𓆟 sawah

81 20 0
                                    

Energinya seperti masih belum terisi penuh setelah menceritakan panjang lebar tentang Daffa pada Jihan kemarin, padahal ia sudah tidur cukup lama. Dari jam delapan malam saat ia pulang kemarin hingga sekarang, sudah pukul delapan pagi lagi. Dua belas jam.. bukan cukup lama sih, sudah pada taraf kebo ini mah.

Beruntungnya Yisha libur hari ini, jadwal off mingguannya ditambah cuti dua hari yang ia gabungkan menjadi satu. Huhh.. akhirnya libur yang cukup panjang setelah banyak sekali tragedi memusingkan yang Yisha alami selama sebulan ini.

Setan dalam tubuhnya sibuk berbisik menyuruhnya untuk kembali merebahkan diri diatas kasur dan tidur. Tetapi setitik itikad baik dalam dirinya mendorongnya untuk bangun untuk beraktivitas, meskipun ia sama sekali tak memiliki planning untuk hari pertama liburnya ini.

"Oh iya, kemarin kan abis di oleh-olehin sayur-sayuran sama mama, masak kali ya?"

Yisha mengikat rambutnya membentuk sebuah ponytail kemudian memasang apron masak berwarna hitam favoritnya itu.

Ia mulai membuka kulkas dan mengobrak-abrik isinya, masih utuh disana beberapa ikat sayur-mayur dan juga buah-buahan oleh-oleh dari mama kemarin sewaktu pulang dari acara reunian teman SMA yang diadakan disebuah kebun outdoor.

Untungnya mama juga membelikannya daging ayam mentah untuk diolah sewaktu-waktu kata beliau, tau saja bahwa anak gadisnya ini sedang dalam keadaan krisis.

Dengan terampil Yisha membersihkan bahan-bahan, menyiapkan bumbu, kemudian menumis sayur-sayuranya. Tak lupa juga ia membuatnya saus dengan resepnya sendiri, resep andalannya semenjak jaman SMA dahulu.

Hingga satu jam berlalu, bau sedap sudah mengisi dapurnya. Dua mangkuk penuh Chicken Salad berhasil ia masak dengan sepenuh hati.

"Ngga expect jadinya bakal sebanyak ini?"

Seketika terlintas sesuatu di otaknya, perempuan itu membuka rak dapurnya dan mencari beberapa kotak makanan di sana. Ia mengemas sebagian masakannya itu pada kotak-kotak tersebut kemudian mengemasnya dalam totebag kecil.

"Tapi kalau ga enak gimana ya? malu dong gue?" Ujar Yisha ragu-ragu, "Alahhhh kayak baru satu kali bikin chicken salad aja lo Yis!" Sambungnya, menepis semua keraguan yang sempat menghantui.

Karena matahari sedang terik diluar sana, Yisha tak mengambil jaket melainkan mengganti pakaiannya menjadi kaos oversize berwarna putih dan celana hitam sepanjang betis. Perempuan itu pun menyahut barang yang sudah ia siapkan tadi lalu berjalan menuju tempat yang menjadi tujuannya.

Saat hendak masuk, seorang anak kecil laki-laki menabraknya, "Eh eh..!" Anak kecil itupun bersembunyi dibalik sebuah aquarium.

"Eh eh sini dek!! haii?? kakak ngga marah kok jangan takut, kakak cuma kaget aja tadi.." Yisha mencoba mendekati anak itu dengan nada bicara yang sangat lembut. Perempuan ini memang suka sekali dengan anak-anak kecil, note: yang tidak rese ya.

"Hayo bocill sembunyi dimana kamu~~" Tanpa diduga Daffa muncul dari balik pintu dengan keadaan matanya sedang ditutup sebuah kain.

Langkahnya pelan dan hati-hati seraya tangan besar itu meraba-raba barang-barang di sekitarnya.

Sampai tangan itu sampai pada pucuk kepala Yisha, ia mengusapnya perlahan hingga kemudian turun ke pipi sang perempuan, laki-laki itu mencubit nya.

"Aw!!!"

"Loh??? suara kamu kok berubah jadi cewek Ju.. an.. " Tangan itu beralih membuka benda yang menutup matanya, kalimatnya semakin merendah ketika mendapati seseorang yang sedang berhadapan dengannya bukanlah Juan, melainkan Yisha.

"M-maaf mbak Yis.."

"Kalian lagi petak umpet nih ceritanya??" Tanya sang perempuan sambil menatap Daffa dan anak kecil itu bergantian.

Freaky Fishy - Kim LeehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang