𓆟 soal harsa dan daffa

108 21 2
                                    

Sinar matahari mulai menerangi bumi, mengusir kegelapan malam dengan perlahan. Burung-burung mulai bernyanyi riang, menyambut pagi yang cerah untuk hari yang baru ini.

Mata Yisha mengerjap beberapa kali ketika sinar matahari mulai masuk dan menembus jendela kamarnya, membuat pandangannya yang masih terlelap sedikit silau.

"Hoammm" Ia menarik tangannya ke atas untuk meregangkan tubuh sebelum memulai aktivitasnya hari ini.

Jarinya bergerak menekan tombol on pada speaker musik, tak lupa laptopnya memutar playlist yang ia buat khusus untuk membangkitkan rasa semangat. Dulu, playlist tersebut sering ia gunakan saat mengerjakan tugas sekolah yang menumpuk. Karena sekarang ia sudah bekerja, tugas-tugas sekolah menjengkelkan itu telah berganti dengan pekerjaan yang jauh lebih menjengkelkan lagi.

Sambil bersenandung ria, akhirnya ia selesai memasak dan bahkan membersihkan rumahnya.

Matanya tertuju pada aquarium kosong yang terpajang di ruang tamu, ia belum membersihkan bagian bawah meja tempat benda itu berdiri.

Ia mencoba mengangkat aquarium nya dengan sekuat tenaga, namun ternyata benar-benar berat. Sebenarnya bisa saja Yisha mengangkatnya, hanya mengangkat di tempat, tapi untuk memindahkannya.. mungkin harus dipikir dua kali terlebih dahulu.

"Hmm minta tolong siapa ya?"

Daffa, Daffa, dan Daffa. Hanya itu nama yang terlintas di otaknya sekarang.

Ia pun mengirimkan sebuah pesan kepada laki-laki itu.

Yisha kira jasa-jasa seperti itu memang akan dikerjakan oleh karyawan mereka, tapi siapa sangka bahwa Daffa sendiri yang membuat janji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yisha kira jasa-jasa seperti itu memang akan dikerjakan oleh karyawan mereka, tapi siapa sangka bahwa Daffa sendiri yang membuat janji.

Katanya sih karyawan-karyawan toko nya sedang banyak sekali job, sesibuk itu kah mereka??

Ia mengangkat bahunya acuh kemudian kembali kepada aktifitas nya lagi hingga tak sadar waktu begitu cepat berlalu hingga terik matahari sudah terlewat dan berganti dengan sejuknya sore hari.

Bukannya Daffa yang berkunjung, ia malah mendapat seorang tamu tak diundang.

"Harsa? lo tau darimana alamat baru gue??"

"Dari Jihan"

Sebentar, seperti ada yang janggal, mungkinkah sahabatnya itu memberikan alamat Yisha secara cuma-cuma kepada Harsa?

"Gue tamu loh? ga di suruh masuk nih?"

"Ah iya iya masuk sini"

Yisha mempersilahkan laki-laki itu untuk duduk di ruang tamu, ia juga menyuguhkan minuman dan beberapa camilan diatas meja.

"Bagus rumah lo Sha, jadi ntar kalau kita nikah kita bakalan punya dua rumah ya?"

"Mulut. Ngaco mulu dah lu"

Freaky Fishy - Kim LeehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang