Luke memang menakutkan, tapi tidak pernah bisa membuat Khaotung kapok untuk bekerja kembali.Hari ini ada pesta malam, yang sebenarnya sering kali diadakan dan Khao beberapa kali menjadi tamu undangan karena mereka si orang penting ingin ditemani olehnya.
Sebuah pesta yang hanya dihadiri oleh sekumpulan orang-orang kaya pemilik perusahaan atas nama mereka sendiri.Kali ini, Khaotung dipesan oleh pria Thailand berketurunan Spanyol, dia selalu di panggil Aiden dan sangat jarang ada di Thailand.
Sekalinya ke Thailand, Aiden selalu pergi menelpon Jack untuk mempersiapkan Khaotung.
Aiden bahkan menyiapkan semuanya untuk Khaotung, pakaian, sepatu, tas, parfum, bahkan mobil jemputan karena Aiden dan Khaotung tidak akan datang ke pesta dalam satu mobil.Pesta tersebut di adakan di sebuah hotel bintang 5 di kota besar Bangkok, Thailand.
Setelah turun dari mobil, Khaotung dengan percaya diri melangkahkan kakinya menuju pintu masuk menuju tempat acara."Atas nama siapa?" Tanya sang penjaga dengan ramah.
"Khaotung Thanawat."
Setelah mendapati nama Khaotung ada di daftar tamu, dia pun di persilahkan masuk dengan bingkisan hadiah, hadiah untuk para tamu yang datang.
Tempatnya sudah lumayan ramai, Khaotung melangkahkan kakinya sembari mencari keberadaan Aiden yang katanya sudah ada di dalam ruangan."Kenapa dia tak menjawab teleponku, padahal -"
Bruk
Khaotung secara tak sengaja menabrak seseorang hingga tas bingkisan yang dia bawa jatuh ke lantai.
Pria itu lalu membantu Khaotung membawakan tasnya kembali, kemudian keduanya saling tatap karena merasa tidak asing satu sama lain."Perhatikan jalanmu," ujar First sembari menyerahkan tas Khaotung yang saat ini memakai pakaian bling-bling berwarna hitam.
"Ah, terimakasih."
First lalu kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Khaotung, dimana saat ini Khaotung memutuskan untuk memperhatikannya yang sedang berbicara dengan tamu lain.
Diam-diam Khaotung tersenyum, dua kali bertemu dan dua kali juga First membantunya.
Setelah itu, Khaotung lalu kembali mencari Aiden dengan First yang kini memperhatikannya.
Siapa yang memesan jalang disini? Pikirnya.
Aou tidak ada disini, meskipun First bisa membuatnya ikut dalam pesta walaupun hanya pegawai, koneksinya sebagai sepupu First tentu saja bisa, tapi dia memilih menghabiskan malamnya dengan Boom, seseorang yang katanya pengganti Khaotung.Khaotung sudah bertemu dengan Aiden, rupanya dia sedang berbicara dengan beberapa rekannya.
Aiden langsung merangkul pinggang Khaotung dan memperkenalkannya pada mereka sebagai teman kencan malam ini."I'm James."
Khaotung tersenyum kemudian membalas jabatan tangan pria kulit putih dengan rambut blonde itu.
"Khaotung, nice to meet you James."
"He's so pretty," balas James.
"That's why I brought him tonight," balas Aiden sembari mengecup pipi Khaotung yang langsung bersemu.