06. Kecewa

40 17 0
                                    

Aku sangat bersyukur kepada Tuhan dengan karya-karya milikku.

Terimakasih supportnya kalian sangat berharga bagiku.

Vote and komennya teman♡

(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)


Mata Tara terlihat berkaca-kaca. Pipi Tara juga terlihat basah, Agma yang mengerti dengan keadaan Tara saat ini.

"Ara.." panggil Agma pelan.

Tara menoleh kearah pria tampan itu dengan tersenyum."Ara mau bolos nggak?" mata Ara melotot tak menyangka, yang mengajaknya bolos adalah Agma pilar sekolah SMA CAKRAWALA.

"Ara.. jangan bengong aja dong, mau enggak?"

Aku menelan ludah dalam-dalam dan menutup mulutku tak menyangka."Agma, enggak boleh,"

Agma tertawa kecil padaku."Bercanda doang kok, masa pilar SMA CAKRAWALA nakal sih... kan Agma anak baik-baik."

Kelas akan di mulai dengan pelajaran pertama matematika. Aku tidak suka pelajaran ini, terasa mumet kepalaku. Habis ini akan ada pelajaran bahasa Inggris. Aku juga tidak suka kedua pelajaran itu.

Kebiasaanku ya hanya menanyakan jawabannya kepada Agma. Jika ada yang praktis kenapa aku harus capek-capek mendapatkan jawabannya? Otakku terkuras habis.

Walaupun Agma beberapa kali menasehati ku tidak boleh bergantung padanya. Takutnya aku tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu saat ujian nanti.

Aku memutar bola mataku malas padanya. Aku sibuk memakan es krim coklat yang sangat lezat.

Saat berjalan pulang tidak sengaja bertemu dengan Gara bersama seorang gadis cantik berambut sebahu, mempunyai gingsul di sebelah kiri.

Netraku menatap keduanya yang sedang bergandengan tangan. Gadis itu tersenyum kearah ku.

"Gara?"

Merasa nama Gara terpanggil, gadis itu menatapku terheran dengan kening yang berkerut.

"Kamu kenal sama dia?" tanya gadis itu pada Gara.

"Iya, dia Tara. Va."

Gadis itu mengulurkan tangganya kepadaku yang tengah mematung."Gue Vanya pacarnya Gara. Lo bisa panggil gue Vanya atau Yeni."

Aku memegang tangan milik gadis cantik itu dengan memperkenalkan diriku."Gue Tara Amarta, lo bisa panggil gue Ara. Gue teman Gara dari SMA CAKRAWALA."

Selesai memperkenalkan diri satu sama lain. Gara pun angkat bicara dengan suasana canggung itu.

"Ara mau kemana?" tanya Gara dengan penasaran, gadis itu sendirian berkeliaran di sore menjelang malam ini.

"Ara menunggu Agma di sini..." tak jauh dari sana Agma menghampiriku."Agma..." Tara berlari menuju Agma.

Agma merasa namanya terpanggil oleh Tara. Ara berlari menghampirinya, dengan cepat Agma meraih tubuhku. Tara tertawa riang terlihat di pipi manis miliknya.

Gara yang menyaksikan adegan itu hanya menatap dengan tatapan kosong. Vanya melihat netra milik Gara dengan wajah sedih.

"Gara...." panggil Vanya dengan lembut.

"Sakit hati Alga." pria itu meremas bajunya dengan kuat.

Vanya merasakan apa yang di rasakan Gara. Ini memang terasa sakit.

"Ana.... Alga mau Ara di sini."

Vanya menampar pipi kiri milik Gara dengan kuat. Terlihat merah cerah di pipi milik pria tampan itu."Alga sadar! Alga milik Ana! Alga enggak ngerti perasaan Ana?!" gadis itu memukul dada milik Gara.

[✔️] Tara Amarta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang