Malam harinya pada pukul 11 malam, Naruto yang sedang berada di alam mimpi tiba-tiba terbangun. Ia merasa kalau dadanya penuh.
"Eunghh sakit.."
Ia terbangun dan mendudukkan diri bersandar di kepala ranjang rumah sakit. Kepala itu menunduk melihat dadanya. Ia terkejut karena dadanya basah.
"Dada Naru kenapa?"
Ia ketakutan. Kemudian ia menolehkan kepalanya melihat Itachi yang tertidur pulas di sofa. Ia ingin membangunkan Itachi namun ia tidak tega.
"Uhhh.."
Tiba-tiba ia ingin pipis. Ia berusaha mencoba turun dari ranjang. Saat ia berhasil menapakkan kakinya di lantai, sensasi dingin dirasakan oleh telapak kakinya. Ia pun semakin ingin pipis dan tidak tahan lagi.
Tangan kanannya memegang alat vitalnya yang terbalut celana rumah sakit untuk menahannya agar pipisnya tidak ke luar. Lalu ia melihat tangannya yang terdapat selang infus dan berpindah menatap tiang infus. Ia berfikir, bagaimana caranya ia membawa tiang infus itu ke kamar mandi? Tangan yang satunya buat menahan tititnya. Tidak mungkin ia memakai tangan yang satunya lagi.
"Ugh.. Naru tidak tahan.. Kakakkk.. Hiks.."
Naruto menangis pelan. Ia pun langsung terduduk di lantai dan mengompol.
Itachi yang mendengar isakan Naruto pun terbangun. Ia terkejut melihat Naruto yang duduk di lantai sambil terisak.
"Sayang!!"
Itachi segera menghampiri Naruto.
"Ada apa?"
"N-Naru ngompol.. Hiks.."
Kedua manik kelam Itachi menatap lantai yang telah basah oleh pipis Naruto. Lalu ia menatap lembut kedua bola mata indah Naruto.
"Tak apa, baby. Biar petugas kebersihan yang mengurusnya. Ayo aku antar ke kamar mandi."
Itachi pun membantu Naruto untuk berdiri. Kemudian ia menuntunnya perlahan menuju kamar mandi. Saat di dalam kamar mandi, Itachi melorotkan celana rumah sakit dan celana dalam Naruto.
𝐁𝐥𝐮𝐬𝐡
Benda menggantung yang sangat imut di depan mata Itachi membuatnya tergoda. Saat ini ia yang dalam posisi jongkok dan Naruto yang berdiri rasanya ia ingin meraup titit imut tersebut. Naruto mengernyitkan dahinya karena Itachi yang tidak jua bergerak dari posisinya.
"Kak?"
Itachi menggeleng cepat. Belum saatnya dia me-rape pria cantik di hadapannya. Ia harus bersabar dan membuat Naruto sangat bergantung padanya.
"Uhm!!"
Itachi segera berdiri dan menyiram pantat hingga kaki Naruto dengan air hangat. Lalu ia melap kulit putih susu itu dengan handuk kecil yang telah tersedia di dalam kamar mandi. Setelah itu Itachi menuntun Naruto menuju ke ranjang.
Naruto menggoyangkan-goyangkan kedua kaki mungilnya. Saat ini ia sedang duduk di tepi ranjang rumah sakit dengan kedua kaki yang menggantung. Ia sedang menunggu Itachi yang ke luar dari ruangannya untuk mengambilkan ia celana rumah sakit. Salahkan Itachi yang lupa menyediakan baju untuk dirinya.
𝐂𝐤𝐥𝐞𝐤
Pintu itu terbuka. Dan Naruto langsung memasang ekspresi cemberut.
"Hmft!! Kakak lama sekali!"
Naruto bersedekap dada dengan menggembungkan kedua pipinya. Karena ia terlalu lama menunggu Itachi mengambil celana untuknya.
Melihat ekspresi lucu Naruto, membuat Itachi terkekeh. Kemudian ia berjalan menghampiri Naruto dan mengelus pipi yang menggembung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU YANG DINGIN (TAMAT)
Historia CortaNaruto yang dulunya ceria berubah menjadi sosok yang dingin dan irit kata setelah dijodohkan dan menikah dengan Sasuke. Bagaimana kisah rumah tangga mereka? Jika anda berkenan silakan mampir dan membaca cerita saya. Semoga banyak yang suka dengan ka...