3. Asing

570 90 41
                                    

AUTHOR POV












Rumah keluarga Irene.






"Papa ingin bertemu dengan Saga,"

"Yaudah papa samperin aja ke rumah ayah nya,"

Irene menusukkan garpu nya pada daging tenderloin mahal yang tersaji di atas meja makan, sesekali menatap papa, mama, serta Vela dengan wajah dingin nya.


"Papa tau sendiri, aku ngga dibutuhin sama Hagi. Setelah memenangkan hak asuh Saga, dia pergi begitu saja dan enggan memberi kabar padaku,"

Vela tertawa dengan nada sarkastik, "Hoo, kamu kan mantan istri nya Hagi. Buat apa Hagi repot repot memberimu kabar? Sedangkan kamu saja lupa sama tanggung jawab mu sebagai seorang ibu."

"Dua tahun, Rene. Dua tahun kamu tidak memberi Saga asi sedikit pun, sejak bayi dia harus minum susu formula!! Kamu ibu macam apa hah??" Vela menggebrak meja dan menatap tajam sang adik.


"Vela, sudah nak," mama mencoba meredakan emosi anak sulung nya itu, "Irene, yang kakak kamu bilang itu benar. Apa kamu kira selama dua tahun ini, papa sama mama diam aja melihat kelakuan kamu?"

"Masih berani berhubungan dengan Ezra, bahkan dari sebelum kamu menikah dengan Hagi kamu tidak memutuskan hubungan mu itu!!"

Irene meletakkan alat makan nya di sisi piring, "Ezra adalah kekasih ku, sementara Hagi adalah laki-laki pilihan papa dan mama yang harus menjadi suami ku, untuk memenuhi tujuan kalian."


"Ada perbedaan. Oleh karena itu, jangan harap aku akan rujuk dengan Hagi."

"Karena aku hanya membutuhkan Sagara dari pernikahan ku dengan dia."

Mama, ia tidak tahan lagi mendengar semua ucapan Irene dan melayangkan satu tamparan keras di pipi kanan anak nya. Kedua bahu mama naik turun dengan cepat, raut wajah nya tampak jelas emosi sekaligus sedih.


"Ezra, apa sih yang kamu dapatkan dari dia??"

"Apa kamu pura pura lupa, hm? Sama kejahatan dia yang mencampur minuman mu dengan obat penggugur kandungan??"

"Lupa kamu, Irene??!" gertak mama.


"Dia bukan lupa ma, dia lebih parah dari itu. Dia justru membela Ezra dan menyalahkan Hagi karena tidak becus menjaganya saat dia sedang hamil, alasan macam apa itu." timpal Vela.

Irene merasa ia kalah cukup telak dari perdebatan keluarga ini. Ia memilih diam dan melangkahkan kakinya pergi dari ruang makan tanpa menghiraukan papa dan mama yang meneriaki namanya. Ia cepat cepat mengunci rapat pintu kamar, helaan nafas panjang lolos dari bibirnya.

'Kamu harus merebut Sagara dari Hagi. Itu akan memudahkan mu untuk menguasai warisan dan kepemilikan saham perusahaan.'


You Are Losing Me | SEULRENE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang