Happy reading!!!
Khaotung baru saja turun dari sebuah taxi, dia berhenti didepan sebuah gedung hotel dengan penampilannya yang seperti biasa. Kemeja hitam dengan dua kancing terbuka, celana jeans ketat dipadu oleh sepatu pantofel hitam.
Ini baru jam 4 sore, tapi Aiden ingin Khaotung menunggunya di hotel meskipun dia pulang mungkin di jam 6 sore.
Setelah menyebutkan nama Aiden di loby hotel, ia langsung diarahkan ke lantai kamar yang dipesan oleh Aiden.
Dalam lift itu, ia mengecek ponselnya dan menemukan pesan Jack yang bertanya tentang keberadaannya, namun Khaotung menolak untuk memberitahu dan berbohong padanya jika ia sedang pergi jalan-jalan Sendiri saja.Setelah itu, sebuah notifikasi sosial medianya berdering.
Kemudian, Khaotung mengklik notifikasi yang rupanya berasal dari akun Podd.
Podd akhirnya resmi menikah hari ini, walaupun katanya dia terpaksa karena perjodohan tapi Podd terlihat begitu bahagia dengan pasangannya.
Setelah hari itu, Podd benar-benar memutus hubungan dengannya dan mengucapkan selamat tinggal yang begitu manis.Tiing
Lift terbuka, Khaotung kembali memasukan ponselnya ke dalam tas bahunya dan berjalan menuju kamar hotel Aiden.
Setelah menemukannya, Khaotung segera menempelkan kartu pada alat pembuka kunci pintu kemudian masuk tanpa semangat yang biasanya dia pancarkan.Kalimat First kemarin mengganggunya sepanjang waktu, bahkan Khaotung sedikit dibuat repot karena setiap saat harus mengecek dinding pesannya dengan Khaotung, bahkan sesekali juga bertanya pada Boom yang diketahui Khaotung sering kali berada di kantor untuk menemani Aou, jadi sekalian saja ia bertanya soal First.
Kata Boom, First hari ini pergi ke kantor.
Perusahaan sedang sibuk, jadi Aou dan First akan sangat sibuk hari ini, Boom saja dibawa ke kantor karena Aou tidak berpikir akan pulang lebih awal hari ini. Oh iya, Boom juga bercerita jika Aou meminta satu ruangan pada First untuk digunakan Boom beristirahat, Boom juga mengundang Khaotung untuk datang. Menurut Aou, Boom hanya boleh mengajak beberapa orang saja untuk datang menemaninya di kantor. Khaotung, Jack, dan mungkin beberapa temannya dari pekerja Jack.Khaotung lalu duduk di sofa dengan pandangan melamun, selain Boom ia juga mendengar jika Phuwin sudah menemukan pekerjaan lain sedangkan Poon masih mencari-cari dan mulai berhenti menerima pelanggan karena sibuk memantaskan diri untuk terjun ke dunia kerja perkantoran.
Ternyata sudah sepi seperti ini. Jika Khaotung melihat lebih luas lagi tentang dunia yang menurutnya menyenangkan itu, orang-orang yang ia perdulikan di rumah Jack itu bukanlah orang-orang yang berpikir sama seperti dirinya, yang menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan utama.
Benarkah? Bahwa dia disini satu-satunya yang buruk? Menolak perubahan karena tidak suka akan prosesnya?
Khaotung begitu senang dimanapun dia berada saat semuanya berjalan dengan baik.
Khaotung tidur dimalam hari tanpa beban, kemudian bangun dipagi hari dengan di sambut teman-temannya yang berkumpul di rumah Jack, lalu Khaotung akan pergi ke kedai bubur untuk membelikan mereka sarapan, setelah itu bekerja dengan mendatangi banyak tempat mewah sebagai pendamping pelanggan.Khaotung tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dalam sekejap mata, ia terlalu nyaman hingga takut pada perubahan yang menurut Boom itu sangat menyenangkan.
Hingga jam 6 sore itu sudah lewat 15 menit, Khaotung masih duduk di sofa menunggu kedatangan Aiden yang ternyata sedikit terlambat.
Namun saat Khaotung bangkit dari duduknya, ia mendengar suara kunci hotel dibuka, dan munculah Aiden dengan setelan jasnya yang sedikit berantakan.-----
Jack pergi menemui First di kantin kantor, walaupun First masih memiliki pekerjaan dia tetap pergi menemuinya setelah Aou mengatakan jika Jack datang untuk menemuinya.
Rupanya, Jack hanya ingin bertanya soal Khaotung pada First, berpikir jika mungkin First tahu kemana Khaotung pergi.