Adel yang baru saja selesai pelajaran olahraga dilapangan tampak berkeringat dan lelah. Seragam olahraganya basah oleh keringat dan rambutnya terlihat acak-acakan. Penampilan seperti itu membuat ia seperti orang gila, ditambah lagi dia senyum-senyum sendiri sedari tadi sambil berulang kali memegang bibir nya
Cuppp...
Bibir Adel bersentuhan dengan bibir Ashel secara tidak sengaja. Ashel menutup matanya merasakan benda kenyal itu dengan khidmat
bibir ini, seperti familiar bagiku batinnya
Ashel pun membuka matanya dan ia langsung menangkap netra Adel yang menatapnya. BIbir mereka masih bersentuhan, sehingga jarak wajah mereka kini sangat dekat
"Yeeaayyy, kita menang" sorak Cristhy yang kini sudah memeluk Zee sekarang dengan erat
Adel pun melepaskan tautan bibir mereka karena sadar akan teriakan Cristhy. Adel menatap sembarang arah memastikan bahwa tidak ada yang melihat mereka, dan untung saja semua teman-teman mereka saat itu hanya fokus pada Zee dan Cristhy
"Ma-maaf Shel" Adel bangkit dan langsung berdiri
Ashel pun mulai bangkit seiring dengan berdirinya Adel. Namun, Ashel masih bertanya-tanya, bagaimana bisa, bibir Adel terasa begitu familiar rasanya, seakan-akan ia sudah mencicipi benda itu berulang kali
"Wah senyum senyum sendiri mulu, plis jangan gila dulu Del" Zee datang sambil memberinya botol mineral
"Makasih" Zee hanya mengangguk sebagai balasan
***
"Nak!" Panggil seorang Guru
"Iya Bu?" Jawab Adel
"Kamu kelas berapa?"
"Kelas dua ipa 1 Bu"
"Kamu sekelas sama Ashel kan?" dijawab dengan anggukan
"Tolong kamu panggilkan dia ya, bilang kalau dia dipanggil Bu Haida ke kantor"
"Baik Bu, kalau begitu saya permisi ya Bu"
Sesampainya dikelas, ia pun langsung mencari keberadaan Ashel. Hingga Netra nya pun menatap kearah bangku milik Ashel, terlihat disana Ashel sedang tertidur dengan kedua tangan dilipat menopang kepalanya. Adel pun berjalan kearahnya berniat memanggil nya, namun tampaknya Ashel sangat pulas tertidur mungkin lelah berolahraga tadi. Ia jadi tidak tega membangunkannya
Aduh, bangunin ga ya? Tapi kalau ga dibangunin, nanti Bu Haida marah lagi batinnya bimbang
"Shel" panggilnya lembut
"Ashel bangun, kamu dipanggil Bu Haida tuh"
Ashel mulai terusik dengan panggilan Adel, ia mulai sadar namun masih enggan membuka matanya karena ia seperti mendengar suara yang familiar di telinganya
"Ashel" panggil Adel sekali lagi, masih dengan lembut. Kini Adel mulai mengusap rambutnya
Suara ini? Usapan ini? mengapa? mengapa tampak begitu familiar? siapa? siapa yang pernah melakukan ini pada ku? Ashel berkutat dengan pikiran nya dan masih enggan membuka matanya
KAK DEL Ashel menemukan jawabannya dan langsung membuka matanya tiba-tiba
Hal yang pertama kali ditangkap netra nya ialah Adel dengan tangan menggantung di udara, menandakan bahwa ia pelaku yang mengusap rambutnya tadi. Adel pun langsung berdiri tegap dan seketika gugup karena terus ditatap Ashel
"Eum.. ma-maaf shel, kamu tadi disuruh Bu Haida ke kantor nya" Adel yang gugup pun langsung pergi dari bangku Ashel
Ashel yang masih teringat akan hal yang diperdebatkan pikirannya, lantas berdiri dan membalikkan badannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Eyeless (End woy! lgsg baca)
RomanceMengapa aku tak bisa mencintaimu saat aku melihatmu? Bukankah cinta akan terasa disaat kita bisa saling melihat satu sama lain?, mendengar suara mu yang indah itu? dan meraba wajah mu yang tegas itu? aku ingin mencintaimu seperti itu~Ashel Cinta it...