Chapter 84

313 18 0
                                    

"Kenapa telingaku sangat gatal?"

Saat Deborah menyentuh telinga dan mengerutkan kening, orang-orang di dekatnya bergetar.

'Memang apa yang aku lakukan?'

Desas-desus tentang Louie Gazelle menjadi impoten tidak ada hubungannya dengan Deborah.

Deborah melirik papan tulis dengan perasaan konyol.

Pelajaran diakhiri dengan Profesor ilmu politik mengumumkan akan ada kelas debat semester itu, lalu Deborah bangun dari tempat duduk dan melihat jam saku.

Hari itu adalah hari undangan minum teh.

Ada pertemuan teh kecil di ruangan Epsilon Sorority.

'Akhirnya, aku akan mengadakan pesta teh dengan para wanita. Tapi apa yang begitu hebat tentang itu, sampai membuatku sangat gugup?'

Rasanya pasti menyenangkan duduk di antara para wanita dan mengobrol.

Karena Deborah lebih suka mendengarkan daripada berbicara.

"Aku mungkin bisa mendengar tentang kisah kehidupan sehari-hari dari para wanita bangsawan Kekaisaran, kan?"

Tidak seperti tesis tentang evaluasi, penerapan mana dan metode pengukuran kemurnian mana yang baru-baru ini diterbitkan oleh Institusi Penelitian Mana.

Bukannya Deborah benci meneliti dengan Putri Kelima, tapi dia bukan jenius departemen yang suka belajar seperti Putri Kelima.

"Aku ingin istirahat sejenak dari belajar."

'Berapa kali aku harus menghadiri kelas?'

"Tapi kenapa tidak ada orang di sini?"

Deborah sangat bersemangat untuk bersosialisasi, sampai-sampai dia bingung untuk waktu pertemuannya.

Ketika Deborah mulai berpikir bahwa semua orang mungkin melarikan diri karena kehadirannya di pertemuan itu, Margaret yang ada di samping berkata dengan hati-hati.

"Putri, pesta teh sore dimulai pukul empat."

"Huk, uhuk! Aku, aku tidak terlalu suka pertemuan, tetapi aku berpikir untuk melihat lukisan-lukisan itu. Lukisan-lukisan seniman baru dipajang di ruang pameran permanen Epsilon setiap bulannya."

"Kamu tidak membuang-buang waktu luangmu, tetapi menggunakannya untuk mengembangkan perspektif artistik."

Margaret menatapnya dengan sangat positif sehingga menyakiti hati nurani Deborah sendiri.

"Itu, itu benar."

'Hei! Hati nurani, jangan merepotkanku.'

"Ya. Silakan luangkan waktumu dan kembalilah nanti."

"Ya."

Margaret meninggalkan tempat itu untuk tidak mengganggu apresiasi dan sentimen, Deborah memasuki gedung utama dengan perasaan malu.

Bagian dalam gedung Epsilon didekorasi dengan sangat baik.

Di atas jendela melengkung, terdapat pahatan halus yang mewakili binatang dan lantainya terjalin dengan pola geometris yang rumit dan elegan.

Saat berjalan dan melihat lukisan cat minyak yang tergantung di dalam ruang pameran permanen, Deborah mendengar suara piano di kejauhan.

"Dia bermain sangat bagus."

Itu adalah iringan lembut yang terasa lirih.

Setelah berjalan sambil mendengarkan suara yang tenang dan indah tanpa sadar, Deborah berkelana lebih jauh ke dalam bangunan utama.

The Perks of Being Villainess / Isn't Being A Wicked Woman Much Better?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang