01. Momen

45 21 0
                                    

Jangan lupa vote and komennya

(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

Untuk tahun ini aku sangat berterimakasih pada diriku, karena sudah melewati banyak rintangan di dalam hidupku.

Mulai hidupku seperti biasa, pergi kesekolah dan melamun di kamar, kapan aku bisa ke Swiss. Jika di pikir-pikir aku masih kesal dengan pria seksi itu. Benar sekali itu Algasya Putra Tenggara.

Pria itu selalu menggangguku, Agma jarang bertemu denganku dia sibuk belajar untuk masuk universitas.

"Tara..." Agma memelukku, mataku melotot terkaget-terkejut. Banyak yang melihat kami di sana.

Agma tersenyum padaku, aku membalas senyumannya. Pria itu melepaskan pelukannya dariku.

"Tara, aku menang lomba kemarin."

Aku melompat kegirangan apa yang di ucapkan Agma padaku. "Selamat ya, Agma."

"Agma kamu mau enggak besok temani aku ke Pulau Jeju?" Tara berharap Agma bisa menemaninya besok.

"Besok ke Pulau Jeju? Aku enggak bisa Tara, besok aku harus belajar sebentar lagi kita akan lulus. Kapan-kapan saja aku akan menemanimu."

Raut wajah Tara berubah seketika dengan apa yang di katakan Agma padanya.

"Tuan putri jangan bersedih. Jika urusanku sudah selesai aku akan menemanimu." Agma mengangkat daguku yang sedari tadi menunduk tidak menatap netranya.

Sudahlah aku tidak bisa berharap pada Agma, pria yang sibuk. Baiklah besok aku akan berangkat sendiri saja kesana.

Tara mulai menyiapkan beberapa kebutuhan, gadis itu akan menginap di sana. Selesai dia menyiapkannya waktunya untuk berangkat.

Tara pergi bermain di laut, sesekali gadis itu tertawa dengan menatap langit yang biru.

"Tuhan aku sangat menyukai ciptaan-mu."

"Kamu kenapa?" terdengar suara seorang pria menegurku.

Benar sekali itu Gara, sejak kapan pria itu berada di belakangku? Hari ini aku bertemu dengannya lagi? Sial, aku tidak suka ini.

"Wanita aneh," gumam Gara yang terdengar oleh Tara.

"Apa yang baru saja kau katakan?" Tara menghampiri Gara yang berada tak jauh darinya.

"Kamu sangat cantik," Gara tersenyum meyakinkan apa yang di ucapkannya.

"Kamu sendirian di sini?" tanya Gara pada gadis itu.

Tara hanya mengangguk saja, gadis itu melihat matahari hampir tenggelam dengan senyuman manisnya. Gara melihat dari samping. Benar saja Tara sangat cantik, Gara tidak mengalihkan pandangannya pada gadis itu.

"Laut yang sangat indah." gumam Gara.

"Apa kamu suka laut?" tanya Tara pada pria berwajah tampan itu.

"Aku sangat menyukainya,"

Tara terkejut dengan perkataan Gara, baru pertama kali ada pria yang menyukai laut baginya.

[✔️] Tara Amarta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang