Extended

235 32 6
                                    

Semua memutuskan untuk memperpanjang masa tinggal mereka untuk sebulan ke depan, agar bisa fokus mencari keberadaan Yoongi. Appa Min segera mengurus semua dokumen mereka agar mereka tidak bermasalah dengan hukum disana. Sudah dua bulan mereka mengelilingi New York, berharap menemukan tanda-tanda keberadaan Yoongi, tapi nihil. Yoongi tidak dapat mereka temukan dimanapun.

Hari ini Jimin kembali ke Times Square, tempat dimana seharusnya Yoongi menemui dirinya dan yg lain. Namjoon dan Jin ikut menemani Jimin. Appa Min, Eoma Aera dan Eoma Park sedang ke Embassy Korea untuk melaporkan masalah ini sekaligus mengurus izin tinggal mereka. Sementara yg lain meneruskan pencarian mereka dengan berpencar ke segala penjuru kota New York.

"Kita hanya perlu menunggu Yoongi Hyung disini, Hyung." Jimin mencoba tersenyum walau hatinya perih.

"Jim....." Jin tercekat menatap Jimin.

"Yoongi Hyung pasti akan datang Hyung," Jimin tersenyum getir memandang lalu lalang orang didepannya, "dia sudah berjanji padaku Hyung. Kata Yoongi Hyung, kalau aku tersesat, aku hanya perlu kembali kesini, karena Yoongi Hyung akan datang mencariku, Hyung."

"Jimin....." Jin benar-benar sudah tak sanggup berkata-kata lagi. Dia tau Jimin sangat terpukul atas kejadian ini dan benar-benar sangat merindukan Yoongi. Namjoon merengkuh pundak Jin, "biarkan saja dulu sebentar Jimin, baby. Dia butuh waktu untuk sendiri."


Di sisi lain, dekat tempat Jimin berdiri bersama Namjoon dan Jin, Yoongi dan Yeonjun baru saja keluar dari sebuah toko pakaian. Yeonjun memang mengajak Yoongi untuk membeli beberapa baju untuknya. Mereka berdua keluar dari toko pakaian tersebut dan segera berjalan menuju parkiran mobil Yeonjun. Mereka pun berjalan menuju ke arah Jimin, Namjoon dan Jin.

"Hyung......" Jimin menjerit melihat sosok Yoongi. Dia berlari menghampiri Yoongi dan langsung memeluknya.

Sementara Yoongi yg terkejut, reflek melepaskan pelukannya dengan Jimin, membuat Jimin menatapnya dengan bingung, "Hy-hyung..... "

"Anda siapa?" tanya Yoongi dengan tatapan tajam.

Namjoon dan Jin sekarang sudah berada di samping Jimin.

"Yoongi, apa kamu tidak ingat pada Jimin? Pada kami?" tanya Namjoon menatap Yoongi.

Yoongi mengerjap-ngerjapkan matanya dengan bingung dan menatap Yeonjun disampingnya.

"Maaf mungkin kalian salah orang." Yeonjun tersenyum menatap Jimin, Namjoon dan Jin."

"Maksudmu?" Tanya Jin yg juga masih kaget melihat sikap Yoongi pada Jimin.

"Dia bukan Yoongi yg kalian maksud. Dia Suga, kekasihku," Yeonjun menggandeng tangan Yoongi, "Ya kan sayang?"

Yoongi mengangguk dan tersenyum menatap Yeonjun, "sure."

Tangis Jimin pecah. Jin segera memeluk Jimin.

"Yoon, apa kamu benar-benar tidak mengenali kami? Itu Jimin kekasihmu, Yoon," ucap Namjoon dengan nadanya yg mulai meninggi, "sudah dua minggu kami mencarimu. Kekasihmu sampai tidak cukup tidur dan tidak cukup makan karena memikirkanmu. Kami semua sangat cemas, Yoon."

"Maaf sepertinya kalian salah orang," Yoongi menatap Namjoon, "aku bukan Yoongi yg kalian maksud. Namaku Suga."

Namjoon terbelalak tak percaya menatap Yoongi.

"Kajja, kita pulang." Yoongi menggandeng tangan Yeonjun, membawanya menjauhi Namjoon, Jin dan Jimin.

"Yoongi Hyung......." panggil Jimin ketika Yoongi beranjak menjauh. Tapi Yoongi tak menindahkan panggilan Jimin, dia terus melangkah.

Sampai Jimin berteriak, "Daddy Yoongiiiiiiiiii......."

Yoongi sontak menghentikan langkahnya. Ada rasa yg begitu familiar dan hangat menyeruak dari dalam diri Yoongi, Dia mematung terdiam. Sampai Yeonjun harus menyeretnya untuk segera menuju mobilnya dan kemudian membawa Yoongi pulang ke apartemennya.

Jimin terduduk dengan tangisannya, "Daddy Yoongi, apa kau sudah benar-benar melupakanku?"

Namjoon segera jongkok untuk meraih tubuh Jimin yg medadak terkulai lemas. Jimin pingsan di tangan Namjoon. Jin langsung merasa sangat khawatir melihat Jimin dan meminta Namjoon menggendong Jimin. Dengan Jimin dalam gendongan Namjoon, mereka bertiga pun bergegas kembali ke Hotel.

Dalam perjalanan pulang, Yoongi nampak banyak terdiam. Kejadian tadi begitu mengusik pikirannya, apalagi ketika pemuda manis yg nampak histeris melihatnya dan memeluknya, bahkan menyebutnya sebagai kekasihnya.

"Apa dia memang kekasihku?" gumam Yoongi dalam hati, "tapi aku bersama Yeonjun sekarang."

Dua minggu sejak Yoongi tinggal dengan Yeonjun, di suatu malam disaat hujan lebat datang, Yeonjun yg waktu itu sedang menonton TV bersama Yoongi mendadak menggeser tubuhya hingga menempel pada tubuh Yoongi. Yoongi saat itu hanya terdiam, tak tau harus berbuat apa. Sampai Yeonjun merebahkan kepalanya di pundak Yoongi sambil berkata, "Aku rasa aku jatuh cinta padamu, Suga."

Yoongi terperanjat mendengarnya, "Apa kamu yakin, Jun. Kita baru saja kenal, dan aku sendiri masih belum bisa mengingat diriku sendiri."

Yeonjun mengangkat kepalanya dari pundak Yoongi dan menatap Yoongi, "aku tak peduli masa lalumu, Suga. Aku mencintai dirimu yg sekarang dengan segala kelebihan dan kekuranganmu."

"Tapi bagaimana kalau ternyata aku masih punya kekasih dan sekarang dia sedang cemas mencariku?" tanya Yoongi balas menatap Yeonjun.

"Nanti kau tinggal memilih salah satu diantara kami berdua," jawab Yeonjun tersenyum, "dan aku yakin kau akan tetap memilihku, Suga."

"Yeonjun........" Yoongi tersendat. Dia bukannya tak menyukai Yeonjun. Dia menyukai Yeonjun dengan segala tingkah lakunya yg selalu bisa membuat Yoongi tertawa. Tapi dia tidak yakin dengan perasaannya sendiri. Karena dia ingin bisa mengingat dirinya sendiri dulu. Bagaimana kalau benar dia masih punya kekasih dulu sebelum ingatannya hilang? Atau bagaimana kalau dia masih mempunyai keluarganya yg juga mencemaskannya sekarang?

"Aku mencintaimu, Suga." Yeonjun bergerak mendekati wajah Yoongi dan kemudian melumat bibir Yoongi dengan penuh gairah. Dia sudah tak tahan. Seminggu ini dia mati-matian menahan hasratnya untuk mencium Yoongi setiap kali dia bersamanya.

Yoongi tergagap akan ciuman Yeonjun. Hatinya seakan menolak ciuman tersebut. Sebersit rasa bersalah muncul dalam benak Yoongi, membuat Yoongi menjauhkan dirinya dari Yeonjun.

"Ke-kenapa, Ga?" tanya Yeonjun yg melihat Yoongi memutus ciuman mereka.

"Mianhe, Jun," ujar Yoongi, "aku tidak bisa melakukannya sebelum aku benar-benar yakin akan perasaanku padamu. Lagipula aku hanya ingin secepatnya bisa kembali mengingat siapa diriku sebenarnya."

Yoongi pun bangkit dari duduknya dan segera masuk ke kamarnya dan menguncinya.

"Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku, Suga," ucap Yeonjun menyeringai, "tak kan kubiarkan siapapun merebutmu dari tanganku, termasuk masa lalumu."

Only You, As Always (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang