Happy reading!!
Khaotung awalnya tidak banyak berontak saat Luke kembali menarik tangannya seusai turun dari mobil.
Luke tidak membawa Khaotung ke apartemen milik dia, tapi justru ke sebuah rumah yang terlihat jauh dari pemukiman warga.
Khaotung terlihat melihat kesana kemari, untuk memastikan tempat ini benar-benar terisolasi, kemudian pikiran-pikiran jelek seperti Luke merencanakan sesuatu yang jahat padanya muncul begitu saja.Khaotung menjadi cemas secara tiba-tiba.
Luke terlihat melepaskan cengkramannya dari tangan Khaotung saat sudah di depan pintu rumah, ia harus menggunakan kedua tangannya untuk melepaskan gembok rumah yang terlihat sedikit usang itu.
Menyadari ada waktu untuk berkesempatan kabur, Khaotung secara perlahan memundurkan langkah kakinya lalu berbalik dan berlari mencoba meninggalkan halaman rumah tanpa melihat lagi ke belakang, tujuannya hanya ingin melompat dari pagar dan kabur ke pusat jalan raya.Tapi rencana rupanya tetap rencana.
Luke yang memiliki badan besar dan kaki lebih panjang dari Khaotung tentunya bisa dengan cepat menangkap kembali si jalang kecil itu. Hanya dengan sekali angkut, Luke bisa membawa Khaotung kembali menjauhi gerbang.Tidak perduli sekeras apapun Khaotung berteriak meminta tolong, tak ada satu orang pun yang datang untuk menyelamatkannya.
Khaotung pun semakin ketakutan saat Luke benar-benar membawanya ke dalam rumah."Aku sudah memesanmu, uangnya bahkan sudah aku kirimkan pada Jack!"
Khaotung yang diturunkan di ruang tengah segera mencoba menghindar saat Luke mendekat.
Khaotung kemudian kembali melihat kondisi rumah yang megah dan terlihat lama kosong itu."Tapi tidak di sini, kau harus menginformasikan tempatnya pada Jake!"
Luke tertawa. "Untuk apa? Membuatmu kembali padanya?"
Khaotung mengernyitkan dahinya, ya jelas.
Luke kemudian kembali mendekati Khaotung, dan dengan sekali hempasan Khaotung jatuh ke atas sofa.
"Aku mengirimkan uang 5 kali lipat hari ini pda Jack, jadi secara otomatis kau adalah milikku sekarang."
Luke kemudian mencoba untuk mencumbu Khaotung, tapi Khaotung jelas menolak. Khaotung tahu jika saat ini Jack mungkin kebingungan dengan uang yang dikirimkan oleh Luke, parahnya lagi ponsel Khaotung terjatuh entah di kedai bubur atau mobil saat ini, tidak ada yang bisa dihubungi.
"Hentikan Luke!" Teriak Khaotung kemudian menepis pelipis Luke menggunakan sikunya.
Berhasil menjatuhkan Luke sementara waktu, Khaotung mencoba untuk bangkit dari sofa dan kembali kabur.
Tapi, kakinya segera ditarik oleh Luke hingga ia jatuh tertelungkup di atas lantai.Klik.
Luke rupanya membawa-bawa borgol dibalik pakaiannya, dan Khaotung terkejut saat merasakan besi bulat itu sudah mengunci kedua pergelangan tangannya dipunggung.
Luke kemudian membalik tubuh Khaotung, lalu duduk di atas perut si kecil sembari mengumpat soal rasa sakit di pelipisnya karena sikuan Khaotung.
Khaotung terlihat takut, baru kali ini ia benar-benar merasa takut melihat Luke yang berbeda.
Padahal, Khaotung tidak mengatakan apapun tapi Luke memberikannya tamparan keras pada pipi, belum puas juga, maka Luke menarik rambut Khaotung hingga akhirnya Khaotung setengah duduk oleh tarikan tangannya pada rambut Khaotung.Lalu, Luke kembali menyerang Khaotung dengan ciuman kasarnya.
Khaotung terlihat tidak nyaman dengan posisinya, kini juga harus menahan serangan yang membuatnya semakin tidak seimbang, ia akan jatuh kembali ke lantai jika Luke tidak sigap menekan kepalanya untuk tetap melakukan ciuman sepihak tersebut.Setelah puas mencumbu bibir Khaotung hingga terluka, Luke kemudian menatapnya yang terlihat kesulitan bernafas.
Khaotung nampak lebih menggoda saat sedang lemah seperti ini.