Chapter 2

179 28 2
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa untuk di vote!!
.
.
.

~~~~~~

Ruang makan itu terasa sunyi, tak ada pembicaraan sama sekali dari sepasang suami istri yang telah lama berpisah. Tak ada bertanya kabar dan kesehatan, hanya diam dan makan. Asisten kedua orang itu hanya diam meringis menatap kedua tuannya tampak tak ada perubahan, dalam komunikasi.

"Selamat datang Kakashi, apa perjalanannya lancar?" nenek Chiyo bertanya pada seorang pria dewasa berambut perak disampingnya, tangan kanan Itachi.

"Ya nenek Chiyo, Perjalanan seperti biasa tak ada kendala apapun, pertemuannya juga berjalan lancar. Keadaan disini baik baik saja kan?" Kakashi pria berumur tiga puluh tahun itu terlihat berbeda dari biasanya, mungkin karena sudah setahun lebih ia tak melihatnya.

"Ya" jawab Nenek Chiyo seadanya.

"Padahal sudah tiga tahun sejak beliau menikah, tapi sampai sekarang aku masih saja tegang saat mereka makan malam bersama" ucap Kakashi. 'bahkan lebih tegang daripada rapat kerja' batinnya.

"Tapi sekarang lebih baik dari saat awal pernikahan kan?" Nenek Chiyo kembali menatap kedepan, dimana Nyonya Sakura kini hanya memakan beberapa potong buah saja.

"Benar, saat itu bahkan Nyonya Sakura ingin menyiram air ke tuan Itachi, untung saat itu aku mampu menahan itu semua, ya walaupun pakaianku justru basah terkena air"

"Entah apa yang terjadi, tapi saat itu Tuan Itachi yang biasa bersikap tenang malah menyahuti semua perkataan Nyonya Sakura" Nenek Chiyo menghela napas, jika diingat ingat lagi kejadian malam itu, ingin rasanya ia keluar dari mansion ini.

"Dan akhirnya Nyonya Sakura menyiram air kearah Tuan Itachi" Kakashi melirik kedepan, Itachi masih bersikap seperti biasa, tenang dan tanpa ekspresi.

"Astaga! lagi lagi Nyonya Sakura hanya makan sedikit" Nenek Chiyo bergumam lirih, menatap Sakura yang kini menaruh garpu dan sendok makan kearah piring, tanda ia selesai dengan makanannya.

Itachi hanya melirik sekilas, tak memperdulikan istrinya yang hanya diam tak melakukan apa apa. Bahkan steak daging yang terlihat menggugah selera terlihat utuh dipiringnya, sama sekali tak ia sentuh.

"Sebenarnya apa alasan mereka tetap melangsungkan makan malam bersama jika keduanya merasa tak nyaman satu sama lain?" Kakashi bertanya, menatap Nenek Chiyo yang menatap lurus kearah depan.

"Itu karena keduanya adalah pemilik Hotel Sereia"

"Mereka berdua hanya menjaga martabat Sereia yang dibangun sedari dulu dengan cara mereka masing masing" terang Nenek Chiyo.

"Mereka saling benci dan tak nyaman satu sama lain, tapi mereka berusaha menjaga nama baik Hotel Sereia dengan berkomunikasi sebisa mungkin"

"Itu adalah peraturan yang tak terucap diantara kedua pemilik" lanjut Nenek Chiyo, ia merasa gelisah sekarang, melihat Itachi kini telah selesai juga dengan makannya.

"Untuk hasil dinas kita bicarakan pada hari minggu saja" suara berat terdengar pertama kali diruangan itu, Sakura menatap suaminya dengan pandangan datar.

"Ada dokumen yang harus kau tanda tangani, datanglah nanti keruang kerja" lanjut Itachi.

'Tanda tanganku? padahal biasanya sebisa mungkin dia menggunakan stampel keluarga atau tanda tangannya sendiri'

SereiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang