Matahari masih belum memunculkan keberadaannya namun Uzuki terbangun dari tidurnya tanpa sebab. Ia merasa ada keberadaan seseorang selain mereka diluar sana. Uzuki beranjak pergi dari tempatnya dan keluar tenda.
Ketika berada diluar tenda, ia tidak melihat siapapun tetapi ia merasa kalau ada yang sedang mengawasinya. Uzuki mulai melangkah perlahan dan menjauhi tenda.
Suasana benar-benar gelap dan sunyi, malam yang penuh dengan misteri dan hanya berbekal cahaya bulan. Tiba-tiba, Syuut...
"!?" terdengar sesuatu melesat di belakangnya.Uzuki langsung mengelak dengan melompat hingga tanpa ia sadari ia mendarat di atas cabang pohon cukup baik.
Ctakk...
Sebuah panah berbalut bayangan hitam mengenai pohon yang ia naiki. Dalam pikiran uzuki ia berdecak,
"Panah? Berbalut bayangan hitam? ... siapa?"
Otak Uzuki seketika berputar cepat. Banyak sekali pertanyaan yang lewat dipikirannya. Uzuki masih berpikir, tiba-tiba dari bawah ada yang meneriakinya.
"Hei! Uzuki! bagaimana kau bisa sampai diatas? Pohonnya sangat tinggi kan?" seseorang yang Uzuki kenal, Uzuma, tampaknya ia terbangun dari tidur.
Uzuki sedikit terlonjak karena kaget dengan kehadiran Uzuma yang tiba-tiba berteriak. Ia kemudian turun dari pohon dengan mudah.
"Bagaimana kau bisa berada disana tadi?" Uzuma bertanya dengan raut wajah yang cukup bingung namun penasaran.
"Eh? Hum... tadi ada yang menyerangku dari belakang lalu aku loncat untuk menghindar dan tiba-tiba aku mendarat disana." Uzuki turut bingung.
Uzuki terdiam sesaat lalu kembali menatap Uzuma, "lalu... kau sendiri kenapa kesini?" Tanya balik Uzuki pada Uzuma. "Aku tidak bisa tidur, kemudian aku melihatmu keluar tenda. Aku mengikutimu tapi kehilanganmu dengan cepat. Ternyata kau di atas pohon." Uzuma mengusap rambutnya yang terhembus angin malam.
"Lebih baik kita kembali." ajak Uzuma. Uzuki menjawab dengan anggukan. Uzuma dan Uzuki melangkah bersamaan namun belum beberapa lama...
syuutt...
"!?"
Tanpa disadari, Uzuki menggerakkan tangannya perlahan dan muncullah perisai dari es yang menghalangi gerak panah-panah hitam tersebut.
"..." keduanya terdiam.
"Eh? ... apa? Ba-bagaimana bisa...?" Uzuki kaget dengan apa yang baru saja ia lakukan.
Tidak ada satupun anak panah yang mengenai mereka karena tertangkis oleh perisai yang Uzuki buat.
"Kita harus segera kembali ke tenda dengan hati-hati," kata Uzuma sambil sedikit mengangkat tangannya, ditangannya menyala api merah yang siap melelehkan semua es yang Uzuki buat.
Uzuma mengayunkan tangannya perlahan ke arah semua es perisai tersebut. Tak lama es mencair seluruhnya dan keduanya tetap dalam posisi siaga.
Setelah semua leleh, Uzuki dan Uzuma berjalan ke tenda dengan sangat hati-hati. Untung saja mereka sampai di tenda dengan selamat. Namun nyatanya, mereka berdua merasa bahwa mereka tetap diawasi oleh seseorang hingga mereka terlelap malam itu.
---
Akhirnya pagi datang menggantikan malam yang penuh dengan misteri. Semua sudah bangun dari tidurnya kecuali Uzuma yang masih mengantuk karena kejadian yang ia alami semalam.
Uzuki memerintahkan Yanaka untuk membangunkan Uzuma yang masih tertidur mereka harus segera pergi dari tempat mereka sekarang. Yanaka membangunkan Uzuma dengan mengguncang-guncangkan tubuh Uzuma.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOOR
FantasySebuah pintu kuno muncul menggerakkan hati delapan sahabat yang ingin mengungkap misterinya. siapa sangka jika itu menyangkut mereka sendiri? Pemimpin adalah yang tidak terlihat.- Seseorang di balik pintu menunggu mereka. Untuk diselematkan. Unt...