𓆟 juan

81 22 1
                                    

"Bangun! bangun! bangun! ayo bangun dasar kebo!!"

Hantaman bantal tepat mengenai kepalanya, mengganggu sukma yang masih berkelana di bawah alam mimpi.

"Bangun Yishaaaaaaa"

Perempuan itu hanya meregangkan badannya kesana kemari tanpa sedikitpun niat untuk membuka kelopak matanya.

"Daffa di bawah noh!"

"HAH? DAFFA??"

Jihan yang sudah bersiap dengan guling di tangannya langsung meluncurkan benda itu lagi-lagi tepat ke arah kepala sahabatnya, "Giliran Daffa aja langsung bangun lo"

"Ngapain Daffa ke sini???"

"Nggak, ga ada Daffa. Sekarang lo cuci muka siap-siap kita jogging bareng. Mumpung gue di sini loh??"

Malas sebenarnya, tapi menolak ajakan Jihan adalah suatu hal yang percuma.

Mereka berdua pun berlarian kecil mengelilingi komplek, sesekali berhenti untuk menyapa dan memberi makan kucing jalanan. Ini memang kebiasaan Yisha sejak dulu, kemanapun ia keluar ia akan selalu membawa satu kantong makanan kucing pada sakunya.

Setiap melihat kucing di jalan ia teringat Joey.. kucing kesayangannya yang tinggal di rumah lamanya.

"Oh iya Joey masih ada kan Sha??" Bagai bisa membaca pikiran sahabatnya, pertanyaan yang bagus Jihan..

"Ada, di rumah mama"

"Kenapa ngga lo bawa aja?? kan bisa jadi temen tuh kalau lo kesepian"

"Kalau gue tinggal kerja yang ngurusin siapa Han??"

"Iya juga sih"

Tangan halusnya terus mengelus bulu kucing berwarna putih abu-abu yang tak kalah halusnya itu.

"Eh btw komplek lo enak banget kalau buat jogging, mana ada tamannya lagi"

"Gue aja baru tau kalau ada taman beginian di sini"

"Astaga Sha, bergaul"

"Yeee lo kira gue mengurung diri di rumah mulu gitu?"

"Abisnya, lo pindah ke sini udah berapa bulan coba?"

"Lumayan lama sih"

"Masa ga pernah keluar sampe sini-?"

"MAMAAA!!!"

Seorang anak laki-laki berlari ke tempat mereka berdua duduk, anak kecil itu membawa ice cream berwarna ungu yang sudah meleleh dan berantakan melewati telapak tangan hingga lengan mungilnya.

Yisha terkejut ketika anak itu memeluk kakinya sebagai sasaran, tangan lengketnya menyalurkan lelehan ice cream pada pakaian Yisha.

Ia membuka topi yang dikenakan oleh anak itu perlahan, "Loh Juan? ke sini sama siapa??"

"Sama Mas Daf, aku lagi sembunyi inii"

"JUANNN" Mendengar teriakan itu Juan langsung berlari bersembunyi di balik badan Yisha.

"Kenapa ini??"

"Itu Juan habis mencet toa penjual ice cream nya langsung kabur"

Sontak Yisha tertawa mendengar penjelasan Daffa, pasti ia malu sekali berkat ulah anak kecil ini.

"Yaampun Juann, sini dulu deh" Ia berbalik dan menggendong Juan, kemudian ia bawa lah anak itu menuju wastafel terdekat yang ada di taman.

Dengan telaten Yisha membersihkan lelehan ice cream yang membuat tangan Juan kotor dan lengket.

Freaky Fishy - Kim LeehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang