The Perks of Being Villainess / Isn't Being A Wicked Woman Much Better?

Chapter 170

Kruuaaaaa!

Raungan yang begitu keras sehingga poros bumi bergetar bergema seolah-olah merobek gendang telinga.

"Itu retakan!"

"Monster lain ...."

"Jangan panik! Kumpulkan para penjaga menuju gerbang utama! Bersiaplah untuk pertempuran sekarang!"

Sore yang tenang di hari kerja, berubah menjadi bencana dalam sekejap karena retakan besar yang muncul di halaman depan pintu masuk Perpustakaan Kekaisaran.

Kruuuuaaack!

Monster mengerikan dengan dua kepala memperlihatkan gigi kuningnya yang mengilap dan mengeluarkan raungan yang menakutkan. Ketika melihat seseorang, ia melompat ke posisi menyerang.

Di tengah kekacauan, seorang pria yang menutupi mulutnya dengan topeng hitam, mengangkat dagunya ke arah pintu masuk yang dijaga dengan buruk.

"Sekarang."

"Ayo pergi."

Mereka berdua bertukar sinyal secara rahasia dan menyusup ke perpustakaan seperti bayangan.

'Apa maksudnya?'

Sementara itu, auditorium tempat diadakannya forum juga dipenuhi dengan raungan monster yang keras.

"Apakah ini retakan lagi?"

"Sialan!"

Kurung!

Saat monster raksasa itu mulai mengamuk, tanah berguncang dan rak-rak yang penuh buku berguncang keras seolah-olah akan runtuh, teriakan meletus dari mana-mana.

"Apa-apaan ini?!"

Marquess Debion yang bertanggung jawab atas forum berteriak putus asa dan salah satu penjaga yang berpatroli di dekatnya berlari ke auditorium perpustakaan, terengah-engah.

"Marquess. Ada retakan di pintu masuk perpustakaan!"

"Kita harus keluar dari sini!"

"Jika keluar, ada monster. Bukankah lebih berbahaya jika mencoba melarikan diri dan menarik perhatian mereka?"

"Bagaimana jika bangunan runtuh atau rak runtuh?"

Kerumunan mulai bergumam ngeri, dan Marquess Debion melangkah maju dengan tekad.

"Para tamu yang terhormat! Tenanglah! Di luar, para ksatria dan penjaga berhadapan dengan monster, jadi tunggulah dengan tenang ..."

Namun, kata-kata Marquess Debion tidak berlanjut sampai akhir.

"Tembak!"

"Ada api!"

Itu karena asap mulai terlihat dari suatu tempat.

"Api menyebar dengan cepat dari lantai pertama! Evakuasi semua orang!"

"Ya Tuhan!"

Melalui asap tebal yang mulai membumbung, seseorang berteriak putus asa.

Karena kebakaran di sebelah ruang konferensi tempat forum diadakan, bahkan orang-orang di ruang baca bergegas keluar ke lorong dan dalam sekejap kekacauan yang tak tertandingi terjadi.

"Cepat! Aku punya anak di rumah!"

"Bergerak!"

"Jangan dorong!"

Seekor monster sudah muncul, tetapi ketika kebakaran terjadi orang-orang yang ketakutan kehilangan ketertiban seolah-olah jatuh seperti deretan kartu domino.

Jika rak dan buku terbakar, kecepatan penyebaran api akan menjadi tidak terkendali, sehingga banyak orang menjadi panik.

"Oooh!"