Last

203 28 7
                                    

"Iya sayang, aku juga ga nyangka bakalan gitu"

Tawa gurau terdengar dari sepasang sejoli yang ada di barisan tengah itu. Yah, Ashel dan Alex.

Tentu saja, siapa lagi memang nya pasangan yang ada di cerita ini selain mereka

Seiring berjalannya waktu, Ashel mencoba menjaga jarak dengan Adel. Dia lebih fokus pada Alex dan berpura-pura bahagia. Namun, Adel semakin larut dalam cintanya pada Ashel. Setiap kenangan bersama Ashel terus menghantuinya. Dia tidak bisa menghapus Ashel dari hatinya, meskipun dia tahu bahwa Ashel telah memilih jalan yang berbeda

Adel semakin merasa terpuruk. Dia mencoba mencari pelarian dengan cara yang lebih ekstrim. Setiap malam, dia mulai menghabiskan waktunya di bar, meminum alkohol tanpa henti. Teman-temannya mencoba menasihatinya, tetapi Adel tidak mendengarkan. Dia hanya ingin menghilangkan rasa sakit yang terus menghantuinya.

"Sampai kapan sih kamu kaya gini Del?"  Tragis Marsha

"Sampai Ashel sama aku" Balas Adel dan kembali meminum minuman keras itu

-
-
-

Suatu malam, setelah perkelahian yang brutal, Adel pulang ke apartemennya dengan tubuh penuh luka dan darah. Dia duduk di lantai kamar mandi, menatap cermin dengan tatapan kosong.

"Apa yang sudah aku lakukan?" gumamnya pada diri sendiri.

Rasa putus asa menyelimuti pikirannya. Dia merasa tidak ada harapan lagi.Dengan tangan gemetar, Adel mengambil botol pil dari lemari obat. Dia menatap pil-pil itu, berpikir bahwa mungkin ini adalah jalan keluar dari semua penderitaan.

~END

Love Eyeless (End woy! lgsg baca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang