Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lula di vote!!
.
.
.
.
.~~~~~
Sakura memejamkan matanya saat benda lembut menyapu bibirnya, sesuatu yang mengecup bibirnya dengan lumatan lumatan lembut, bibir milik Gaara.
Angin berhembus menerbangkan rambut mereka berdua seolah mendukung apa yang mereka lakukan.
Srek srek srek.
Suara sepatu yang bergesekan dengan rumput liar dipekarangan membuat Sakura membuka matanya dan menjauhkan wajahnya.
"Pe-pe per....." Sakura terkejut saat melihat sosok Kakashi berdiri disamping pohon tepat dibelakang mereka, dengan raut muka yang malu dan merah padam.
"Permisi Nyonya Sakura" Kakashi menutup mukanya dengan telapak tangan, menghalau adegan yang membuat nya terasa malu.
'Kakashi?'.
"Ma-maafkan saya, Tuan Itachi meminta saya menjemput anda" jelas Kakashi dengan nada gelagapan takut dikira menguntit apalagi mengintip.
"Sekarang?" tanya Sakura.
"Iya, beliau bilang ada yang harus anda lakukan" Kakashi masih menutup mukanya dengan telapak tangan, bahkan telinganya ikut memerah.
Sakura merengut tak senang, dia memang menyetujui dibimbing oleh Itachi, tapi dia tak suka dengan cara Itachi yang seenaknya memanggilnya kapan saja seperti ini.
Menyebalkan.
"Aku tak mau menemuinya sekarang" acuh Sakura masih dengan posisi menduduki paha Gaara.
"Aa saya mohon, bisa kah Nyonya ikut saja dengan saya? kalau tidak bisa gawat terutama untuk saya" ucap Kakashi panik , mengibaskan tangan nya dengan gelisah.
Sakura tersenyum melihat reaksi Kakashi yang berlebihan.
"Kakashi jangan khawatir, tak kan ada hal buruk yang terjadi, kau tau kenapa?" tanya Sakura dengan menggoda.
"Apa?" tanya Kakashi penasaran.
"Mau kuberi tau? kalau begitu mendekatlah kesini" jari telunjuk lentik Sakura menyuruh untuk mendekat.
Sakura berdiri menunggu Kakashi yang berjalan mendekat.
"Tapi ini rahasia ya, itu karena....." Sakura memegang kedua bahu Kakashi dengan kedua tangan nya, menyuruh Kakashi untuk sedikit membungkuk sehingga Sakura dapat membisikan kalimat ditelinga kanan Kakashi.
"Tuanmu akan kalah dariku" bisik Sakura dengan sensual.
Kakashi merona hebat mendapat perlakuan manis dari Sakura, belum lagi hawa panas yang terasa ditelinga nya.
"To-tolong jangan permainkan saya!" Kakashi berucap sedikit teriak dengan nada gugup.
Dia lupa kalau yang dihadapinya ini adalah Sakura.
Sakura tertawa pelan melihat reaksi lucu Kakashi, sikap malu malu kucingnya yang sangat menggemaskan. Padahal umurnya jauh lebih tua darinya, tapi itu bukan lah masalah.
"Ah padahal aku keluar ingin bersenang senang" desah Sakura meregangkan otot ototnya.
"Nah ini untukmu" Sakura memberikan sebungkus cookie cokelat pada Kakashi dan berlalu pergi.
"Ini kue" binar Kakashi tak percaya.
"Habiskan saja jangan sampai ada yang tersisa, itu hukumanmu karena mengusik ketenangan ku" kalimat terakhir sebelum Sakura semakin menjauh. "Tolong sampaikan pada Itachi aku akan sedikit terlamat, aku harus berganti pakaian dahulu" lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sereia
أدب الهواةHaruno Sakura, satu hal yang paling dia benci didunia ini, ialah suaminya sendiri. Pria angkuh dan menyebalkan itu setidaknya harus pergi dan angkat kaki dari rumahnya, serta merebut kembali Sereia Hotel yang seharusnya menjadi kepemilikannya. "Ka...