Uzuki dan yang lain melanjutkan perjalanan dengan sangat waspada. Ada yang menjaga depan, samping, dan belakang. Mereka melanjutkan perjalanan sambil mengawasi sekitar. Tiba-tiba...
Ctakk...
Ashura berhasil menangkis kunai yang tiba-tiba menyerangnya. Uzuki dan semua sahabatnya langsung berhenti dan bersiaga. Mereka benar-benar diam sambil mencari dari mana arah kunai tadi.
Wush...
Ada benda berbalut bayangan hitam yang melayang melewati mereka dengan cepat. "Siapa?!" ucap Yanaka kaget. Mereka semakin mempererat genggaman yang membawa senjata masing-masing.
Tiba-tiba dari arah yang berlawanan ada satu pasukan yang lumayan besar sedang menyerang mereka. Uzuki dan sahabatnya berpencar ketika melawan musuh.
"Wind!!" Yanaka berputar di udara dan mengibaskan kipasnya cukup kuat. Seketika pusaran angin singkat membawa pasukan musuh mundur sangat jauh.
Ditempat lain, uzuka dan Uzuma melawan musuh bersama-sama. Uzuka lebih sering menangkis serangan daripada menyerang, karena ketika musuh menyerang menggunakan senjata, seketika senjata yang ia tangkis teraliri aliran listrik dari pedangnya.
Uzuka bukanlah tipe penyerang, ia lebih suka menghambat. Berbeda dengan kembarannya Uzuma yang lebih suka menyerang karena dari kecil sudah terbiasa menggunakan suriken. Suriken yang Uzuma lempar mengeluarkan api yang siap untuk membakar apapun yang ia kenai ditambah lagi, senjata itu akan kembali lagi ketangannya setelah sasaran terlah tercapai.
Serangan kali, tidak terencana. Uzuka menangkis mereka dari arah depan, sedangkan Uzuma menyerang dari arah belakang. Lama-kelamaan, sambaran petir semakin besar, api semakin lama pun semakin membesar dan meluas.
Tanpa disadari, kedua pupil mata Uzuka dan Uzuma berubah menjadi warna merah. Yang seharusnya berwarna hitam sekarang berganti menjadi merah putih. Langit pun berubah menjadi sangat gelap, kekuatan Uzuka dan Uzuma semakin besar.
Gelombang kekuatan itu semakin besar, Uzuki menyadari ada yang salah. Gadis itu segera menyerang musuh bersamaan dan melesat mencari arah darimana gelombang tersebut.
Api mulai membakar dedaunan, petir terus menyambar hingga ke langit. Pusaran api dan petir menyatu. Apapun yang ada didekatnya di serang begitu saja tanpa ampun hingga..."Raughhh!!!"
Seekor naga berelemen air dan petir muncul menyerang apapun yang ada disekitar si kembar tersebut. Ashura menyadari sesuatu, dia Yakin bahwa saudara kembar itu pastinya tidak dapat mengendalikan kekuatan mereka lagi.
Ashura ingat bahwa ia bisa mengendalikan badai apapun. Ashura segera menyerang musuhnya dengan sekali serangan,
"HYAHH!" Ashura menghentakkan tongkatnya ketanah, pasukan musuh langsung porak poranda. Tanpa pikir panjang, ia langsung pergi menuju ketempat Uzuka dan Uzuma.Ashura melesat dan mengambil posisi tepat didepan Uzuma dan Uzuka. Ia mengangkat bilah tombaknya tinggi-tinggi dan tak lama silir angin datang. Tak berhenti disitu, muncul pusaran angin dari ujung bilang tombak Ashura dan membesar bersama angin yang berubah menjadi badai.
Seketika jam tangannya mengeluarkan sengatan 3 elemen sekaligus yaitu listrik, air, dan angin yang besar. ketiga kekuatan tersebut seketika menyerang naga dari Uzuka dan Uzuma serta keduanya bahkan para musuh sekaligus.
Kekuatan itu menyerang tanpa membuat bakas luka pada kedua saudara kembar tersebut. Pusaran itu menyerap semua elemen api dan petir yang ada disekitarnya dengan cepat hingga langit kembali terang dan hanya tersisa kekacauan disana.
Naga mulai menghilang, kekuatan Uzuka dan Uzuma mulai mereda. Lama-kalamaan, badai, kekuatan petir, dan api mulai menghilang. Setelah badai reda, Uzuka dan Uzuma langsung pingsan dan jatuh keatas tanah. Ashura menurunkan tangannya, lalu merangkul Uzuka dan Uzuma untuk dibawa pergi ketempat yang aman.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOOR
FantasíaSebuah pintu kuno muncul menggerakkan hati delapan sahabat yang ingin mengungkap misterinya. siapa sangka jika itu menyangkut mereka sendiri? Pemimpin adalah yang tidak terlihat.- Seseorang di balik pintu menunggu mereka. Untuk diselematkan. Unt...