HAPPY READING
.
Disclaimer mungkin ini akan lebih banyak adegan kekerasan dan mengandung hal hal berbau ++ jika memang tidak ingin membaca tidak masalah.
.
Kara pikir awal pertemuan diri dengan Wiley terasa begitu baik, di acara pernikahan Wiley yang begitu dingin dan tak menyapanya membuat ia terasa baik baik saja. Seiring waktu berjalan dimana dirinya yang tak sengaja membuat Wiley terluka membuat ia merasa bersalah dan ingin menebus rasa bersalahnya.
Dihari Wiley sakit pun kara dengan senang hati mengurus orang asing yang sudah ia anggap dengan adiknya itu, ia sungguh senang mempunyai adik seperti Wiley. Wajahnya yang tampan sekaligus cantik, pipi nya yang terasa begitu chubby mengalahkan pipinya. Wiley benar benar menggemaskan.
Namun kini pendapat Wiley terhadap dirinya musnah, malam ini. Wiley menampakkan sisi diri aslinya, kara menangis sejadi jadinya. Nasibnya begitu kurang beruntung tangan yang diikat begitu pula kaki, dan mulut yang dilakban. Ini sudah dua jam dirinya seperti ini.
Wiley berjalan kearah kara, ia bersimpul di pinggiran ranjang gadis itu, tangannya mengelus rambut coklat namun kara berusaha menepis gerakan dengan menggelengkan kepalanya.
"Jangan membangkang baby, aku sudah cukup lama menunggu momen ini " Kata Wiley
"Kamu tau, begitu aku tidak sengaja melihatmu di persinggahan sana jantung aku terasa begitu berdesir. Senyuman kamu yang manis kala itu dan jangan lupa pekikan kamu yang memenuhi toko buku itu " Ucap Wiley tersenyum tipis.
Jemari nya membuka lakban hitam yang menutupi bibir kara.
"PAPAH----
"Syuttt, jangan berisik baby. Kamu mengganggu tidur orang tua kita " Telunjuk milik Wiley berada di depan bibir gadis itu mengisyaratkan untuk diam.
"Kenapa Lo ngelakuin ini Wiley " Tanya kara dengan lemas.
