Kota di Balik Pintu

4 0 0
                                        

Malam berganti pagi, badai telah usai, Uzuki dan sahabatnya mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan sesuai dengan arah peta yang mereka temukan kemarin. selesai berkemas, mereka langsung melanjutkan perjalanan dengan suhu udara yang semakin lama semakin memanas saja.

"Memang tempat yang aneh, saat pagi panas nya luar biasa, saat malam dingin nya melebihi kutub utara." Celetuk Akichi memecah kesunyian.

"Kau benar, belum pernah ada cuaca seperti ini, kecuali mungkin jika di gurun. Tapi ini bukan gurun, tempat yang kita lalui ku lihat masih lumayan banyak juga pohonnya." Yanaka melanjutkan celetukan dari Akichi.

"Sudahlah ayo jalan, namanya tempat asing, pastinya semua hal disana pasti jadi misterikan?" Uzuka malas mendengarkan obrolan yang itu terus-menerus.

Setelah lama berjalan, mereka pun tiba disebuah gerbang tua yang sudah tak terawat, bahkan bagian-bagian yang terbuat dari kayu banyak yang sudah lapuk. Diatas gerbang tertera tulisan 'THE DOOR' ditulis dengan tulisan yang lumayan besar dan dibawahnya tertera tulisan dengan ukuran yang lebih kecil yaitu 'CITY OF THE WORLD'.

"... apa maksudnya? dibalik pintu? Dan dibawahnya..., kota dari dunia? Apa maksudnya?" Uzuma benar-benar dengan tulisan yang tertera diatas gerbang.

"Apakah dikunci?" Tanya Ashura dengan mencoba untuk sedikit membuka gerbang.

Ngikk...

Krek...

Krek...

Suara pintu gerbang yang sedikit didorong oleh Ashura. "Tidak dikunci, ayo masuk!" perintah Uzuki supaya semua sahabatnya masuk.

"Tolong...!! Tolong aku... tolong! ..." tiba-tiba muncul suara keras yang siapapun pasti mendengarnya, tampak terdengar makin melemah.

"...siapa? Berpencar dan cari!" perintah Uzuki pada semua sahabatnya berpencar untuk mencari asal muasal dari suara barusan.

Ke-8 orang tersebut berpencar ke segala arah yang berbeda seperti arah mata angin untuk mempercepat pencarian. Melewati beberapa pohon besar Uzuki melihat siluet seseorang tampak rubuh ke tanah. Uzuki mendekat dengan hati hati dan menemukan seorang gadis yang terlentang diatas tanah.

Uzuki memeriksa dengan hati-hati apakah itu jebakan atau bukan. Setelah yakin tidak ada hal yang mencurigakan, Uzuki merusaha merangkul dan membawa gadis tersebut berjalan menuju tempat mereka berpencar dan langsung memberi tahu seluruh sahabatnya untuk segera kembali.

Sesampainya Uzuki dan gadis itu ditempat berpencar tadi, Uzuki berusaha untuk memeriksa keadaan gadis itu dan berusaha untuk membangunkannya sambil menunggu semua sahabatnya datang.

"Kurasa gadis ini baik-baik saja," Uzuki yakin bahwa gadis itu baik-baik saja. "Uh... d-dimana ... aku?" perlahan tampak gadis itu mulai mengerjap-ngerjapkan matanya, siuman.
Uzuki cukup mengernyit melihat reaksi gadis itu begitu cepat siuman dari dugaannya, Setelah sepenuhnya bangun, gadis itu tampak linglung dan kebingungan dengan adanya gadis lain selain dirinya yang berada disampingnya.

"Kau siapa?" Tanya gadis itu pada Uzuki sembari berusaha duduk.

"Uzuki, kau?"

"Aku Tania Kanamachi." Gadis itu menjawab dengan sedikit nada ketakutan di dalamnya.

Mendengar bahwa gadis itu benama Tania, Uzuki teringat dengan video yang beberapa hari lalu ia lihat. Nama yang sangat mirip. Tidak, bahkan sama.

Sebelum bertanya kembali, Uzuki berusaha mengingat wajah yang ia lihat di video apakah sama dengan wajah yang sekarang berada di depannya. Setelah yakin bahwa gadis yang ada didepannya adalah gadis yang sama dengan yang ada di video, Uzuki segera meluncurkan sebuah pertanyaan kepada gadis yang berada di depannya itu.

"Kau benar Tania, kan? apa kau pernah membuat video meminta tolong?" Tanya Uzuki pada gadis yang mengaku bernama Tania tersebut.

Gadis itu berdecak kaget ketika Uzuki meluncurkan pertanyaan tersebut. Ketika gadis itu akan menjawab, tiba-tiba ada yang berteriak dari jarak yang lumayan jauh.

THE DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang