Bagian 10

1.6K 90 26
                                    

Seorang bocah bersurai hitam dan pirang tidur dengan nyenyak di kasurnya. Tiba-tiba hidungnya mencium sesuatu yang sangat lezat. Ia pun terbangun dan mengikuti arah bau nikmat tersebut. Kedua kakinya melangkah menuju ke arah dapur. Ia pun terkejut melihat mamanya yang notabene anti dengan dapur sedang memasak dengan lihainya.

"Mama?"

Naruto menolehkan kepalanya menatap anak pertamanya yang sedang berdiri di samping meja makan. Ia pun tersenyum. Dan senyuman Naruto membuat bocah yang bernama Kawaki itu terpesona.

"Mama.. tersenyum?" Ucap Kawaki di dalam hati.

Naruto mematikan kompornya. Lalu ia menaruh semua masakannya di atas meja makan. Setelah itu ia menghampiri Kawaki yang masih terbengong dan memegang kedua bahu mungil Kawaki.

"Kawaki sayang, tolong bangunkan semuanya ya.." Pinta Naruto dengan masih memasang wajah tersenyumnya.

Kawaki menganggukkan kepalanya. Dan ia langsung melesat ke kamar kedua saudaranya dan kamar papanya.

Tidak lama kemudian, Sasuke dan anak-anaknya telah nampak dengan Ryu yang berada di gendongannya. Dan Naruto pun segera menghampiri mereka lalu mencium kening mereka. Kalau untuk Sasuke, Naruto mencium bibirnya dengan malu-malu. Tentu saja hal itu membuat Sasuke dan anak-anaknya gemas.

"Mamamama..."

Ryu merentangkan kedua tangan mungilnya ingin digendong oleh mamanya. Dan Sasuke pun segera memberikan Ryu kepada Naruto. Lalu Naruto segera mengajak suami dan anak-anaknya untuk sarapan.

Ketika mereka memasukkan satu suapan ke dalam mulut mereka, Sasuke dan ketiga anaknya begitu takjub dengan rasa masakan yang tidak biasanya. Kemudian Sasuke pun bertanya siapa yang memasak. Lalu Naruto menjawab kalau dirinyalah yang membuat masakan itu. Dan Sasuke pun sangat terkejut.

"Siapa yang mengajarimu memasak?" Tanya Sasuke penasaran.

"Tidak ada. Memangnya aku yang dulu tidak bisa memasak?"

Sasuke mengangguk.

"Mama tidak pernah memasak untuk kami. Semuanya dilakukan oleh bibi." Terang Menma.

"Benarkah?"

"Iya. Ini pertama kali kami makan masakan mama. Ini benar-benar lezat!!" Ucap Kawaki antusias.

Naruto terkejut. Apa ia yang dulu sangat sibuk sehingga tidak memperhatikan keluarganya?

"Baiklah. Mulai sekarang mama akan selalu memasak untuk kalian." Ucap Naruto dengan memperlihatkan senyumannya yang begitu sangat manis.

Sasuke dan ketiga anaknya terbengong. Naruto terlihat seperti seorang malaikat saat tersenyum.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Saat ini Itachi sedang mengemasi pakaiannya. Ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Mikoto yang melihat anak sulungnya yang akan meninggalkannya pun memasang wajah sedih.

"Apa kau benar-benar akan kembali ke Indonesia, sayang?"

Itachi menghentikan kegiatannya karena pertanyaan ibunya. Sebetulnya ia tidak ingin kembali ke Indonesia. Tapi ini adalah jalan satu-satunya untuk menebus kesalahannya.

"Maafkan aku, ibu. Ini adalah jalan terbaik."

Airmata Mikoto mengalir. Ia pun segera memeluk putra sulungnya. Dan mereka berdua pun menangis bersama.

"Tetaplah di sini, Itachi." Pinta Fugaku yang tiba-tiba berdiri di ambang pintu.

Itachi melepas pelukan ibunya. Dan ia pun berjalan menuju ayahnya berdiri.

ISTRIKU YANG DINGIN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang