happy reading!
Sehun tidak habis pikir kenapa mantan kekasihnya sampai berani datang ke kediaman orang tuanya yang berada di Jeju. Sehun akui jika wanita ini memang selalu nekat dalam melakukan hal apapun.
"Sehuna apa kau tidak merindukanku? Biasanya saat kita bertemu kau selalu memeluk dan menciumku." ucap Steffany manja sambil menatap Sehun. Sehun yang mendengar itu hanya menatap geram kearah Steffany.
"Lancang sekali kau berbicara menjijikan seperti itu di hadapanku! Kau sudah tidak punya hubungan apapun dengan puteraku tapi dengan beraninya kau berkunjung kesini hah!" Geram Yoona.
Agaknya Steffany sakit hati mendengar ucapan dari mantan ibu kekasihnya itu dan dia berusaha untuk tetap tenang dan bertindak gegabah, Tapi saat matanya bergilir kearah seseorang yang berdiri di belakang Yoona seketika amarahnya langsung membuncah naik.
"Kau, Kim Jongin! Tidakkah dia yang lebih menjijikan karena telah merebut kekasihku hingga hamil? Dasar jalang!" ucap Steffany sambil menunjuk Jongin dengan emosi.
"AKU BUKAN PEREBUT SEHUN!!" ucap Jongin histeris hingga berjongkok sambil menutup kedua telinganya.
Plak
Tamparan keras dilayangkan oleh Sehun untuk Steffany, Sehun sangat amat tidak terima jika wanita itu menyebut miliknya sebagai jalang. Steffany menatap tak percaya kepada Sehun, Sehun seseorang yang selalu memperlakukan dirinya lemah lembut kini berani menamparnya hanya karena orang lain.
"Tutup mulutmu, Jangan pernah kau menyebut Jonginku sebagai jalang! Siapa dirimu hingga berani berbicara seperti itu." Sehun bergegas menghampiri Jongin lalu memeluk Jongin erat untuk menenangkannya.
"Tidak sayang. Kau bukan perebut hmm,,, Jangan dengarkan perkataan wanita itu."
Pria pucat itu sangat sedih melihat Jongin yang menangis sesenggukan dipeluknya, Sehun mengecup kening Jongin berkali-kali sambil membisikkan kata-kata penenang.
"Sehun,,,aku takut." jawab Jongin lirih, badannya sangat lemas. Jongin menyandarkan kepalanya dibahu Sehun sungguh dia sangat merasa pusing sekarang.
"Kau dengar calon istriku berbicara apa? Sekarang juga pergi kau dari sini." Tatapan tajam dari kedua mata sipit Sehun mampu membuat wanita itu membeku ditempat, Selama ini Sehun tidak pernah menatap dirinya seperti itu. Hatinya sungguh sakit melihat pemandangan didepannya saat pujaan hatinya memeluk orang lain bukan dirinya.
"Tidak!!! Aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau kembali padaku dan menyingkirkan pria jalang itu." Teriak Steffany tak terima.
Yoona mendengus sebal mendengar ucapan Steffany, Dia sudah sangat muak melihat drama yang diperankan oleh wanita ular ini. Yoona mendekati Steffany lalu menarik rambut pirang itu hingga Steffany mendongakkan kepalanya keatas sambil meringis kesakitan.
"Aaaaaa,,,,lepaskan sakit!"
Steffany memekik keras dengan tangan yang berusaha melepaskan tarikan yang ada dirambutnya dan dengan sekuat tenaga Steffany mendorong Yoona kebelakang hingga Yoona terjatuh terlentang ke lantai.
"Mommy!!!" Jongin berteriak histeris, melepaskan pelukan Sehun lalu berjalan tertatih kearah Yoona yang sedang terjatuh. Air mata Jongin berlomba-lomba keluar dari mata cantiknya saat melihat Yoona meringis kesakitan.
"BRENGSEK."
Sehun menarik tangan Steffany kuat dan menariknya menuju pintu pintu utama mansion itu. Saat sampai di depan gerbang mansion Sehun mendorong wanita itu dengan sangat keras hingga Steffany terjatuh diatas aspal, mata biru Steffany menatap Sehun berkaca-kaca mencari belas kasih dari pria yang sangat dia cintai.