𓆟 hunting tambak

113 15 1
                                    

"Yisha Yisha!"

"Hm?? Apa na?"

"Kira-kira kalau gue ngajak Harsa ngedate dia mau ga ya???"

"HAH? SERIUS LO??"

"Kenapa sih kok kaget banget gitu Sha??"

Yisha menggeser kursinya mendekati Winona lalu memegang bahu sang teman dengan kedua tangannya.

"Dengerin gue ya Winona, harusnya yang ngajak ngedate itu si Harsa, bukan lo. Plis lah"

Winona memanyunkan bibirnya, "Habisnya Harsa ngomong doang, dari dulu bilang kalau mau ngajak gue ke timezone lah, ke pantai lah, apalah. Ga ada satupun yang terwujud Sha, cape gue."

"Dasar cowo kampret emang"

"Jangan diejek gitu doongg.."

"Iya engga engga, sorry"

Yisha merasa beruntung dulu ia berhasil mengurungkan niatnya untuk suka kepada laki-laki bernama lengkap Imanuel Harsa Winanda ini. Ya, benar, dulu sewaktu pertama kali bekerja di sini Harsa sempat menarik perhatiannya, laki-laki tampan divisi marketing ini selalu membantunya ketika kesulitan beradaptasi, ia juga sangat berperilaku baik dan halus kepada Yisha. Itu semua hampir membuat Yisha jatuh cinta.

Tapi setelah cukup lama Yisha memperhatikan, ternyata perlakuan halus Harsa itu tidak hanya untuknya seorang, tapi Yisha juga sering melihat Harsa berperilaku manis kepada perempuan lain.

Memang tak salah memiliki sifat friendly seperti itu, namun Yisha rasa ia tak akan kuat jika berdampingan dengan laki-laki se friendly Harsa. Maka dari itu ia membuang jauh-jauh perasaannya yang baru saja akan tumbuh itu.

Terlebih setelah Winona mengaku bahwa ia sudah lama menyukai Harsa, semakin mantap pula niat Yisha untuk melupakan laki-laki itu.

Untungnya Yisha adalah perempuan yang mudah sekali move on, jadi itu semua tidak menjadi masalah yang besar baginya.

"Waduh maaf menganggu obrolannya ya mbak-mbak, tapi saya ada perlu nih sama mbak Yisha" Ujar Pak Faruk, sang kepala chef di dapur restoran.

"Ada apa pak Faruk??"

"Begini mbak, supplyer ikan buat kitchen tadi baru aja konfirmasi kalau tiga hari kedepan itu terakhir mereka supply ikan ke kita, jadi harus secepat cari supplyer baru mbak Yis"

"Diberitahunya memang se mendadak ini pak??"

"Iya, katanya perusahaan tambak mereka dibeli sama orang terus mau di alih fungsi tanahnya jadi mall"

"Yaampun, terus.. Pak Faruk punya kenalan ngga orang yang nambak gitu??"

"Nah itu, saya punya dua kenalan yang tadi sudah saya hubungi, ternyata yang satu sudah berhenti nambak dan satunya lagi susah banget dihubungi, makanya saya cepat-cepat bilang ke mbak Yisha agar dibantu mencarikan"

"Oh gitu ya pak, oke deh nanti saya usaha cari kan, tapi kalau nemu nanti saya ngga langsung bikin kontrak ya pak Far, nanti panjenengan liat dulu barang mereka cocok apa ngga sama kebutuhan resto, kalau cocok baru saya acc kontrak resmi"

"Siap kalo soal itu mbak.."

"Terimakasih informasinya ya pak Faruk.."

"Nggeh-nggeh saya juga terimakasih sudah dibantu" Yisha hanya membalas dengan senyuman.

Huhh, bertambah lagi masalah yang harus ia selesaikan.

"Semangat Yisha! Lo pasti bisa!!" Monolognya menyemangati diri sendiri.

Kemana lagi ia bisa mengomel tentang masalah yang ia hadapi saat ini, Jihan pastinya juga sedang pusing dengan masalahnya sendiri.

Dan soal si kembar 5.. mereka semua sudah mati. Sepulang ia bertanya kepada si penjaga toko hari itu, benar saja dua ikannya yang masih hidup itu juga ikut mati menyusul tiga lainnya.

Kini aquarium nya kosong, tanpa ikan maupun air. Ia berniat untuk membeli ikan lagi nanti saat ia sudah memperoleh gaji, sekalian melunasi tunggakannya, pikir Yisha.

Malam harinya ia langsung sibuk berkutat dengan laptopnya, mencari informasi supplyer-supplyer ikan yang kira-kira bisa ia kontak untuk diajak bekerja sama. Hingga akhirnya ia menemukan dua calon yang langsung akan ia datangi esok.

...

"Ini ngga bisa turun lagi pak??"

"Gabisa mbak udah segitu harganya"

"Soalnya ini saya kan mau ambil banyak pak, buat kontrak berlangganan juga ke bapak, bisa bapak pertimbangkan lagi??"

Si pemilik tambak hanya menggeleng, tak disertai senyuman sedikitpun.

"Yasudah pak, kalau misal saya jadi ambil disini saya kembali besok ya pak, terimakasih dan maaf mengganggu waktunya"

Setelah mendapat penolakan tawaran itu Yisha belum menyerah, ia akan langsung mendatangi tempat kedua yang ia sangat harap akan bisa cocok dengan apa yang ia cari.

Saat sampai didepan tempatnya, bau busuk menyeruak menusuk indra penciumannya. Perlahan Yisha memasuki area tambak kedua, baunya semakin dan semakin tajam.

"Eh mbaknya yang kontak saya kemarin ya?"

"Iya pak benar, bagaimana k-huekkkk" Tak bisa ditahan, ia merasa begitu mual dan tak lagi sanggup menghirup bau yang seperti gas beracun itu.

"Waduh waduh maaf ya mbak"

Beberapa saat kemudian Yisha berjalan gontai keluar dadi tambak, yang satu ini gagal lagi.

Ia kembali ke kantor tepat saat jam makan siang.

"JIHANNNN HUEUEUEUEEEEE GUE CAPE BANGETTTT"

"Anjir bau amis lo!" Ejek Jihan yang reflek menghempaskan sahabatnya yang hendak memeluk dirinya itu

"Ih jahat banget"

"Lo bau lele Sha"

"Sttt diem atau gue sumpel mulut lo pake lele idup"

"Hahahaha, masih belum nemu??"

"Belum Jihannnnn, kalau udah mah gue udah sumringah sekarang"

"Yaampyonnn kasihan kali bestie aku nii, yang sabar ya, gue cuma bisa bantu doa"

"Tai"

Kali ini mereka makan di kantin kantor karena menunya cukup menggugah selera, yaitu soto ayam kesukaan mereka berdua.

"Gue harus diving ke mana lagi iniii, selain dua tempat yang gagal tadi tambaknya jauh-jauh banget, gosong muka sama tangan gue ntar nyetir kesana siang bolong begini"

"Eh eh eh berhenti scroll! itu lumayan deket tuh!" Jihan menghentikan layar iPad Yisha saat ia melihat satu tambak dengan letak yang tak terlalu jauh.

"Tapi itu keliatan fancy banget njir gue takut gabisa nawar, kan gini-gini gue disuruh nyari kualitas paling bagus tapi dengan harga yang bersahabat."

"Coba dulu aja kali" Jihan memiringkan mata ketika tangannya memperbesar foto tambak tersebut dari google maps, "K-Fish..."

"Heh K-Fish?? bentar deh"

Yisha membuka ponselnya untuk mengecek kata kunci yang sedang menancap dalam otaknya itu.

"IYA ANJAY BENER K-FISH, pantesan tuh penjaga toko pernah bilang kalau bosnya baru buka cabang tambak ikan.."

"Hah?"

"MAKASIH JI! BESOK GUE DATENGIN TU ORANG"

"Hah? apasih? Ha'ah dah"

...

yang nyider dimimpiin hantu ikan😟🫵
⭐~!!

Freaky Fishy - Kim LeehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang