Mengurai Rindu (🔞)

479 54 9
                                    

Yoongi dan Jimin sudah tiba di kamar Hotel yg Jimin tempati. Tepat setelah pintu kamar tertutup, Yoongi langsung melumat bibir ranum Jimin, membuat Jimin sedikit terkejut, tetapi kemudian membalas lumatan Yoongi dengan penuh gairah.

Mereka terus berciuman hingga Jimin menidurkan dirinya di atas tempat tidur dengan Yoongi mengukungnya di atas.

"I miss u so much, baby." Yoongi melepaskan tautan bibir mereka dan memandang Jimin dengan penuh rindu.

"I miss u too, daddy." ucap Jimin sensual mengerling menggoda Yoongi.

"Say it again, baby boy." Smirk Yoongi muncul di wajahnya.

"Daddy Yoongi......" Jimin mendesah.

Tanpa ba bi bu lagi, Yoongi kembali melumat bibir Jimin dan menyesapnya, membuat Jimin semakin mendesah, "aaaahhhhh...... eeunngghhh..... ah ah aaahhh....."

Yoongi kemudian menjilat lembut leher jenjang Jimin yg terekspos bebas. Disesapnya kuat-kuat leher Jimin untuk meninggalkan tanda kepemilikannya disana. Puas bermain di leher Jimin, bibir Yoongi segera turun dan bermain di kedua nipple Jimin yg nampak begitu tegang.

Mulut Yoongi sibuk bermain di sekitar nipple Jimin, sementara tangan Yoongi turun ke bawah dan meremat lembut junior Jimin. Dengan tergesa Yoongi membuka celana Jimin dan segera membuangnya sembarangan.

"Daddyyyy...... aarrrghhhhh..... akh akh aaakkkhhh........" Jimin ribut sendiri dalam baluran erangan dan desahannya yg semakin menjadi-jadi.

"Apa juniornya my baby, miss his daddy?" tanya Yoongi yg menyeringai menatap Jimiin yg nampak kacau sekarang.

"Yes, dadyyyy..... aaahhhh..... don't stop dadddyyy..... aaarrggghhh....." Tatapan Jimin begitu mengiba sesaat setelah Yoongi melepaskan genggaman di junior Jimin.

"Say it again, Baby." Yoongi terus menatap Jimin intens.

"Daddy Yoongi......" pinta Jimin, "pleaseeeee......."

Yoongi mengecup bibir Jimin sebelum tangannya kembali bermain di junior Jimin. Dengan gerakan ke atas dan ke bawah, tangan Yoongi memompa junior Jimin. Jimin kembali mendesah. Tubuhnya meliuk ke kanan dan ke kiri karena kenikmatan yg diberikan Yoongi di juniornya.

Sampai Jimin menjerit, "aaarrrrghhhhh...... dadddyyy Yooongiiiii......" Cairan cum Jimin sukses meluncur bebas mengenai perut Jimin dan Yoongi.

Jimin terkulai lemas setelah pelepasannya. Yoongi merebahkan dirinya disamping Jimin setelah membersihkan perut mereka berdua.

"Bagaimana rasanya, baby?" Yoongi menatap Jimin yg terpejam.

Jimin membuka matanya, "I want more, daddy....."

Yoongi tersenyum sambil mengusap surai rambut Jimin yg basah karena keringat, "Don't ask me to stop then, baby."

Jimin tersenyum. Dia segera menaiki tubuh Yoongi dan mulai mencium bibir tipis Yoongi, "I don't wanna stop either, daddy."

Yoongi menarik tengkuk Jimin agar dapat lebih dalam menciumnya, sementara tangan satunya meremas bokong Jimin dengan diiringi tepukan yg cukup membuat libido Jimin kembali melesat naik.

Jimin turun menyusuri leher Yoongi, kemudian nipple Yoongi dan berakhir di depan junior Yoongi yg sudah menjulang tegak berdiri menantang untuk dijamah. Tanpa ragu, Jimin segera mengulum junior Yoongi dan memainkannya.

"Ahhh babyyyy...... kenapa kamu semakin pintar bermain dengan juniorku.....eeuunnghhh...... ah ah ah ah ah....." Kali ini Yoongi yg begitu ribut. Sungguh dia merindukan sesi bercinta mereka berdua yg sudah menjadi candu bagi Yoongi. Tak ada yg bisa memuaskannya selain Jiminnya. Dan tak ada yg bisa membangkitkan gairah selain Jiminnya. Serta tak ada yg bisa memberikan kenikmatan kepadanya selain Jiminnya.

Jimin terus memainkan juniornya, membuat nafas Yoongi begitu memburu diserang kenikmatan yg tiada tara. Sungguh dia ingin waktu berhenti sejenak, agar dia bisa selamanya merasakan kenikmatan dunia yg begitu memabukkannya.

Sampai Jimin kembali mencium bibir Yoongi, "fuck me, daddy....."

Yoongi tersenyum membelai wajah Jimin, "Sure baby boy, wanna fly together?"

Jimin mengangguk dan memposisikan dirinya menungging di depan Yoongi. Bokongnya dia goyangkan menggoda Yoongi. Yoongi menepuk bokong Jimin berulang kali membuat hasrat keduanya melonjak cepat.

Yoongi memposisikan juniornya didepan lubang Jimin. Tangannya memegang pinggang Jimin, "bersiap sayang, ada yg mau mengamuk melepas rindu."

"Aarrrghhhh...... dadddyyyyyy......." Jimin menjerit begitu junior Yoongi memasuki lubangnya. Rasanya masih terasa sama ketika mereka melakukannya untuk pertama kali.

Yoongi memeluk Jimin dari belakang dan mengecup punggung Jimin, "Mianhe, baby, apakah sakit? Mau daddy hentikan?"

Jimin menggeleng, "no daddy, please keep going...."

Yoongi mengangguk dan mulai bergerak di dalam lubang Jimin. Teriakan tertahan Jimin berubah menjadi erangan tak berkesudahan. Yoongi menyesuaikan irama gerakannya sambil menumbuk titik spot Jimin, membuat tubuh Jimin sedikit menggelinjang karena diserang kenikmatan yg diberikan Yoongi.

"Daddyyyy....." Jerit Jimin, "faster daddyyy...... aarrghhhh..... ah ah.... aakkhh......"

Yoongi mempercepat tumbukannya, membuat Jimin semakin mendesah tak karuan.

"Daddy, mau cccuuummmm......" Klimaks Jimin akan segera datang.

"Bersama, baby," sahut Yoongi mempercepat gerakannya, "Let's fly together...."

"Daddy Yoongiiiiii......" Jerit Jimin saat klimaksnya datang.

Begitu pula Yoongi yg menjerit memanggil nama kekasihnya, "Jiminieeeeee......"

Jimin ambruk di kasur dengan Yoongi berada di atas punggungnya. Yoongi mengecupi seluruh tubuh Jimin sebelum mulai membersihkan diri mereka berdua. Setelah itu Yoongi menyelimuti tubuh telanjang mereka dan membawa Jimin ke dalam pelukannya.

"Saranghaeyo, baby boy." Yoongi mengecup kening Jimin.

"Nado saranghaeyo, daddy Yoongi." Jimin tersenyum menatap Yoongi.

Jimin menyamankan tubuhnya dalam pelukan Yoongi. Tak lama pun mereka berdua segera masuk ke dalam alam mimpi dengan senyuman tersungging sempurna di wajah mereka.

Only You, As Always (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang