8. Ketakutan

558 91 42
                                    

AUTHOR POV












"Ambil sendiri ya kak,"

Irene mengangguk, melihat berbagai lauk di atas meja yang dihidangkan oleh Rina. Mantan adik iparnya ini memang jago memasak, tampak dari masakan yang dibuat, ada yang digoreng, sop, rebus-rebusan, ada semua.

"Makanan buat Saga udah ada?" tanya Irene, menatap anak nya yang duduk di kursi khusus bayi, ia tersenyum dan mengelus pipi Sagara dengan punggung tangan nya.


"Lagi dibuatin sama kak Hagi," jawab Rina, dan tidak lama kakak nya keluar dari dapur membawa mangkuk berisi nasi beserta lauk nya yaitu nugget dan bayam. Ia duduk di samping kanan Sagara, sedangkan Irene di samping kiri Sagara.

Hagi menatap mantan istri nya, dalam hati ia ingin menawarkan apakah Irene mau mencoba untuk menyuapi Saga namun ia memilih untuk mengurungkan niatnya itu dan berfokus menyuapi anak tunggal mereka.

"...A, apa aku boleh nyuapin Saga?" tanya Irene, ia menatap Hagi antara ragu dan juga takut.


Hagi berhenti mengaduk bubur mpasi Saga dan terdiam mendengar pertanyaan Irene. Bukannya ia melarang, namun entah mengapa masih ada keraguan dan rasanya sulit untuk menaruh kepercayaan nya lagi pada wanita berparas cantik itu.

Irene memaksakan senyum nya dan tertawa canggung, "Kalau kamu belum bisa, tidak apa-apa. Tidak usah dipaksa."

"Aku diizinkan makan dan menemani Sagara disini saja, aku sudah senang."


"...Ya," balas Hagi singkat, dia melihat piring Irene yang masih kosong belum ada nasi serta lauk disana.

"Kamu makan dulu,"

"Rina udah cape cape masak,"


"Aku pengen liat Saga makan," jawab Irene, sedari tadi dia tidak berhenti memandang wajah tampan Saga, fitur wajah anak nya itu benar benar mirip dengan nya.

"Buat apa? Dia makan juga diem, ngga usah diliatin,"

"Kamu selalu bersama Sagara, wajar kamu bilang seperti itu. Tapi untukku, aku belum pernah merasakan nya." ujar Irene dan menatap Hagi.


Sedangkan, anak mereka hanya asik memukul mukul meja seraya tertawa dan memperlihatkan gigi kelinci nya. Sagara seakan menikmati adu mulut kedua orang tua nya.

Hagi menghela nafas pelan, ia memilih untuk mengambil nasi dan lauk untuk Irene lalu ia memberikan mangkuk mpasi Saga pada Irene, "Ya sudah, kamu yang nyuapin dia."

Irene tersenyum sumringah, dia menerima mangkuk mpasi dari Hagi dan mulai menyuapi Sagara. "Sayang, makan, dulu, ya?"


"...aa...aakan..kaan..."

Irene mengangguk, "Iyaa, anak mama, pinter," ucapnya lembut dan mengusap kepala Saga, ia tidak bisa menahan rasa gemas nya saat doe eyes Sagara berbinar binar melihat ia memotong nugget lalu dicampur sama bayam serta nasi.

You Are Losing Me | SEULRENE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang