Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa untuk di vote!!
.
.
.
.
.~~~~~~
Terkadang Ibu selalu menyuruhku untuk datang kepesta. Dipesta topeng, nama dan wajah tamu tidak akan diketahui, hasrat untuk minum juga sangat kuat.
"Aku benar benar muak mendengar keluhan suamiku setiap hari".
"Huft....setiap hari hutang kami selalu bertambah karena tambang yang mulai kehabisan mineralnya".
Sakura melirik pada sekelompok wanita bertopeng tengah bergosip, membeberkan tentang kehidupan nya tanpa sadar karena mabuk.
Ibu menyuruhku kesana hanya untuk mendengar hal hal yang diceritakan para tamu saat lengah atau hilang kesadaraan, semua obrolan itu takkan mereka ingat keesokan harinya.
"Kalian tau tidak berapa banyak biaya yang digunakan untuk mengelola dan menyimpan tumpukan batu itu dalam sehari? dulu saat masih bisa menemukan batu mulia rasanya sangat menyenangkan, tapi sekarang aku sudah tidak tahan!" wanita bertopeng mengeluh tanpa sadar.
"Lagian siapa yang mau membeli batu mahal mahal, jika banyak permata tiruan yang lebih murah? lebih baik pakai produk tiruan dari pabrik kan?" lanjutnya.
Sakura mendekatkan dirinya kearah dinding, menguping pembicaraan dua perempuan di ujung ruangan.
"Nyonya Kaguya, lagian ini belum terlambat kan? anda menikah saja lagi" perempuan didepannya kembali menuangkan sebotol alkohol digelas kosong Kaguya.
"Astaga! menurutmu begitu ya?" wanita dengan rambut putih itu tertawa keras disusul dengan teman ceritanya. "Tapi barusan kau menyebut namaku! ini pesta topeng loh!" tegur Kaguya menepuk bahu perempuan berambut pendek.
Sakura berjalan menjauh menghindari dirinya yang ketauan.
Tapi tentu saja, aku pergi kepesta topeng bukan hanya semata mencari informasi saja.
"Sepertinya mereka melihat kita yang sedang terdesak, jadi menaikan harga tinggi untuk menutupi kerugian mereka selama ini dan bersenang senang" ucap Sakura.
"Astaga begitu rupanya? karena itu barang langka, jadi aku tidak tau berapa harga seharusnya" Mifune terpengarah mendengarkan penjelasan Sakura.
"Betul! padahal harga batu itu sudah jatuh tapi mereka naikan seenaknya, dasar tidak tau malu! ini jelas penipuan!" geram Sakura berapi api.
Apapun yang terjadi aku takkan mengundang mereka ke pesta Sereia.
"Walaupun transaksinya hanya sekali tetap saja aku merasa kesal! berani beraninya mereka!" Sakura sampai lupa dimana dia berada.
Mifune menatap terpengarah tak percaya, Sakura begitu ekspresif dihadapan nya.
"Terima kasih sudah memberi tau soal itu pada kami Nyonya Sakura, tanpa informasi anda, hotel kita bisa rugi besar" Mifune tersenyum ringan.
Sakura langsung terdiam mendengar itu, dirinya begitu terkejut dengan yang diucapkan Mifune.
"Sekarang kita bisa bernegoisasi kembali pada keluarga Kaguya untuk menurunkam harga satuan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sereia
FanfictionHaruno Sakura, satu hal yang paling dia benci didunia ini, ialah suaminya sendiri. Pria angkuh dan menyebalkan itu setidaknya harus pergi dan angkat kaki dari rumahnya, serta merebut kembali Sereia Hotel yang seharusnya menjadi kepemilikannya. "Ka...