Meet again

195 31 6
                                    

Pagi hari cerah, halaman sekolah dipenuhi suara riuh rendah para siswa yang baru kembali dari libur panjang. Mereka tampak antusias dan penuh semangat. Beberapa anak berlarian, saling menyapa dengan pelukan hangat atau tos tangan, sambil berbagi cerita seru tentang liburan mereka.

Ditengah suasana ceria itu, ada seorang pelajar yang tampak berbeda dari yang lain. Adel, seorang anak kelas dua yang naik pindah ke sekolah itu. Wajahnya terlihat muram dan matanya sayu. Meski suasana sekolah dipenuhi keceriaan dan tawa, kehadiran Adel yang tampak depresi menjadi kontras yang mencolok.

kringgg.....

Bel berbunyi nyaring disepanjang lorong sekolah itu, Adel yang mendengar itu pun langsung menuju kelas barunya. Dia berdiri sebentar di depan pintu kelas itu, bukan untuk mengumpulkan keberanian. Namun, untuk menghapus pikiran-pikiran buruk nya agar sesaat ia terlihat sedikit semangat

Saat dia melangkah masuk, ruangan yang semulanya ramai dengan obrolan dan tawa tiba-tiba terdiam. Semua mata tertuju padanya. Guru kelas, yang sudah diberi tahu tentang kedatangan siswa baru, segera menyambutnya dengan hangat

"Nah, anak-anak dikelas dua kali ini kalian mendapatkan teman baru. Silahkan perkenalkan diri mu"

Adel pun mengalihkan pandangan nya dari guru ke arah teman-teman nya yang sudah penasaran dengan nya. Dia pun mengedarkan pandangannya, sampai ada tatapan dari salah satu pelajar yang duduk di deretan tengah kelas itu. Tatapan yang membuat bola matanya membulat dan mulutnya kelu sesaat

Deggg...

Seperti disambar petir, Adel merasakan dunia di sekelilingnya seakan berhenti. Suara bisik-bisik heran para siswa yang melihatnya terdiam tiba-tiba dikelas itu pun tak lagi terdengar, hanya ada detak jantung nya yang berdentum keras ditelinga nya

-

-

-

Ashel duduk dibangku kelas nya, matanya mengarah keluar tanpa benar-benar fokus pada apapun. Di luar, pohon-pohon bergoyang pelan tertiup angin, dan sinar matahari yang lembut menyusup melalui celah-celah daun, menciptakan bayangan-bayangan yang bergerak perlahan dilantai

Ashel duduk dikursi, nafasnya tertahan saat dokter mulai membuka perban yang menutupi matanya. Perlahan, cahaya mulai masuk merembes melalui lapisan perban terakhir, membuat Ashel menyipitkan mata yang belum terbiasa dengan terang

Ketika perban terakhir diangkat, dia perlahan membuka matanya. Pada awalnya, semua nampak buram dan tidak jelas, tapi sedikit demi sedikit, pandangannya mulai fokus. Bentuk dan warna nampak lebih jelas.

"Ashel.." panggil lembut seorang wanita

"Bunda?"

Seketika ruangan itu dipenuhi haru dan tawa secara bersamaan. Ashel menarik nafas dalam-dalam, merasakan semua emosi yang membuncah dalam dirinya. Ini adalah awal baru baginya, kesempatan kedua untuk melihat keindahan dunia yang selama ini hanya bisa dia bayangkan

***

"Ini non, surat dari 'Kak Del', kemarin waktu non operasi dia datang nyariin non karena katanya kalian ada janji sama dia tapi non ga keluar-keluar"

Ashel tersenyum simpul melihat surat yang kini sudah berada ditangannya

"Kalian sweet banget sih non, kalian pacaran ya?"

Bukannya menjawab, Ashel hanya tersenyum malu mendengar itu. Ashel pun mulai membuka kertas kecil itu dengan antusias

Hai cantiknya Kak Del, aku dengar kamu operasi mata ya hari ini? pantas saja kamu tak kunjung datang dari tadi

Aku harap operasi mu berjalan dengan lancar dan kamu bisa kembali melihat dunia. Walaupun nantinya kau takkan berjumpa lagi dengan ku, tapi ku harap dengan kembalinya penglihatan mu, banyak orang yang akan menerima mu dan mungkin suatu waktu akan ada juga yang menggantikanku

But forever, i will still love you more than anything
~Kak Del, always be here for you


Kata-kata diatas kertas kecil itu perlahan kabur, seolah-olah tinta itu meresap langsung kedalamnya hatinya yang retak. Matanya beralih dari kata-kata yang menyakitkan itu ke jendela, pandanganya kosong. Hatinya terasa hampa, seolah-olah seluruh kebahagiaan dan harapan yang pernah dia miliki telah diambil dalam sekejap

Surat itu jatuh dari tangannya, melayang perlahan ke lantai. Ashel menutup matanya, menahan air mata yang mulai mengalir. Tapi rasa sakit itu terlalu dalam, dan air matapun akhirnya terjatuh, menandakan awal dari kesedihan yang tak terelakkan

Ingatan itu terus berputar dipikirannya seperti puasaran air, tak teratur dan menyakitkan. Setiap suara di kelas-suara guru yang menyapa muridnya, bisikan teman-teman sekelasnya, bahkan suara tawa temannya yang nyaring-semuanya terdengar jauh dan tak nyata

Ashel pun menarik nafas nya dalam-dalam, berusaha menenangkan kekacauan didalam dirinya, hingga suara pintu terbuka dan diiringi dengan berhentinya semua orang bicara, membuat dia tertarik untuk melihat apa yang terjadi

Anak baru? batinnya

"Nah, anak-anak dikelas dua kali ini kalian mendapatkan teman baru. Silahkan perkenalkan diri mu"

Seorang wanita dengan rambut diatas bahu tampak mengedarkan pandangannya, hingga ia menatap Ashel. Matanya membulat sempurna dan mulutnya seketika kelu. Mereka berdua saling memandang dalam keheningan panjang. Entah apa yang dipikirkan oleh anak itu sehingga dia diam dengan waktu yang lama

"ekhem, nak tolong perkenalkan nama mu" ucap guru itu sedikit kuat

Badannya sedikit tersentak sesaat, dia pun menatap ke sembarang arah dengan tatapan linglung

"Ha-halo semuanya, namaku Adel" sedikit terbatah

Anak-anak kelas yang lain melihat tingkah aneh Adel , membuat mereka saling berbisik mengenai dia

"Baik semuanyaa! sudah cukup perkenalannya. Silahkan Adel ke tempat duduk kamu yang disana"

Menunjuk ke arah pojok kelas, dan itu dulu adalah posisi bangku favorit Adel karena dari sana dia bisa mengamati semua orang tanpa terlalu mencolok. Ia pun langsung melangkahkan kakinya ke arah yang di tunjuk gurunya, dan pelajaran pun dimulai.

Kriingg....

Bel istirahat berbunyi nyaring disepanjang lorong di iringi dengan sorakan para siswa. Beberapa detik kemudian para siswa berhamburan keluar dari kelas nya masing masing, seketika lapangan dan kantin penuh dengan para pelajar

"Shel, kita ke kantin yuk" seraya menggandeng tangan Ashel

Ashel pun mengangguk dan langsung berdiri dari tempat duduk nya menuju ke kantin bersama teman barunya Crishty

Peristiwa itu tak luput dari pandangan Adel yang sedari awal pelajaran sudah melihat Ashel tanpa henti, tak banyak omong ia pun langsung mengikuti langkah Ashel dan temannya itu

"Eh, anak baru" panggil salah satu siswa

Panggilan itu pun membuat langkah nya berhenti

"Kenalin nama ku Zee" sambil mengulurkan tangannya

Adel hanya diam dan berbalik pergi dari situ, ia kira tindakan Zee aku berhenti disitu. Namun, siapa sangka dirinya malah dibuntuti oleh wanita berambut pendek itu

"Jangan sombong dong, jarang loh aku ngajak orang kenalan" ucap Zee sambil berjalan mengikuti Adel

Langkah Adel pun terhenti, wajahnya menatap bingung pada lorong sekolah yang ada di depannya saat ini

"Tolong tunjukkan aku jalan ke kantin" Adel berkata pada Zee

"Akhirnya kau membutuhkan bantuan ku kan?" sombongnya
"Baiklah, karena aku orang yang baik hati dan tidak sombong. Ayo, ikuti aku, akan ku tunjukkan jalan ke kantin! let's go!!" lanjutnya antusias dan penuh semangat

Adel hanya menggelengkan kepalanya lelah melihat Zee yang memiliki excessive energy


>>>>
vote ny dong

Love Eyeless (End woy! lgsg baca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang