fans

172 15 0
                                    

Bagi Beomgyu, Choi Yeonjun itu ga cuma sekedar idola. Tapi juga orang yang berhasil ngerebut hatinya. Beomgyu sudah jatuh cinta saat pertama kali vidio musik yeonjun muncul di sosial media. Seorang rapper solois pendatang baru yang berhasil menggeser poster 5SOS di kamarnya. Beomgyu sudah mengikutinya sejak awal debut hingga saat ini. Sudah hampir 3 tahun Beomgyu menjadi fanboy seorang Choi yeonjun. Datang kesetiap acara yang di bintanginya, acara fanmeeting, acara menjadi brand ambasador. Bahkan membeli semua produk yang di pakai atau di iklankan Choi yeonjun. Dirinya bukan sekedar fans biasa, tapi fans garis keras.

"Kira-kira yeonjun punya pacar ga ya?"

Beomgyu melirik pada sekumpulan wanita di pojok meja caffe. Telinganya terbuka lebar bersiap menguping semua obrolan yang membahas idolanya.

"Duh kayanya engga deh, secara kan idol susah banget buat pacaran"

Beomgyu mengangguk. Tangannya sibuk menscrool sosial media untuk update berita-berita terbaru idolanya.

"Tapi kalopun dia punya pacar ga masalah sih. Toh idol juga manusia. Masa kita mau ngatur kehidupan pribadinya juga"

Kali ini Beomgyu ragu untuk mengangguk. Tangannya berhenti menscrool ponselnya. Sebenarnya apa yang di katakan si wanita tidak ada yang salah. Tapi mendengarnya membuat Beomgyu merasa di khianati tanpa sebab. Bayangan yeonjun menggandeng seorang wanita, menciumnya bahkan menikah mengganggu kinerja otaknya. Beomgyu menghela nafas, hatinya sakit tiba-tiba.

"Ga ada yang salah, itu kan haknya"

Fans

Beomgyu bersiap, mematut dirinya di kaca untuk mengecek apakah dirinya sudah layak untuk datang ke acara fanmeeting idolanya. Merasa sudah sempurna, ia tersenyum. Memakai kacamata lalu tasnya dan siap pergi keacara.

Fanmeeting di gelar di gedung pertemuan agensi yeonjun. Tidak banyak yang hadir karena tiketnya terbatas dan mahal. Bahkan Beomgyu rela mengambil kerja sampingan beberapa Minggu hanya untuk membelinya. Namun usahanya tidak sia-sia. Retinanya menatap takjub Choi yeonjun yang duduk di balik meja di atas panggung kecil. Seperti biasa penampilannya selalu memukau. Membuat Beomgyu jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya.

"Wah rambut baru benar-benar terlihat cocok untuknya"

Bibirnya terbuka. Tidak berhenti memberikan pujian pada sang idola. Bahkan saat acara sudah mulai dan sesi tanda tangan sudah akan di laksanakan. Matanya tidak lepas menatapnya.

Fans

Satu persatu orang-orang mulai menaiki podium. Sekedar untuk meminta tanda tangan, berfoto atau melakukan kontak fisik dengan idolanya. Begitupun Beomgyu. Ia berbaris, menyiapkan album dan sebuah spidol untuk di tanda tangani yeonjun. Dadanya berdegup kencang dan kakinya bergetar. Sebenarnya ini sudah yang kesekian kalinya, namun Beomgyu tetap saja gugup untuk bertatap muka dengan sang idola.

Dan tibalah gilirannya. Beomgyu menaiki podium dengan perlahan. Takut terjatuh akibat terlalu gugup. Langkahnya berhenti, di depan meja yang di duduki yeonjun di baliknya. Tubuhnya berlutut dengan cepat, mensejajarkan dirinya dengan sang idola. Tangannya terulur, meletakkan album di atas meja. Menunggu yeonjun untuk menandatanganinya.

"R-rambutmu bagus. Kau terlihat lucu"

Gugup sialan. Bicaranya jadi terbata. Salahkan dadanya yang berdegup kencang setiap kali ia bertatap muka dengan kekasih hatinya.

"Terima kasih. Kau juga terlihat lucu dengan kacamatamu beomgyu-ssi"

Beomgyu terkejut. Matanya membola saat yeonjun menyebut namanya.

"K-kau tahu namaku?"

Di depannya yeonjun tersenyum. Ia memberikan albumnya kembali pada Beomgyu. Kedua lengannya bertumpu pada meja dan tubuhnya sedikit condong kedepan. Beomgyu menahan nafas di buatnya.

"Tentu. Kau selalu ada dimanapun aku berada. Bagaimana mungkin aku tidak mengenalmu?"

Tatapan mereka bertemu. Yeonjun memutusnya pertama kali. Menarik dirinya untuk kembali bersandar pada kursinya.

"Mau salaman?"

Beomgyu yang masih terkejut menggeleng. Matanya tidak lepas menatap pujaan hatinya yang begitu menawan.

"Aku mau nomermu"

Mulutnya terbuka, tanpa sadar mengucapkan sesuatu dengan pelan. Namun tidak lama ia tersadar. Ia menutup mulutnya dengan cepat lalu menggeleng untuk mengembalikan kewarasannya.

"I-itu maaf yeonjun-ssi aku tidak bermaksud. A-ah maksudku ayo salaman"

Yeonjun yang melihatnya terkekeh pelan. Tangannya terulur menunggu tangan Beomgyu untuk menyambutnya. Beomgyu yang melihatnya berdehem. Mengelap telapak tangannya pada celana terlebih dahulu sebelum menyambut uluran tangan yeonjun. Dan akhirnya terjadi, tautan jemari di antara keduanya. Beomgyu tersenyum lebar, telapak tangan yeonjun benar-benar halus. Seperti tidak ada goresan sama sekali. Kepalanya terus bersumpah untuk tidak mencuci tangannya setelah ini. ia baru saja ingin menarik tangannya. Namun genggaman yeonjun padanya malah menguat. Beomgyu yang terheran menatap tepat ke dalam mata sang idola dengan bingung. Yeonjun yang melihat kebingungannya tersenyum. Sebelah tangannya bergerak, kembali mencoret album milik Beomgyu yang masih terletak di atas meja.

"Hubungi aku"

Suaranya berbisik, namun Beomgyu dengan jelas mendengarnya. Bibirnya terbuka, terkejut luar biasa. Namun ia kembali tersadar saat yeonjun melepaskan tangannya.

"Semoga harimu menyenangkan beomgyu-ssi"

Beomgyu mengangguk, mengambil albumnya lalu bangkit dari posisinya. Ia melangkah menuruni podium lalu keluar dari aula. Pikirannya masih blank, masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Namun perkataan yeonjun membuatnya kembali tersadar. Dengan cepat ia melihat albumnya. Matanya melebar saat menemukan sebuah catatan di atasnya.

Untuk beomgyu-ssi, aku sudah memperhatikanmu sejak pertama kali. Aku harap kita bisa bertemu lagi. Tapi bukan sebagai fans dan idolanya. Ini nomer pribadiku, kau bisa menghubunginya 01088977. Aku tunggu telponnya. Sampai jumpa

Beomgyu bersumpah. Tidak ada momen yang lebih membahagiakan selain saat ini.

-end-

Cuma Drabble Beomjun!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang