"kau yakin pacaran dengan Choi yeonjun?"
Beomgyu berhenti mengaduk buburnya. Matanya melirik pada Taehyun yang duduk di hadapannya.
"Kenapa?"
Taehyun menggeleng. Menyuap sesendok bubur kedalam mulutnya.
"Kau tau, dia terlihat kasar. Entah kenapa wajahnya red flag sekali"
Beomgyu tersenyum.
"Tidak, dia tidak kasar"
"Aku hanya memperingatkanmu. Katakan padaku jika ada apa-apa oke?"
Beomgyu mendongak, menatap sahabatnya dengan senyum yang sangat lebar.
"Okee"
*
*Mereka baru saja selesai makan siang. Lalu memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Taehyun di sebelahnya tidak berhenti mengoceh. Membicarakan hal-hal buruk yang kemungkinan dia alami saat menjalin hubungan dengan Choi yeonjun.
Dan yang di bicarakan muncul, menampakan batang hidungnya. Berjalan berlawanan arah dengan seseorang yang Beomgyu tahu adalah salah satu sahabatnya.
Langkah keduanya berhenti kala tubuh saling berhadapan. Beomgyu tersenyum, menggeser badannya memberikan celah untuk yeonjun melangkah.
"Choi Beomgyu, temui aku setelah kelasmu selesai"
Beomgyu mengangguk, lalu membiarkan yeonjun berlalu melewatinya.
"Kau lihat? Pacarmu bukan hanya red flag, tapi sudah black flag"
Beomgyu terkekeh, kembali melanjutkan langkahnya. Namun baru 5 langkah ia berjalan, kakinya berhenti. Badannya berputar, menatap punggung yeonjun yang sudah menjauh. Senyum di wajahnya menghilang kala melihat pundak sang kekasih di rangkul. Rahangnya mengeras, tatapannya berubah tajam. Seperti menghunus langsung punggung sang kekasih.
*
*"Kau bilang aku harus menemuimu sehabis kelas, tapi kenapa kau yang datang terlambat?"
Yeonjun terkejut, baru saja ia memasuki apartemennya namun di kagetkan dengan sosok Beomgyu yang sudah berdiri di tengah ruangan menunggunya.
"Ahh maaf, tiba-tiba ada kerja kelompok mendadak tadi"
Yeonjun tersenyum kecil, kakinya melangkah pelan menghampiri tubuh kekasihnya.
Beomgyu tidak lepas menatap, wajahnya lurus tanpa ekspresi sama sekali.
"Jadi, dia yang namanya Choi Soobin?"
Yeonjun menggigit bibirnya, kepalanya mengangguk pelan dengan tatapan takut.
"Yaa"
Beomgyu membuang nafasnya kasar. Wajahnya mengeras, menatap marah pada yeonjun yang tertunduk.
"Yeonjun Hyung"
Gigitan pada bibirnya semakin keras, matanya memejam kala beomgyu mengambil langkah untuk lebih dekat. Sedetik kemudian kepalanya mendongak dengan cepat, Beomgyu menarik rambut belakangnya dengan sangat kencang.
"Akhh"
"Chagiyaa~ bukankah sudah ku katakan untuk tidak dekat dengan siapapun?"
Yeonjun meringis, menggenggam tangan Beomgyu yang menjambak rambutnya. Matanya bergerak gelisah, memandang takut pada sosok Beomgyu di depannya.
"T-tapi dia temanku Beomgyu-yaa... Akhh!!"
Tarikan pada rambutnya semakin menguat, menyebabkan beberapa helai tercabut dari akarnya.
Beomgyu mendengus, sudut bibir kirinya tertarik, membentuk senyum yang sangat menakutkan bagi yeonjun.
"Aku tidak perduli. Kau itu kekasihku. Dan aku tidak mengijinkanmu untuk bersama siapapun selain diriku"
Yeonjun diam, sudut matanya berair merasakan perih pada kulit kepalanya.
Beomgyu yang merasa di hiraukan menggertakkan giginya. Alisnya menukik menatap marah pada sang kekasih. Sebelah tangannya yang bebas terangkat, menangkup kedua pipi yeonjun dan menekannya keras.
"Jawab aku Choi yeonjun"
Yeonjun mengangguk cepat, setetes air mata mengalir melewati pipinya. Menyentuh jemari Beomgyu sebelum akhirnya jatuh.
Beomgyu tersenyum, puas dengan respon yang di berikan kekasihnya. Lantas ia melepaskan tangannya dari rambut dan pipi yeonjun. Beralih menarik pinggangnya untuk membuat tubuh mereka tidak ada jarak. Tatapannya bergerak, menelusuri setiap inci wajah sang kekasih.
"Kau tau, kau milikku. Dan aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh apa yang menjadi milikku"
Kepalanya mendekat, mengendus perpotongan leher yeonjun sebelum menggigitnya dengan keras.
"Akhhh beomgyu-yaa sakit!"
Gigitan terlepas, Beomgyu tersenyum melihat leher yeonjun yang terdapat bekas gigitannya.
"Aku mencintaimu Hyung"
*
*Beomgyu terkejut saat Taehyun menggebrak mejanya dengan nafas tersengal. Alisnya terangkat menatap Taehyun dengan bingung.
"Ada apa?"
Taehyun mengatur nafasnya sebelum tangannya terangkat menangkup pipi Beomgyu. Menolehkannya ke kanan dan ke kiri, meneliti wajahnya.
"Kau tidak apa-apa kan? Tidak ada yang terluka?"
Beomgyu mengernyit, tangannya bergerak melepaskan tangan Taehyun di pipinya.
"Kenapa memang?"
"Tidak, aku melihat yeonjun di parkiran. Lehernya di perban dan sudut bibirnya terluka. Aku kira kalian bertengkar. Makanya aku langsung berlari untuk mengecek keadaanmu"
Beomgyu tersenyum, tangannya terangkat menepuk kepala sahabatnya untuk menenangkan.
"Aku baik-baik saja"
"Benar--"
"Beomgyu-ya"
Beomgyu menoleh, menurunkan tangannya kala melihat sosok yeonjun yang berdiri di ambang pintu kelasnya.
"Ayo makan siang"
Beomgyu tersenyum, lalu bangkit dari kursinya. Namun belum sempat ia melangkah, tangannya tertahan.
"Katakan padaku jika terjadi sesuatu, kau mengerti?"
Beomgyu mengangguk, melepaskan tangan Taehyun lalu melangkah menghampiri sang kekasih. Sudut bibir kirinya terangkat, tangannya merangkul bahu yeonjun lalu melangkah menjauhi kelasnya.
"Sebenarnya tidak ada yang perlu di khawatirkan, iyakan chagiya?"
-end-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma Drabble Beomjun!!
NouvellesHanya kumpulan drabble Choi Beomgyu si bayi beruang dan Choi Yeonjun si rubah sexy 🥰