"Ki, semua sudah siap," kata Sora di ikuti dengan kedatangan sahabat-sahabatnya. Tanpa menuggu waktu lama, Uzuki langsung membuka pintu tersebut secara hati-hati.
WUSHH...
Angin yang sangat kencang tiba-tiba menyambar mereka. Lama kelamaan angin semakin reda dan akhirnya berhenti. "Apakah ini sebuah lorong portal?" Akichi bertanya-tanya tentang sebuah portal yang berada didalam pintu tersebut.
"Kalian siap?" Tanya Uzuki pada teman-temannya."READY!" jawab semuanya serempak dan bersemangat. "Ayo!" perintah Uzuki.
Rombongan Uzuki mulai memasuki pintu dan portal tersebut. Ternyata lorong portal tersebut benar benar panjang dan aneh.
Keanehannya adalah karena ketika mereka masuk semua dinding terlihat begitu indah dan terang, namun lama kelamaaan cahaya semakin redup dan temboknya berubah menjadi tembok yang berasal dari tumpukan batu bata yang disusun menjadi setengah lingkaran diatas kepala dan berlumut. Keadaan lorong semakin lama semakin gelap, tiba-tiba...
"Akh..." ada suara kesakitan dan suara tersebut berasal dari...
"UZUKI!!!" semua kaget Ketika mendengar suara Uzuki yang sedang kesakitan.
"Senter, dimana senter?" Uchiha bingung meminta senter pada temannya. "Ini!" Uzuka mengeluarkan senter dari dalam tasnya.
Cklekk....
Uchiha menyalakan senter milik Uzuka. Ternyata benar yang meringis kesakitan adalah Uzuki. "Gwaenchana?" Tanya Sora pada Uzuki.
"Minumlah." Yanaka menyerahkan sebotol air minumnya pada Uzuki.
"Arigatou, Yanaka. Daijoubu desu," Uzuki berterima kasih pada Yanaka dan langsung mencoba untuk berdiri tetapi...
"Ugh-" Uzuki mengaduh ketika mencoba untuk berdiri namun langsung terjatuh. "Kubantu," Ashura membuka tangannya pada Uzuki.
Uzuki terkejut dengan apa yang tiba-tiba Ashura lakukan, rasanya seperti bukan Ashura yang biasanya. Uzuki menggenggam erat tangan Ashura sambil berusaha berdiri.
"Kalian bisa jalan lebih dulu, Aku dibelakang bersama Uzuki," pinta Ashura supaya semua sahabatnya berjalan lebih dulu.
Ashura membantu Uzuki untuk berjalan karena Uzuki tak bisa lagi menahan rasa sakitnya. "Apakah kau baik-baik saja, berjalan dilorong gelap sendirian?" Uzuki bertanya kepada Ashura.
"Sebenarnya tidak, tapi aku tidak rela melihat sahabatku kesakitan dan tertinggal sendiri disini. Kuharap kita masih bisa bersama seperti dulu, haha-" kata Ashura ragu-ragu, karena sebenarnya Ashura telah mencintai Uzuki sejak masih SMA dan Uzuki sebenarnya sudah tahu sejak lama.
Ketika waktu SMA, Ashura pernah akan mengungkapkan perasaannya pada Uzuki. Namun suatu hal telah menjauhkan kisah cinta mereka karena pindahnya Uzuki dari Jepang ke Inggris. Kemudian pada akhirnya Ashura dan Uzuki kembali bertemu ketika Ashura mendapatkan beasiswa pergi kuliah ke Inggris dan Universitas beserta kampusnya sama dengan Uzuki hingga sekarang.
Setelah mengingat masa lalunya yang menyedihkan, Ashura mengangkat salah satu jari kelingkingnya pada Uzuki dan mengatakan sesuatu,
"Tetaplah bersamaku, tetaplah jadi yang pertama untukku, selamanya jangan tinggalkan aku lebih jauh lagi, bahkan jika aku tak bisa ambil hatimu, setidaknya kita berteman, ya?" Ashura memohon pada Uzuki.Uzuki menjawab dengan anggukan dan menggenggam erat jari kelingking Ashura dengan jari kelingkingnya. Tiba-tiba ketika Ashura dan Uzuki melepaskan genggaman mereka, jam tangan Uzuki dan Ashura menyala juga kalung kesayangan yang Uzuki pakai menyala dan mengambang ke atas.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOOR
FantasySebuah pintu kuno muncul menggerakkan hati delapan sahabat yang ingin mengungkap misterinya. siapa sangka jika itu menyangkut mereka sendiri? Pemimpin adalah yang tidak terlihat.- Seseorang di balik pintu menunggu mereka. Untuk diselematkan. Unt...