Chapter 6

144 20 3
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa di vote!!
.
.
.

~~~~~

Gaara berjalan dengan tenang di sepanjang lorong rumah kaca, menatap banyak nya tanaman hias serta bunga yang bermekaran dengan indah.

Mata jadenya sekilas melirik pada sudut ruangan, terdapat sebuah meja dengan tempat kopi yang telah disediakan, tak lupa beberapa biskuit yang sudah tersedia diatas piring.

'Pantas sejak tadi tercium aroma kopi'. batin Gaara.

Dengan perlahan ia menuangkan kopi panas itu kedalam secangkir gelas kosong, meminum sedikit demi sedikit kopi yang terasa pahit ditenggorokan nya.

Gaara berjalan kembali sembari membawa cangkir kopi ditangan nya, menatap kupu kupu yang tampak berterbangan kesana kemari, terlihat sangat indah.

Sepertinya yang dikatakan Matsuri benar, beristirahat dirumah kaca sembari menikmati pemandangan bukan lah hal yang buruk.
.
.
.
.
Itachi, berjalan dengan termenung menyusuri belakang mansion, pikiran nya tengah kacau sekarang.

'Nyonya Tsunade keadaan nya masih tetap sama. Sakura juga, ia harus masih terus diperhatikan, semakin hari keadaan nya tak kunjung membaik' pikir Itachi.

Membuang napas kasar, Itachi merasa semua terasa lebih menyusahkan.

'Tak ada waktu lagi, waktu perjanjian semakin dekat'.

'Aku harus menyusun rencana....'.

Itachi menatap kedepan, sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya. Gaara yang terlihat tengah bersantai.

Saat Gaara mengangkat kepala, mereka bertemu pandang menatap satu sama lain, lantas Gaara menunduk hormat, memberi sapaan biasa terhadap tuan rumah.

Itachi berjalan mendekat, sepertinya dia harus mengobrol pada pengawal istrinya.

"Aku mendengar banyak tentangmu selama perjalanan ku, sepertinya kau banyak berkeliaran ditempat ramai bersama Sakura" Itachi membuka obrolan, memegang beberapa daun tanaman yang menggantung dihadapan nya.

"Itu karena Nona Sakura menginginkanku" ujar Gaara.

"Tentu....memang itu lah kegunaanmu".

"Apa maksud anda?" Gaara meletakan secangkir kopi itu diatas meja, sedikit terkejut dengan barusan yang dia dengar.

"Semua yang kutempatkan disini pasti memiliki alasan dan fungsinya masing masing, mulai dari lukisan dan barang barang didalam rumah" Itachi menatap Gaara tak berekspresi.

"Termasuk dirimu".

Gaara terdiam mendengar itu, tangan dibelakang badan nya terkepal erat, ingin memukul mulut kurang ajar Itachi.

"Sepertinya anda salah paham, saya tinggal disini karena keinginan pemilik kediaman ini, Nona Sakura" Gaara menekan kata pemilik agar Itachi tau siapa yang sebenarnya tuan rumah disini. "Saya tak perlu izin orang lain untuk melakukan nya" lanjut Gaara.

SereiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang