Animal

199 18 0
                                    

Hujan deras mengguyur sejak pagi. Menyebabkan perkotaan seperti kota mati. Tidak banyak orang yang keluar, lebih memilih menghangatkan tubuh di dalam rumah dengan secangkir coklat hangat. Namun itu tidak berlaku untuk Beomgyu. Pekerjaan memaksanya untuk keluar. Mengambil shift tengah malam karena harus kuliah di siang hari. Namun tidak seperti hari biasanya. AC minimarket terasa dingin karena hawa hujan. Tidak banyak juga yang berkunjung untuk berbelanja. Hanya ada sepasang kekasih yang sepertinya sedang berteduh sambil memakan ramen instan.

Beomgyu menghela nafasnya. Tubuhnya sudah sangat lelah di karenakan jadwal kuliah yang semakin padat dan harus bekerja pada malam hari. Waktu tidurnya tidak banyak. Menyebabkan flek kehitaman di bawah kelopaknya. Tubuhnya sedikit menggigil dan sialnya ia lupa membawa jaket.

"Sumpah bisa mati kedinginan kalau begini"

Namun tidak banyak yang bisa ia lakukan. Salahnya sendiri tidak mempersiapkan apapun padahal hujan sudah sangat deras sedari pagi.

Pintu minimarket terbuka menyebabkan bunyi bel yang memekakkan telinga. Beomgyu dengan sigap berdiri, menyambut pengunjung yang baru datang.

"Beri aku sebungkus rokok"

Beomgyu mengangguk, tubuhnya berbalik untuk mengambil rokok pada display di belakangnya lalu menscannya pada mesin barcode yang terhubung di meja kasir.

"3.000 won tuan"

Rokok di berikan. Beomgyu memperhatikan bagaimana si pelanggan merogoh sakunya lalu memberikan lembaran uang padanya. Dan Beomgyu baru menyadari pria di depannya memakai setelan serba hitam. Tudung Hoodie menutupi kepalanya. Mata mereka bertemu sesaat sebelum Beomgyu tersadar dan menerima uang yang di berikan.

"Kembaliannya tuan"

"Tidak perlu, beli kopi dan hangatkan tubuhmu"

Setelahnya ia pergi. Meninggalkan Beomgyu yang menatap punggungnya dengan bingung.

"Pria aneh"

[Animal]

Untuk kali ini Beomgyu tidak melupakan jaketnya. Hari ini tidak hujan, tapi hawa dingin masih menusuk. Ia merapatkan jaketnya, tangannya terlipat untuk memeluk dirinya sendiri. berjalan sendirian menuju tempatnya bekerja. Namun keningnya berkerut, suara langkah kaki seperti terdengar di belakangnya. Beomgyu yang penasaran dengan cepat berbalik. Namun matanya tidak menemukan siapapun. Ia mengangkat bahunya tidak peduli. Mungkin hanya perasaanya saja. Maka ia kembali menghadap depan, terus berjalan tanpa menoleh lagi. Namun tanpa ia sadari, seseorang sedang bersembunyi di balik tembok.

*
*

"Jangan lupa makan, kau terlihat kurus"

Itu Taehyun, rekan satu pekerjaan. Ia sedang bersiap untuk berganti shift dengannya. Beomgyu hanya mengangguk. Berdiri di balik meja kasir untuk menghitung uang karena ada pertukaran shift kerja.

"Aku dengar belakangan ini ada kasus penculikan. Jika kau melihat hal janggal. kunci pintu dan jangan biarkan siapapun masuk"

Beomgyu yang mendengarnya menggeleng. Temannya ini terlalu paranoid. Memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya ia pedulikan.

"Iya kapten"

Taehyun yang merasa titahnya di abaikan berdecih. Masa bodo kalau nanti apa yang dia katakan terjadi pada Beomgyu. Toh ia sudah memperingatkan. Maka ia melangkah, mengucapkan selamat tinggal pada Beomgyu sebelum keluar dari minimarket. Ia merapatkan jaketnya, berdiri di depan tempatnya bekerja untuk menunggu kekasihnya yang akan menjemput. Namun sesuatu mengusik penglihatannya. Di seberang jalan, di bawah lampu lalu lintas. Berdiri seorang pria dengan pakaian serba hitam, matanya memandang lurus kedalam minimarket. Ia mengerutkan alisnya, mencoba mengamati wajah si pria. Namun kurangnya pencahayaan menyebabkan wajahnya tidak terlalu terlihat. Saat kakinya ingin melangkah untuk menghampiri. Si pria berbalik, pergi menjauh dari tempatnya. Taehyun yang tiba-tiba saja mengingat berita yang beredar bergidik ngeri. Berdoa dalam hati semoga ia dan temannya baik-baik saja.

Cuma Drabble Beomjun!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang