𓆟 si brengsek

88 21 0
                                    

tingtong tingtong..

"YISHAA? SHAA??"

Suara yang begitu familiar terdengar dari arah pintu, benar saja, itu Jihan. Dengan pakaian kantornya yang masih melekat dan rambut berantakan khas orang yang baru saja pulang kerja.

"Kenapa Han??"

"Motornya Harsa di depan, dia kesini??" Perempuan itu bertanya tergesa-gesa.

Yisha hanya mengangguk pelan, metanya menyipit takut Jihan yang sudah pasti akan memarahinya.

Jihan memang sudah melarang Yisha untuk membukakan pintu rumahnya untuk Harsa, kapanpun itu. Karena ia tau, Harsa adalah orang yang tak bisa mengendalikan diri.

Dipersilahkan lah oleh sang tuan rumah untuk masuk, ia terkejut mendapati dua orang laki-laki di ruang tamu Yisha.

Satu orang dengan mata terpejam dan posisi tidur yang cukup aneh, dan yang satu lagi.. dia sedang duduk terdiam.

"Tapi lo nggak--"

"Enggak kok Han, gue masih utuh."

Jihan menghela nafas begitu berat, ia rela sepulang bekerja harus terburu-buru berkunjung ke rumah Yisha setelah Jevas bercerita bahwa Harsa menanyakan alamat rumah baru Yisha. Terlebih tadi pagi Winona juga sempat bercerita bahwa Harsa marah karena Winona menolak ajakannya untuk makan malam. Ia begitu khawatir Harsa akan nekat melakukan hal yang tidak-tidak.

"Mulanginnya gimana ya??"

"Rumah lo jadi bau alkohol Sha.." Jihan mengibaskan udara disekitar hidungnya.

"Dia bawa motor kan?" Tanya Daffa dengan nada kesal.

"Tapi kan dia masih mabuk Daf, mana bisa nyetir??"

"Kalau gitu biar gue anterin dia"

"Pake motor dia? nanti lo pulangnya gimana tapi??"

"Gimana aja asal dia cepet pulang dari rumah lo Yisha."

Kalimat itu sukses membuat Yisha tercekat, ragu jika ingin membantah lagi.

"Alamatnya.."

"Gue tau! gue pernah di kasih tau sama Jevas" Sahut Jihan yang langsung menghidupkan ponselnya dan mencari-cari chat yang berkaitan dengan alamat Harsa. "Ini!" Ia menunjukkannya pada Daffa.

"Gue tau daerah ini, biar gue anter."

"Serius lo bisa bonceng dia Daf?? Kalau jatuh ntar gimana?"

"Gue bawa mobil, motor dia biar dibawa karyawan gue"

Tak ada yang bisa didebatkan lagi, laki-laki itu kemudian menelpon seseorang. Tak lama sebuah sedan putih telah tiba di depan rumah Yisha.

Dengan malas Daffa memapah tubuh Harsa yang tak sadarkan diri itu untuk masuk ke dalam mobil, sementara supir mobilnya tadi ia mintai tolong untuk membawakan motor milik Harsa.

"Kok bisa ada dia juga??"

"Sumpah Han, asal lo tau ya.."

Yisha menutup rapat-rapat pintu rumah tersebut lalu menarik sang sahabat untuk kembali ke ruang tamu. Dengan detail ia ceritakan semua kejadian yang menimpanya dari datangnya Harsa tadi siang sampai Daffa pun ikut datang.

"Bjir, untung perumahan tetangganya ga berisik. Kalau dikampung udah abis digibahin ama tetangga lo masukin dua laki-laki ke dalem rumah."

"Makanya itu, gue juga ngerasa aneh. Tapi Daffa bener-bener ngelindungin gue tadi."

"CIYEEEEEE"

"Dih apasih, maksutnya kan ngelindungin gue dari Harsa yang lagi mabok"

"Tetep aja, perhatian banget dah, untung ada dia tadi soalnya gue bisanya ke sini ya pulang kerja"

Freaky Fishy - Kim LeehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang