar dari mulut Olla dan Jessi, tanda bahwa dukungan yang sahabat dan guru mereka berhasil menghibur hati Olla dan Jessi yang masih terluka. Rasa hangat dari kebersamaan berhasil mengikis rasa kecewa dan sedih yang telah menguasai hati mereka sedikit demi sedikit.

"Seperti yang sudah saya umumkan sebelum pengumuman juara 1 tadi. Ada satu hal lagi yang harus saya umumkan dan kemungkinan akan membuat kita semua terkejut" Ucap pembawa dengan lantang, acara yang makin membuat semua orang penasaran.

"Menurut kamu ada pengumuman apa La" Tanya Jessi yang penasaran.

"Gak tau juga sih, kita dengerin aja entar juga tahu" Jawab Olla yang terpikirkan apapun.

"Sebelum itu ijinkan saya memanggi dua orang peserta olimpiade science kategori team. Kepada Olla dan Jessi dari 48 International School di mohon untuk maju kedepan" Ucap pembawa acara yang membuat Olla dan yang lainnya terkejut.

"Ngapain lu, sampe disuruh maju. Jangan-jangan lu curang lagi" Ucap Zee yang sengaja membuat Olla makin takut.

"Wah parah sih lu" Ucap Adel yang ikut memanas manas i Olla.

"Gak ya enak aja kalo ngomong tuh dipikir dulu, gw sama Olla jujur ya" Kesal Jessi yang tak terima dirinya dituduh curang.

"Udah jangan ribut. Adel, Zee kalo jangan ngomong yang nggak nggak. Apalagi kamu Zee, keto itu harusnya ngasih contoh yang bener buat yang lainnya. Olla, Jessi kalian cepet maju sana udah ditunggu tuh" Ucap Gaby yang pusing mendengar pertengkaran antara Olla, Jessi, Adel dan Zee.

"Iya bu, maaf" Ucap Adel sambil menundukkan kepalanya dan menendang kaki Zee yang ada disampingnya

"Iya bu, lain kali saya akan berpikir dulu sebelum berbicara dan memberi contoh yang baik kepada teman-teman lainnya" Ucap Zee yang merasa bersalah namun kaki tak tinggal diam dia juga membalas tendangan Adel.

"Kita turun dulu ya Bu" Pamit Olla yang menurut lalu menggandeng tangan Jessi untuk berjalan mendekati panggung.

Perasaan takut dan penasaran menemani mereka saat berjalan dan saat sudah berada di samping pembawa acara. Mereka sama sekali tak tahu mengapa mereka dipanggil ke depan. Semoga saja itu karena hal yang baik. Pembawa acara yang tak kunjung melanjutkan ucapannya membuat semua orang semakin penasaran. Akhirnya setelah 5 menit diam pembawa acara mulai melanjutkan ucapannya.

"Di samping saya sudah ada dua orang peserta yang bisa membuat saya dan panitia tercengang karena tidak percaya. Bukan karena tingkah laku mereka selama olimpiade namun karena ....


Sekian update hari ini

Terima kasih udah baca

Sorry kalo ada typo

Jangan lupa Vote nya

Sebelum mengakhiri Chapter ini izinkan author mengucapkan beberapa kalimat


Teruntuk para pembaca yang sudah setia membaca cerita yang jauh dari kata bagus apalagi sempurna ini. Kalo ada hal yang menurut kalian bisa di perbaiki dari cerita ini silahkan komen siapa tahu author bisa wujud in. Mungkin untuk ke depan cerita ini bakal di update 3-5 hari sekali atau bahkan seminggu sekali, tapi tenang setiap chapter pasti akan lebih panjang. Author juga pengen bilang terima kasih udah baca, author bener bener gak nyangka cerita yang awalnya cuma di tulis buat hilangin rasa bosan, eh malah ada yang baca, sekali lagi terima kasih banyak banyak 🙏🏼🙏🏻🙏🏼

Buat kalian yang masih sekolah, saat ini pasti kalian udah terima raport kan. Gimana hasilnya bagus gak ? kalo bagus ya jangan lupa bersyukur ya dan pertahankan terus kalo bisa tingkatkan. Tapi kalo hasilnya masih jauh dari ekspektasi kalian, semangat ya jangan menyerah, kalian pasti bisa merubah itu dengan belajar lebih giat dan tentu saja jangan lupa buat berdoa. Usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Tapi jangan lupa istirahat ya, istirahat penting tau apalagi lagi istirahatnya baca cerita author xixixixi 🤭🤭🤭🤭🤭

Buat kalian yang sudah masuk ke dunia kerja. Semangat ya jangan pernah menyerah. Jangan lupa istirahat juga, jangan sampe kalian sakit kalo kalian sakit yang baca cerita ini siapa. Jangan lupa bersyukur juga, semua yang kalian dapat saat ini pasti juga karena ridho yang diatas. 

Buat semuanya deh, semangat kegagalan bukan akhir, masih ada kesempatan lain yang bisa kalian coba dan pastikan kalian berusaha keras saat kesempatan itu tiba. Ingat Azizi Shafaa Asadel pernah bilang :

"Kegagalan dan jatuh bangun itu hal biasa, tapi bangkit dan jadi pemenang itu hal yang luar biasa" 

Jangan pernah merasa sendiri, di dekat kamu pasti ada kok orang peduli sama kamu. Oleh karena itu kalo ada masalah coba deh cerita sama orang lain. Meskipun pada akhirnya mereka gak bisa kasih solusi tapi paling enggak, itu bisa buat kalian lebih lega bukan. Dan kalo kalian gak punya tempat cerita kalian bisa komen aja siapa tahu orang lain yang baca cerita ini bisa kasih saran. Semangat buat kalian 💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼, love you all 😘😘😘😘


Sampai jumpa di chapter selanjutnya

Sahabat Pencuri Hatiku (Kacila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang