rumor

186 15 0
                                    

"Hyung, rumornya beneran?"

Yeonjun yang kala itu sedang mencuci mukanya terdiam. Kepalanya mendongak menatap Beomgyu dari pantulan kaca.

"Kau percaya?"

Beomgyu mengangkat bahunya.

"Sudah banyak di berita"

Yeonjun menghela nafasnya. Keran di matikan lalu berbalik menghadap Beomgyu.

"Kau terlalu banyak nonton gosip"

"Tapi beneran ga?"

Yeonjun memutar bola matanya malas.

"Percaya apa yang kau percayai saja Choi Beomgyu"

Setelahnya ia melangkah, meninggalkan Beomgyu yang termenung pada pintu kamar mandi.

.
.

Yeonjun mematikan ponselnya lalu melemparnya ke samping. Sudah beberapa hari ini berita tentangnya yang berkencan dengan seorang wanita ramai di bicarakan. Notifikasi pada ponselnya tidak berhenti. Komentar dari fans selalu memenuhi akun sosial medianya. Ia lelah sungguh. Berita yang tidak terbukti kebenarannya di telan bulat-bulat. Membuat semua orang percaya, termasuk Choi Beomgyu yang kini berdiri di ambang pintu kamarnya yang terbuka.

"Apa lagi?"

"Beritanya beneran ga?"

"Astaga Choi Beomgyu. Sudah beberapa kali aku katakan itu tidak benar"

Yeonjun lelah, sungguh. Tubuh dan pikirannya butuh istirahat.

"Lalu siapa wanita yang di foto bersamamu saat itu?"

"Dia anak dari teman ibuku"

"Lalu kenapa berduaan? Kalian di jodohkan?"

"Oh ya tuhan! Berhenti bertanya Choi Beomgyu. Aku lelah"

Beomgyu yang mendengarnya cemberut. Ia menutup pintu kamar yeonjun lalu melangkah dan duduk di tepi kasur yeonjun.

"Tapi kalian beneran ga ada hubungan?"

Sumpah, kepala yeonjun mau pecah rasanya.

"Sebenarnya kenapa kau terus bertanya? Kau cemburu? Kau marah? Hah? Kau jatuh cinta padaku makanya kau bersikap seperti ini?"

Beomgyu terdiam. Menunduk saling meremat jemarinya. Yeonjun yang melihatnya kembali menghela nafas. Kepalanya ia banting ke atas bantal. Ia benar-benar sakit kepala.

"Keluarlah, aku mau istirahat"

"Kau benar"

Yeonjun yang baru saja ingin terpejam, kembali membuka matanya. Kepalanya menoleh menatap Beomgyu yang terduduk memunggunginya.

"Apa yang benar?"

"Aku cemburu"

"Hah?"

Beomgyu berbalik. Kini mereka saling berhadapan. Tatapan keduanya bertemu. Saling membaca makna.

"Aku cemburu, aku marah. Dan kau benar. Aku jatuh cinta padamu"

Yeonjun terdiam. Kepalanya mencerna apa yang di maksud dari kalimat Beomgyu.

"Apa maksud--"

"Kau mengetahuinya Hyung. Aku jatuh cinta padamu. Memangnya kau tidak melihatnya selama ini?"

Yeonjun terdiam. Memory otaknya kembali memutar moment-moment kebersamaan mereka. bagaimana Beomgyu menatapnya. Bagaimana Beomgyu selalu berada di sampingnya. Seketika hatinya berdegup kencang.

"Hei jangan becanda, kau tau kita sesama lelaki"

"Aku tidak peduli. Cinta tidak pandang gender"

Kalimat dalam otaknya menghilang begitu saja. Sebenarnya ungkapan Beomgyu membuat hatinya senang. Namun ia merasa sesuatu yang salah.

"Dengar Beomgyu-ya. Tidak seharusnya laki-laki bersama laki-laki. Kita tidak di takdirkan untuk---"

Kalimatnya terputus setelah Merasakan benda lunak menyentuh bibirnya. Matanya terbuka lebar saat menyadari Beomgyu telah menciumnya. Tangannya refleks mendorong tubuh Beomgyu. Membuat ciuman mereka terlepas.

"Apa yang kau lakukan?!"

Beomgyu diam. Tatapannya lurus kedalam bola mata yeonjun.

"Aku tidak peduli kita sesama laki-laki. Aku mencintaimu dan akan menjadikanmu milikku"

.
.

Berita soal dirinya yang berkencan sudah hilang. Yeonjun membuka sosial medianya dengan hati yang ringan. Sudah tidak ada lagi komentar-komentar negatif yang ia lihat. Namun kali ini matanya berhenti pada salah satu akun fanbase. Akun yang berisi tentang dirinya dan Choi Beomgyu. Matanya fokus menatap satu-satu moment yang tertangkap kamera. Sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.

"Bocah gila ini benar-benar tidak bisa menutupi perasaannya"

"Siapa yang kau maksud"

Kepalanya menoleh, matanya beralih pada Beomgyu yang berdiri di depan kamarnya. Kali ini yeonjun tersenyum. Tangannya bergerak mengisyaratkan Beomgyu untuk mendekat.

"Hey beomgyu-ya. Apa kau benar-benar jatuh cinta padaku?"

"Tentu saja"

-end-

Cuma Drabble Beomjun!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang